Berita Palembang

Pemprov Sumsel Kucurkan Rp14 Miliar untuk Revitalisasi Bundaran Air Mancur dan BKB Palembang

Pemprov Sumsel telah mengucurkan anggaran Rp 14 miliar untuk revitalisasi Bundaran Air Mancur dan Pelataran BKB Palembang.

|
TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA TRISNAWATI
TINJAU REVITALISASI -- Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (kiri), didampingi Wali Kota Palembang Ratu Dewa (kanan), meninjau langsung proses renovasi Bundaran Air Mancur dan Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Senin (24/11/2025). Diketahui, Pemprov sumsel mengucurkan Rp 14 miliar untuk revitalisasi dua ikon Kota Palembang tersebut. 
Ringkasan Berita:
  • Pemprov Sumsel mengucurkan Rp 14 miliar untuk revitalisasi Bundaran Air Mancur dan Pelataran BKB Palembang
  • Gubernur Sumsel Herman Deru berharap kawasan itu menjadi ruang publik yang mempercantik wajah kota Palembang
  • Terkait di BKB, Deru menyebut penting adanya CCTV untuk meningkatkan keamanan

 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati


TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, didampingi Wali Kota Palembang Ratu Dewa, meninjau langsung proses renovasi Bundaran Air Mancur (BAM) dan Pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.

Pemprov Sumsel sendiri telah mengucurkan anggaran Rp 14 miliar untuk revitalisasi Bundaran Air Mancur dan Pelataran BKB Palembang.

Deru mengatakan bahwa Bundaran Air Mancur merupakan ikon penting Kota Palembang yang harus ditonjolkan, terutama bagi wisatawan.

Ia berharap kawasan ini dapat menjadi ruang publik yang mempercantik wajah kota sekaligus menjadi penanda ikonik Palembang.

“Kita sudah datang di dua titik: titik 0 (nol) dan Air Mancur yang revitalisasinya sudah berjalan. Mudah-mudahan akan menambah keindahan dan menjadikan air mancur itu sebagai informasi bahwa ini adalah Palembang,” kata Deru, Senin (23/11/2025).

Baca juga: MUI Sumsel : Pajak Bumi dan Bangunan Jangan Beratkan Masyarakat, Sembako Jangan Dikenakan Pajak

Deru menambahkan bahwa kawasan tersebut memiliki ciri khas Palembang, seperti Cempako Telok dan Muhammad Betangkup.

"Begitu orang melihat, mereka langsung tahu oh iya, ini di Palembang. Mudah-mudahan hasilnya indah sesuai harapan masyarakat," katanya. 

Selain meninjau Air Mancur, Deru juga mengecek pelataran Benteng Kuto Besak.

Ia menyebut area ini merupakan ruang publik kebanggaan warga Palembang karena sering digunakan untuk berbagai kegiatan seperti senam, upacara, tabligh akbar, hingga pentas budaya.

“Pelataran ini terakhir direhabilitasi sekitar 20 tahun lalu. Kini Pak Wali berinisiatif melakukan revitalisasi untuk memperbaiki fungsi sekaligus memperindah pelataran BKB,” ujarnya.

Deru menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kawasan setelah revitalisasi selesai.

Ia menyebut pemasangan CCTV bertujuan meningkatkan keamanan dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

“Yang paling penting adalah rasa memiliki dari masyarakat, sehingga tidak ada keinginan untuk merusak,” tambahnya.

Deru juga berjanji akan membantu kelanjutan revitalisasi BKB.

Selain itu, ia menyinggung rencana pembaruan ikon Patung Belido bantuan dari PT Bukit Asam, yang akan direvitalisasi sesuai desain konsultan yang telah disetujui para budayawan.

“Untuk Ampera, saya sudah berkomunikasi dengan Kepala Balai Jalan Nasional Sumsel. Tinggal masalah regulasi saja. Pada prinsipnya sudah memadai, konstruksi kokoh, tinggal pengoperasian untuk publik dengan tata cara yang benar,” jelasnya.

Kunjungan kemudian dilanjutkan ke Rumah Sakit Dr. AK Gani.

Meski rumah sakit tersebut milik TNI, Pemerintah Provinsi Sumsel tetap memberikan dukungan terhadap rencana pengembangannya. 

“Kita sedang mempersiapkan Sumsel Health Tourism 2026. Sekarang tahap "road to". Kita ingin layanan kesehatan di Sumsel, terutama Palembang, semakin lengkap dan punya keunggulan,” kata Deru.

Sementara itu, budayawan Palembang Vebri Al Lintani mengapresiasi revitalisasi pelataran BKB, Air Mancur, dan titik 0 Palembang

Ia berharap BKB dapat kembali menjadi cagar budaya seperti Benteng Oranje di Ternate, yang dikelola bersama oleh masyarakat dan pemerintah kota.

Vebri juga menyoroti bangunan di depan Museum SMB II yang menghalangi pandangan ke Jembatan Ampera.

“Kita tidak bisa melihat Ampera secara utuh dari sini karena terhalang bangunan tersebut,” ujarnya.

 

 

Baca berita menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved