Berita Ogan Ilir Bangkit

Tinjau Program MBG, Bupati Panca Minta Bahan Makanan Dihasilkan dari Desa Biar Lebih Segar

Panca menyapa pelajar yang dan guru-guru serta menanyakan terkait kualitas MBG yang dibagikan.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Sri Hidayatun
agung/tribunsumsel.com
TINJAU SPPG - Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar meninjau SPPG di Kandis, Selasa (30/9/2025). Panca memastikan program MBG berjalan baik, meskipun masih ada kekurangan yang perlu dievaluasi. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Merespon berbagai laporan dari masyarakat di Ogan Ilir, Bupati Panca Wijaya Akbar meninjau program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Mula-mula Panca meninjau program MBG di SDN 8 Tanjung Raja.

Panca menyapa pelajar yang dan guru-guru serta menanyakan terkait kualitas MBG yang dibagikan.

Kunjungan selanjutnya ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada di daerah Kandis II.

Tampak Panca mengenakan masker dan penutup kepala, sebab SPPG tersebut harus benar-benar steril.

Usai mengunjungi dua lokasi tersebut, Panca memastikan program MBG berjalan baik.

"Kalaupun ada kekurangan, itu wajar karena ini baru tahun pertama. Pemerintah terus melakukan evaluasi agar program MBG semakin baik," kata Panca kepada wartawan, Selasa (30/9/2025).

Di Ogan Ilir saat ini terdapat 27 SPPG yang melayani 9.600 pelajar sekolah.

Baca juga: Pemkab Ogan Ilir Jamin Pendidikan Prisa, Gadis Belia di Tanjung Raja Putus Sekolah

Kepada para pengelola dapur di bawah SPPG Kandis, Panca mengingatkan agar konsisten menjaga higienitas makanan.

Panca menyarankan pengelola dapur bekerjasama dengan aparat pemerintahan desa dan warga dalam penyediaan bahan makanan untuk MBG.

"Seperti sayur bayam, sawi, telur, buah-buahan itu bisa dihasilkan di desa. Sebelum panen, SPPG koordinasi dengan petani agar bisa menyusun jadwal pengolahan makanan dan sesegera mungkin dapat dikonsumsi," pinta Panca.

"Jadi, bahan makanan lebih segar dan tidak terlalu lama sampai ke anak-anak maupun ibu hamil dan menyusui," jelasnya.

Selain kualitas makanan, Panca juga meminta agar limbah dari SPPG dapat diolah menjadi sesuatu bernilai guna.

Jangan sampai limbah mencemari lingkungan sehingga merugikan masyarakat umum.

"Limbah sayuran bisa diolah menjadi pupuk cair. Sehingga dari SPPG ini ada sesuatu bernilai guna yang bisa dihasilkan," terang Panca.

Baca berita lainnya di google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved