Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 79, Kegiatan 1: Menemukan Latar Sejarah Cerpen

Artikel berikut memuat Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 79, Kegiatan 1: Menemukan Latar Sejarah Cerpen. Silakan disimak. 

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL/VANDA
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN - Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 79.Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI (Edisi Revisi) ditulis K. Waskitaningtyas, Heny Marwati. (KemendikbudRistek Tahun 2024) 

Kunci Jawaban:

1. Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Delegasi Republik Indonesia dan Delegasi Belanda yang ditengahi Komite "Good Offices" PBB (Komite Jasa Baik) dan ditandatangani pada 17 Januari 1948 di atas kapal perang USS Renville.

Tujuan perundingan ini untuk menetapkan status quo dan menyelesaikan sengketa pasca-Agresi Militer Belanda I serta menetapkan garis demarkasi (garis status quo) antara wilayah yang dikuasai Republik dan wilayah yang dikuasai Belanda. ([70 years Indonesia-Australia][1])

2. Hasil Perjanjian Renville:

Disetujui adanya garis demarkasi / Garis Status Quo yang memisahkan wilayah Republik dan wilayah pendudukan Belanda.

Belanda pada praktiknya hanya mengakui kedaulatan Republik atas sebagian kecil daerah (intinya Jawa Tengah–Yogyakarta dan Sumatra menurut interpretasi garis tersebut), sehingga banyak daerah yang sebelumnya dikuasai republik harus dikosongkan.

TNI diwajibkan menarik mundur pasukan dari "kantong-kantong" gerilya/daerah pendudukan (mis. divisi-divisi di Jawa Barat/Jawa Timur harus mundur atau direlokasi).

Perundingan memperkuat posisi Belanda untuk mengontrol daerah-daerah strategis, dan memfasilitasi konsolidasi negara-negara federal bentukan Belanda (langkah menuju RIS). 
---

3.  Alasan Perjanjian Renville merugikan pihak Indonesia:

Penyempitan wilayah Republik — garis demarkasi membuat wilayah kedaulatan RI jauh lebih sempit dibanding hasil Linggarjati; banyak daerah strategis (hasil pertanian, pelabuhan, dan sumber daya) jatuh di bawah kontrol Belanda. ([zenius.net][3])

Kerugian ekonomi — wilayah-wilayah produsen hasil pertanian dan jalur perdagangan berada di bawah Belanda sehingga terjadi blokade ekonomi dan terganggunya pasokan bahan pokok serta pemasukan negara. 

Kelemahan politik dan militer — penarikan pasukan dan pengakuan garis status quo melemahkan posisi tawar Republik secara milit er dan politik, memberi waktu Belanda memperkuat kontrol dan mengembangkan negara-negara boneka/federal. 

4. Konsekuensi Perjanjian Renville bagi rakyat dan pemerintah Indonesia pada waktu itu

Konsekuensi bagi rakyat:

Kondisi ekonomi memburuk di banyak daerah karena kehilangan wilayah produksi (hasil pertanian/perkebunan) dan diberlakukannya blokade → harga naik, kelangkaan bahan pokok, dan penderitaan ekonomi di tingkat lokal. 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved