Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 72 73 Kurikulum Merdeka, Jurnal Membaca Bab II

Artikel berikut memuat Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 72 73 Kurikulum Merdeka, Jurnal Membaca Bab II. 

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL/VANDA
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN - Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 72 73 Kurikulum Merdeka, Jurnal Membaca Bab II. Soal pada buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI (Edisi Revisi) ditulis K. Waskitaningtyas. (KemendikbudRistek 2024) 

Hari/tanggal :

Nama :
Kelas : 11

Judul Buku : Dalam Mihrab Cinta
Penulis : Habiburahman El Shirazy
Penerbit/Tahun:  Republika

1. Blurb (keterangan pada sampul belakang buku)

Hilmi, seorang santri cerdas di pesantren, harus menanggung tuduhan yang tidak pernah dilakukannya. Ia dituduh mencuri, hingga akhirnya diusir dan kehilangan kehormatan. Dalam perjalanan hidupnya, Hilmi berjuang mencari kebenaran, menebus kesalahan, dan menemukan makna cinta sejati. Novel ini menyuguhkan kisah perjuangan, keikhlasan, dan kekuatan iman dalam menghadapi fitnah dan ujian hidup. “Dalam Mihrab Cinta” bukan hanya kisah cinta antara dua insan, tetapi juga perjalanan spiritual yang menyentuh hati pembacanya.

2. Karakteristik tokoh-tokoh utama

Hilmi: Tokoh utama yang sabar, beriman kuat, dan teguh menghadapi cobaan meski difitnah. Ia menunjukkan bahwa kebaikan dan keikhlasan akan menemukan jalannya sendiri.

Zizi: Gadis lembut, cerdas, dan berhati tulus yang menjadi pendukung utama Hilmi. Ia mencintai dengan kesetiaan dan memahami arti pengorbanan.

Fahri: Sahabat yang bijak dan penyemangat Hilmi untuk terus berjuang di jalan yang benar.

Kiai Zainal: Sosok guru yang bijaksana dan menjadi panutan dalam menanamkan nilai moral dan keagamaan.

3. Ringkasan buku dan pendapat

Novel Dalam Mihrab Cinta menceritakan perjalanan hidup Hilmi, seorang santri yang diusir dari pesantren karena tuduhan mencuri. Ia meninggalkan pesantren dengan perasaan hancur dan hidup dalam keterasingan. Dalam perjalanannya, Hilmi sempat terjebak dalam dunia gelap sebelum akhirnya menyadari kesalahannya dan kembali ke jalan yang benar. Ia kemudian bertemu Zizi, gadis baik yang membuatnya mengenal cinta sejati dan arti keikhlasan. Melalui berbagai ujian, Hilmi membuktikan bahwa fitnah tidak akan mengalahkan kebenaran. Cerita ini juga mengajarkan pentingnya pengampunan, perjuangan, dan keyakinan kepada Allah.

Menurut pendapatku, novel ini sangat inspiratif karena mengajarkan makna keteguhan iman dan pentingnya tidak menyerah walau hidup terasa tidak adil. Kisahnya menyentuh dan penuh nilai moral yang relevan dengan kehidupan remaja masa kini.

---

Pilihan Buku 2

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved