Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakarta

Sosok Tetty Helena Tampubolon, Kepsek SMAN 72 Jakarta Diisukan Dicopot Imbas Ledakan Korban Bullying

Kepala SMAN 72 Jakarta, Tetty Helena Simbolon, disorot pasca insiden ledakan di sekolahnya, pasrah jika dicopot, bantah disebut abaikan terduga pelaku

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Kompas.com/Dian Erika
KASUS LEDAKAN SEKOLAH- Kepala SMAN 72 Jakarta, Tetty Helena Simbolon, tengah jadi sorotan pasca terjadinya insiden ledakan di sekolahnya, pasca jika dicopot dari jabatan saat memberikan keterangan di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Sabtu (15/11/2025). 

Belum dikonfirmasi langsung, apakah akun Facebook tersebut, merupakan resmi milik Tetty Helena Tampubolon.

Pasrah Jika Dicopot

Kepala SMAN 72 Jakarta, Tetty Helena Simbolon, angkat bicara terkait isu yang beredar di masyarakat pasca-insiden ledakan di sekolahnya.

Adapun isu dirinya bakal dicopot dari jabatan usai insiden ledakan yang terjadi di sekolahnya pada Jumat (7/11/2025) lalu.

Saat ditanya awak media terkait isu pencopotan itu, Tetty menegaskan memilih tetap tenang dan berserah diri kepada Tuhan.

“Kita berserah sama Tuhan, karena kita sudah bikin yang terbaik di sekolah itu. Jadi, kalau ada ucapan-ucapan seperti itu, mudah-mudahan orangnya bertanggungjawab,” ucapnya, Senin (17/11/2025).

Dibandingkan memikirkan isu tersebut, Tetty menegaskan lebih memilih fokus pada pemulihan siswa pasca ledakan.

Baca juga: Pilu Isi Pesan LH Korban Luka Berat Ledakan SMAN 72 Jakarta Kini Dirawat di ICU, Tolong Ma Usut

Tetty menjelaskan, proses asesmen psikologis terhadap para siswa sampai saat ini masih terus dilakukan.

Proses asesmen ini dilakukan pihak sekolah bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) hingga Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Meski belum ada hasil resmi, namun ia mengungkap banyak siswa mulai menunjukkan kerinduan bersekolah.

“Kelihatan anak-anak sudah mulai rindu sama sekolah. Tapi kalau hasil pastinya, hasil (asesmen) resminya belum,” ujarnya.

Bantah Abaikan Laporan Terduga Pelaku

Selain itu, Tetty Helena juga membantah jika pihak sekolah disebut abai terhadap laporan terduga pelaku pelaku ledakan.

Tetty mengaku sudah meminta penjelasan dari para siswa soal dugaan perundungan terhadap pelaku. Namun, tak ada siswa yang mengetahui aksi perundungan itu.

"Ya, sepengakuan anak-anak itu, mereka tidak tahu sebenarnya anak ini (pelaku) di-bully atau tidak. Dan sampai saya tanyakan secara mendalam dan hati-hati banget, karena saya kepingin anak-anak berkata jujur," ujar Tetty kepada Kompas.com, Senin (17/11/2025).

Meski belum ditemukan bukti adanya perundungan, Tetty mengaku masih terus mendalami informasi ini untuk mendapatkan fakta yang lebih jelas.

"Nah, ini kan, tapi saya tetap sedang mendalami ya. Jadi artinya saya ingin keadilan itu ada," kata dia.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved