PPG
Link Tugas Refleksi Modul PPP PPG Kemenag 2025, Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Berikut ini contoh Tugas Refleksi Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran PPP Topik 1-8 Modul Pendidikan Agama Islam (PAI)
TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut ini contoh Tugas Refleksi Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran PPP Topik 1-8 Modul Pendidikan Agama Islam (PAI) Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan (Daljab) di Kementerian Agama (Kemenag) 2025.
Bagi bapak/ibu peserta PPG yang sudah menyelesaikan topik 1 sampai 8 mempelajari materi tersebut, maka berikutnya adalah Tugas Mandiri dan Tugas Refleksi
Tugas Refleksi dapat bapak/ibu guru PAI kerjakan setelah mengerjakan Tugas Mandiri dan mempelajari topik 1-8 dalam selama Pembelajaran Mandiri.
Tugas Refleksi Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran (PPP)
TUGAS REFLEKSI
Dari modul yang Anda pelajari, silakan
1. Pilih materi yang menarik dan deskripsikan materi tersebut!
2. Lakukan analisis implementasi/penerapan materi tersebut!
3. Tuliskan pengalaman praktis dari proses pembelajaran yang mendukung atau bertentangan dengan materi yang dipelajaril
4. Uralkan tantangan yang dihadapi dan hikmah (lesson learn) yang didapatkan!
5. Buat rencana aksi penerapan materi tersebut dalam kegiatan pembelajaran!
MATERI MODUL
- Topik 1: Analisis Capaian Pembelajaran dan Pengembangan Tujuan Pembelajaran,
- Topik 2: Pengembangan Materi Pembelajaran,
- Topik 3: Pengembangan Pendekatan, Metode dan Strategi Pembelajaran,
- Topik 4: Pengembangan Alat Peraga, Media dan Teknologi Pembelajaran,
- Topik 5: Pengembangan Asesmen Pembelajaran,
- Topik 6: Pengembangan Evaluasi Pembelajaran,
- Topik 7: Pengembangan Modul Ajar, dan
- Topik 8: Pengembangan Modul Project PS/PPRA.
TUGAS REFLEKSI MODUL PPP
Nama: [Nama Anda]
NIM: [NIM Anda]
LPTK: [Nama LPTK Anda]
B. Studi Sertifikasi: Pendidikan Agama Islam
1. Pilih topik yang menarik dan deskripsikan materi tersebut!
Dari daftar topik modul yang ada, Topik 1: Analisis Capaian Pembelajaran dan Pengembangan Tujuan Pembelajaran adalah yang paling menarik bagi saya.
Materi ini membahas pentingnya memahami Capaian Pembelajaran (CP) yang ditetapkan dalam kurikulum untuk kemudian merumuskannya menjadi Tujuan Pembelajaran (TP) yang lebih spesifik, terukur, dan operasional. Proses ini menjadi fondasi utama sebelum kita mengembangkan materi, metode, media, maupun asesmen pembelajaran.
Dengan kata lain, topik ini mengajarkan kita "mau dibawa ke mana" pembelajaran kita, sehingga seluruh elemen pembelajaran lainnya dapat disusun secara terarah dan koheren.
Deskripsi materi ini juga meliputi tahapan-tahapan dalam melakukan analisis CP, seperti memahami ruang lingkup CP dalam satu fase (misalnya Fase C untuk kelas V dan VI SD), mengidentifikasi kata kunci dan kompetensi yang diharapkan, serta merumuskan indikator pencapaian. Selanjutnya, materi ini membahas cara mengembangkan TP yang baik, yaitu yang mengandung unsur kompetensi, konten, dan variasi.
TP yang jelas dan spesifik memungkinkan guru untuk merancang pengalaman belajar yang tepat bagi siswa, memastikan bahwa setiap aktivitas pembelajaran berkontribusi pada pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
2. Lakukan analisis implementasi/penerapan materi tersebut!
Penerapan materi analisis CP dan pengembangan TP dalam pembelajaran PAI, khususnya materi Puasa untuk kelas V SD, sangat krusial.
Sebelum mengajarkan tentang puasa, saya perlu menganalisis CP PAI Fase C yang relevan dengan ibadah puasa, misalnya yang berkaitan dengan pemahaman rukun Islam dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dari analisis tersebut, saya dapat merumuskan TP yang spesifik, seperti "Siswa dapat menyebutkan rukun puasa dengan benar," "Siswa dapat menjelaskan syarat wajib dan syarat sah puasa," atau "Siswa dapat mengidentifikasi hal-hal yang membatalkan puasa." Implementasi ini memastikan bahwa fokus pembelajaran saya tertuju pada pemahaman konsep dasar puasa yang harus dikuasai siswa kelas V.
Selain aspek kognitif, penerapan analisis CP dan pengembangan TP juga relevan untuk aspek afektif dan psikomotorik yang mungkin tercakup dalam CP terkait puasa, seperti membiasakan sikap sabar, empati, dan kejujuran selama berpuasa.
Meskipun aspek ini lebih sulit diukur secara kuantitatif, TP dapat dirumuskan secara kualitatif atau diintegrasikan dalam bentuk observasi dan penilaian sikap, misalnya "Siswa menunjukkan sikap sabar saat menahan lapar dan dahaga" atau "Siswa menunjukkan kepedulian terhadap sesama saat bulan Ramadan."
Dengan adanya TP yang jelas, saya memiliki panduan untuk merancang kegiatan pembelajaran yang tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membentuk karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah puasa.
3. Tuliskan pengalaman praktis dari proses pembelajaran yang mendukung atau bertentangan dengan materi yang dipelajari!
Pengalaman praktis yang mendukung materi analisis CP dan pengembangan TP adalah ketika saya secara sengaja duduk dan merancang pembelajaran puasa dengan merujuk langsung pada CP dan merumuskan TP yang terperinci.
Saya membuat daftar TP yang mencakup aspek pengertian puasa, rukun, syarat, sunnah, pembatal, hikmah, hingga penerapan nilai sabar dan empati.
Dengan panduan TP ini, saya merasa lebih mudah untuk memilih metode (misalnya bercerita, diskusi, tanya jawab), menentukan media (kartu bergambar, video singkat), dan merancang asesmen (kuis singkat, penugasan identifikasi).
Hasilnya, pembelajaran terasa lebih terstruktur, siswa lebih fokus pada hal-hal esensial yang ingin dicapai, dan saya merasa lebih yakin bahwa materi yang saya sampaikan sesuai dengan target kurikulum.
Di sisi lain, pengalaman yang mungkin "bertentangan" atau lebih tepatnya menyoroti tantangan dari penerapan kaku materi ini adalah ketika realitas di kelas tidak selalu sesuai dengan TP yang sudah dirumuskan. Misalnya, TP yang menuntut semua siswa dapat menjelaskan hikmah puasa secara rinci, ternyata sulit dicapai karena pemahaman dan kemampuan verbal siswa kelas V sangat bervariasi.
Beberapa siswa mungkin hanya menangkap konsep dasarnya saja. Pengalaman ini mengajarkan bahwa meskipun TP penting sebagai panduan, guru perlu fleksibel dalam pelaksanaannya dan menggunakan berbagai cara untuk mengukur pemahaman, tidak hanya terpaku pada satu format asesmen yang dirancang berdasarkan TP yang kaku.
Ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran adalah dinamis dan tidak selalu linier sesuai dengan perencanaan di atas kertas.
4. Uraikan tantangan yang dihadapi dan hikmah (lesson learn) yang didapatkan!
Tantangan utama dalam menerapkan analisis CP dan pengembangan TP untuk materi Puasa kelas V SD adalah menerjemahkan Capaian Pembelajaran yang terkadang masih bersifat umum menjadi TP yang sangat spesifik dan terukur, terutama untuk aspek sikap dan nilai-nilai spiritual puasa seperti keikhlasan, sabar, dan empati.
Bagaimana merumuskan TP yang operasional untuk mengukur sejauh mana siswa "ikhlas" berpuasa atau "merasakan empati" terhadap orang miskin? Tantangan lainnya adalah memastikan bahwa jumlah TP tidak terlalu banyak sehingga memberatkan siswa maupun guru, tetapi tetap mencakup esensi dari materi puasa sesuai dengan jenjang SD.
Hikmah (lesson learned) yang saya dapatkan adalah pentingnya keseimbangan. Analisis CP dan pengembangan TP memberikan peta jalan yang jelas, namun kita tidak boleh terjebak dalam rigiditas perencanaan.
Saya belajar bahwa beberapa aspek pembelajaran PAI, terutama yang berkaitan dengan pembentukan karakter dan spiritualitas, mungkin lebih tepat diukur melalui observasi berkelanjutan, anekdotal record, dan refleksi diri siswa, bukan hanya melalui tes formatif berbasis TP kognitif.
Hikmah lainnya adalah bahwa proses merumuskan TP yang baik memerlukan latihan dan kolaborasi. Berdiskusi dengan rekan guru PAI dapat membantu menyepakati interpretasi CP dan merumuskan TP yang realistis dan relevan untuk konteks siswa SD.
5. Buat rencana aksi penerapan materi tersebut dalam kegiatan pembelajaran!
Rencana aksi saya ke depan adalah menjadikan analisis CP dan pengembangan TP sebagai langkah pertama yang wajib saya lakukan sebelum merancang unit pembelajaran PAI apapun, termasuk materi Puasa di tahun ajaran berikutnya.
Saya akan mengalokasikan waktu khusus untuk membaca dan memahami CP Fase C secara mendalam, mengidentifikasi kompetensi kunci terkait puasa, dan merumuskan minimal TP esensial yang harus dicapai siswa.
Saya akan berusaha merumuskan TP tidak hanya dari aspek pengetahuan (misalnya menyebutkan rukun), tetapi juga mencoba merumuskan TP untuk aspek keterampilan (misalnya mendemonstrasikan cara niat puasa) dan sikap (misalnya menunjukkan sikap jujur saat berpuasa).
Sebagai langkah konkret, saya akan menyiapkan template sederhana untuk mencatat hasil analisis CP dan daftar TP yang telah dirumuskan.
Saya juga akan mengaitkan setiap TP dengan rencana aktivitas pembelajaran dan instrumen asesmen yang akan digunakan, memastikan bahwa setiap elemen pembelajaran secara langsung mendukung pencapaian TP tersebut.
Saya berencana untuk mencoba merumuskan TP untuk aspek nilai/sikap dalam bentuk yang lebih terukur melalui indikator observasi spesifik yang dapat saya pantau selama bulan Ramadan atau saat membahas materi puasa.
Tujuan utama dari rencana aksi ini adalah agar pembelajaran PAI saya menjadi lebih terarah, efektif, dan benar-benar berfokus pada pencapaian kompetensi yang diharapkan sesuai dengan kurikulum.
Selengkapnya bisa lihat tugas refleksi https://docs.google.com/document/
Baca juga: Contoh Tugas Mandiri Pengembangan Perangkat Pembelajaran Topik 1-8, Modul 3 PPP PPG Kemenag 2025
Baca juga: Link Tugas Mandiri Modul PPP PPG Kemenag 2025, Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Tugas Refleksi
PPP PPG Kemenag 2025
Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Tugas Mandiri Modul PPP
Contoh Tugas Mandiri Pengembangan Perangkat Pembelajaran Topik 1-8, Modul 3 PPP PPG Kemenag 2025 |
![]() |
---|
Link Tugas Mandiri Modul PPP PPG Kemenag 2025, Pengembangan Perangkat Pembelajaran |
![]() |
---|
Contoh Tugas Mandiri Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran/PPP PAI Topik 1-8 PPG Kemenag 2025 |
![]() |
---|
Contoh Surat Izin Kepala Sekolah untuk PPG Guru Tertentu Tahap 3 Tahun 2025 |
![]() |
---|
Contoh Tugas Refleksi Modul PPP Topik 5 PPG Kemenag 2025, Pengembangan Asesmen Pembelajaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.