Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Sejarah Kelas 11 Halaman 47 Esai Asesmen Bab 1, Kurikulum Merdeka

Artikel berikut memuat kunci jawaban sejarah kelas 11 halaman 47 esai asesmen bab 1, kurikulum merdeka. 

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
TANGKAP LAYAR BUKU KEMENDIKDASMEN
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN - Kunci jawaban sejarah kelas 11 halaman 47 esai asesmen bab 1. Buku Sejarah untuk SMA Kelas XI ditulis Martina Safitry dkk. (KemendikbudRistek 2021) 

TRIBUNSUMSEL.COM - Artikel berikut memuat kunci jawaban sejarah kelas 11 halaman 47 esai asesmen bab 1, kurikulum merdeka. 

Soal pada buku Sejarah untuk SMA Kelas XI ditulis Martina Safitry, Indah Wahyu Puji Utami, Zein Ilyas yang diterbitkan Penerbit Pusat Kurikulum dan Perbukuan KemendikbudRistek 2021.

Halaman 47 memuat 5 soal esai Asesmen Bab 1 Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia.

Selengkapnya soal dan kunci jawaban didasarkan pada buku panduan guru. 

_______________

Asesmen 

Esai

1. Interaksi bangsa-bangsa di nusatara dengan berbagai bangsa asing dalam jalur rempah telah menjadikan nusantara sebagai melting pot kebudayaan. Sebutkan 3 contoh adopsi dan akulturasi kebudayaan jalur rempah yang masih bisa ditemui di masa kini!

Jawaban:

1. Bahasa

Dalam proses akulturasi, bahasa asing seringkali diterima dan digunakan bersamaan dengan bahasa lokal, sehingga membentuk bahasa hibrida yang khas.

Contohnya adalah bahasa Melayu yang dipengaruhi oleh bahasa Arab, Sanskerta, Portugis, Belanda, Inggris, Cina, dan lain-lain.

Misalnya kata "rempah" sendiri berasal dari bahasa Sanskerta "ramba", kata "kapal" berasal dari bahasa Tamil "kappal", kata "gula" berasal dari bahasa Arab "sukkar", kata "mentega" berasal dari bahasa Portugis "manteiga", kata "keju" berasal dari bahasa Belanda "kaas", kata "teh" berasal dari bahasa Cina "cha", dan masih banyak lagi.

2. Kuliner

Salah satu aspek budaya yang paling mudah dipengaruhi oleh jalur rempah adalah kuliner atau makanan.

Kue lapis legit merupakan contoh akulturasi kuliner antara masyarakat Betawi dengan pedagang Belanda yang membawa bahan-bahan dan teknik memanggang kue.

3. Arsitektur atau bangunan juga menjadi salah satu aspek budaya yang dipengaruhi oleh jalur rempah.

Banyak bangunan di nusantara yang memiliki ciri-ciri arsitektur dari bangsa-bangsa asing yang datang ke nusantara dalam jalur rempah.

Bangunan-bangunan ini biasanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tempat perdagangan, tempat tinggal, atau tempat bersejarah.

Contohnya, Kota Tua Jakarta, kawasan bersejarah di Jakarta yang menjadi pusat perdagangan dan pemerintahan pada masa kolonial Belanda.

Kawasan ini memiliki banyak bangunan yang memiliki arsitektur bergaya Eropa, seperti Gereja Sion, Museum Fatahillah, Museum Bank Indonesia, Museum Wayang, dan lain-lain.


2. Bagaimana keterkaitan antara jatuhnya Konstatinopel 1453 dengan perjumpaan bangsa Indonesia dengan bangsa Eropa dalam jalur rempah?

Jawaban:

Konstatinopel merupakan salah satu pusat perdagangan di Laut Tengah pada abad pertengahan. Jatuhnya kota ini ke tangan Turki Usmani membuat pedagang Eropa mengalami kesulitan dalam
menjalankan usahanya, termasuk dalam perdagangan rempah.

Oleh karenanya, orang-orang Eropa kemudian berusaha untuk melakukan pelayaran untuk mencari sumber rempah-rempah hingga ke kepualauan nusantara. Dari sinilah kemudian terjadi interaksi atau perjumpaan bangsa Indonesia dengan bangsa Eropa dalam perdagangan rempah.

3. Bagaimanakah dinamika hubungan saudagar dan penguasa lokal di nusantara sebelum datangnya bangsa Eropa?

Jawaban: 

Sebelum kedatangan bangsa Eropa, telah banyak saudagar dan penguasa lokal di Nusantara yang memiliki kuasa, kekayaan dan kemampuan untuk melakukan penjelajahan bahkan perlawanan terhadap dominasi asing yang ingin menguasai Nusantara. 

Hubungan politik antara kerajaan-kerajaan besar dan saudagar-saudagar yang berada di bawah kekuasannya adalah untuk mendapatkan hak dan menjalankan kewajiban yang saling menguntungkan satu sama lain. 

Para saudagar mendapatkan perlindungan dari penguasa lokal, dan penguasa lokal mendapatkan pembayaran upeti atau komoditi perdagangan.

Namun, jika penguasa lokal tidak dapat memberikan perlindungan, maka para saudagar ini bisa dengan mudah berpindah dan mencari perlindungan dari kerjaan atau penguasa lokal lainnya di
Nusantara.

4. Bagaimanakah karakteristik perlawanan terhadap Belanda sebelum dan sesudah abad ke-19?

Jawaban: 

Sebelum abad ke 19, perlawanan bangsa Indonesia masih bersifat kedaerahan, para pejuang dapat diadu domba oleh penjajah, perjuangan dengan kekerasan, dipimpin oleh pemimpin yang kharismatik. 

Sesudah abad ke 19. perjuangan sudah lebih rapi bersifat nasional dan terorganisasi, menggunakan organisasi, munculnya kaum intelektual, mulai tumbuh rasa persatuan dan kesatuan.

5. Mengapa Belanda mendirikan STOVIA pada awal abad ke-20?

Jawaban:

Sebagai bentuk dari penerapan politik etis atau politik balas budi yang mulai diperkenalkan pada awal abad ke-20; adanya wabah penyakit menular sehingga pemerintah kolonial berusaha memperluas layanan kesehatan masyarakat ke kalangan bumiputera; dan sebagainya.

===

*) Disclaimer:

Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

Demikian Kunci Jawaban Sejarah Kelas 11 Halaman 47 Esai Asesmen Bab 1, Kurikulum Merdeka

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 64 Kurikulum Merdeka, Analisis Perbandingan Vlog

Baca juga: Kunci Jawaban Buku Ekonomi Kelas 11 Halaman 18 19 20 Bab 2, Aktivitas 2.9 Tingkat Pengangguran

Baca berita dan artikel lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved