PPG

Contoh Studi Kasus PPG PAI 2025 Masalah Penilaian Pembelajaran, Referensi Guru Untuk UKPPPG

Artikel berikut memuat contoh studi kasus PPG PAI 2025 Masalah Penilaian Pembelajaran, Referensi Guru Untuk UKPPPG. 

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL/VANDA
STUDI KASUS PPG PAI 2025 - Contoh studi kasus PPG PAI 2025 Masalah Penilaian Pembelajaran. Studi kasus adalah tugas yang harus dikerjakan dan diujikan pada UTBK UKPPPG.  

TRIBUNSUMSEL.COM - Artikel berikut memuat contoh studi kasus PPG PAI 2025 Masalah Penilaian Pembelajaran, Referensi Guru Untuk UKPPPG. 

Studi kasus adalah tugas yang harus dikerjakan dan diujikan pada Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Uji Kompetensi Peserta Pendidikan Profesi Guru (UKPPPG). 

Guru diminta menguraikan pengalaman nyata mereka di kelas dalam bentuk tulisan di ruang UTBK. 

Panjang tulisan studi kasus berkisar minimal 350 kata hingga 500 kata. 

Berikut ini Contoh Studi Kasus PPG PAI 2025 Terbaru Masalah Penilaian Pembelajaran yang bisa dijadikan referensi bagi guru peserta PPG Daljab Kemenag 2025. 

Jawaban diolah dari scribd unggahan akun ranychoynur diakses Jumat, 17 Oktober 2025. 

_______

Studi Kasus PPG PAI 2025 

Masalah: Penilaian Pembelajaran


1. Mengidentifikasi Masalah Nyata di Kelas

Sava selama praktik pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas V SDN menemukan bahwa proses penilaian yang dilakukan guru masih sangat berfokus pada penilaian kognitif (ulangan tertulis). Sementara penilaian sikap dan keterampilan jarang dilakukan secara sistematis dan kurang mencerminkan ketercapaian pembelajaran yang utuh. Akibatnya, siswa yang aktif dan memiliki sikap baik, tetapi hasil tes tertulisnya rendah, dianggap belum tuntas belajar.
Selain itu, siswa mengaku sering merasa cemas saat ulangan tulis karena jarang diberi kesempatan menunjukkan pemahaman mereka dengan cara lain seperti bercerita, membuat karya, atau bermain peran.

2. Upaya Penyelesaian Berbasis Pembelajaran Berpusat pada Siswa

Untuk mengatasi hal tersebut, saya menerapkan penilaian autentik berbasis pembelajaran berpusat pada siswa dengan beberapa pendekatan:

Penilaian proyek: Siswa diminta membuat poster atau komik sederhana bertema "Kejujuran dalam Kehidupan Sehari-hari" sebagai bentuk pemahaman terhadap nilai akhlak.

Penilaian kinerja: Siswa bermain peran dalam kelompok kecil untuk memperagakan situasi yang mencerminkan kejujuran.

Refleksi diri: Siswa menuliskan pengalaman pribadi tentang kejujuran yang pernah mereka lakukan.

Observasi dan jurnal sikap: Selama proses pembelajaran dan aktivitas kelompok, saya mengamati sikap siswa dan mencatatnya sebagai bagian dari penilaian afektif.

Semua aktivitas ini disertai dengan rubrik penilaian yang jelas, dan siswa diberi umpan balik yang membangun.

3. Mendeskripsikan Hasil: Bagaimana Mengukur Keberhasilan

Keberhasilan dari pendekatan ini diukur dengan:

Keseimbangan capaian: Penilaian akhir siswa menjadi lebih adil karena mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Sebanyak 27 dari 30 siswa (90 persen) dinyatakan tuntas secara keseluruhan.

Keterlibatan siswa: Siswa terlihat lebih aktif dan percaya diri karena diberi berbagai cara untuk mengekspresikan pemahaman mereka, tidak hanya lewat tes tulis.

Kualitas karya: Hasil proyek dan performa siswa menunjukkan pemahaman yang mendalam dan kreatif terhadap nilai kejujuran.

Respon siswa: Mayoritas siswa menyatakan mereka senang karena bisa belajar dan dinilai dengan cara yang berbeda dan menyenangkan.

4. Refleksi: Pengalaman Berharga yang Bisa Dipetik

Pengalaman ini menyadarkan saya bahwa penilaian seharusnya tidak hanya mengukur hafalan, tetapi juga proses belajar dan pembentukan karakter siswa. Dengan menerapkan penilaian autentik yang variatif, saya bisa lebih memahami keunikan dan potensi masing-masing siswa.

Saya juga belajar bahwa pembelajaran berpusat pada siswa tidak hanya terjadi saat proses belajar, tetapi juga dalam cara kita menilai mereka. Ketika siswa diberi ruang untuk menunjukkan pemahaman mereka melalui berbagai bentuk, mereka merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk belajar lebih baik.

===

*) Disclaimer:

Kunci jawaban di atas hanya hanya digunakan sebagai panduan bagi Guru Peserta Pelatihan PPG Daljab Kemenag 2025. Soal bersifat terbuka sehingga memungkinan ada jawaban lainnya.

Demikian artikel Contoh Studi Kasus PPG PAI 2025 Masalah Penilaian Pembelajaran, Referensi Guru Untuk UKPPPG.

Baca juga: Contoh Studi Kasus PPG PAI 2025 Tentang LKPD, Referensi Bagi Guru Untuk Uji Kompetensi

Baca juga: Latihan Soal dan Kunci Jawaban UTBK UKPPPG 2025 Materi SJT dan PCK Umum, Beserta Pembahasan

Baca berita dan artikel lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved