MUA di Lombok Nyamar Wanita

Alasan Deni Apriadi MUA Lombok Nyamar Jadi Wanita, Ngaku Hindari Pelecehan, Bantah Menistakan Agama

Deni Apriadi Rahman (23), pria asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menyamar sebagai perempuan mengaku tidak berniat untuk menipu

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Facebook
PRIA NYAMAR WANITA- Tangkap layar saat Deni Apriadi Rahman (23), pria asal Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), berpose menyamar sebagai perempuan mengaku, dalam klarifikasinya Deni mengaku tidak berniat untuk menipu dan hanya untuk melindungi diri dari pelecehan 

Deni juga membantah mengidap penyakit HIV. 

"Saya baru menjalani tes (HIV) dan hasilnya negatif," tegas dia. 

PERS KONFERS- Deni Apriadi MUA yang nyamar jadi wanita di Desa Mujur, Kecamatan Praya
PERS KONFERS- Deni Apriadi MUA yang nyamar jadi wanita di Desa Mujur, Kecamatan Praya (TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH)

Alami Kerugian

Buntut terbongkarnya identitas asli Dea Lipa alias Deni Apriadi Rahman mengaku harus menanggung kerugian materiil.

Sejumlah klien batal menggunakan jasa riasnya yang sudah dipesan sebelumnya.

Deni berprofesi sebagai seorang penata rias atau make up artist (MUA) tak hanya dia yang kehilangan pemasukan, tapi juga asisten dan fotografer yang biasa bekerja dengannya.

"Pembatalan ini menimbulkan kerugian bukan hanya bagi saya, tetapi juga bagi asisten dan rekan kerja saya (henna artist dan fotografer). Kami semua kehilangan pemasukan," katanya.

Berjuang Mandiri Sejak Kecil

Deni berprofesi sebagai makeup artist (MUA) berparas cantik menjelma dengan nama 'Dea Lipa'.

Diketahui, Deni merupakan warga Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah.

Kini setalah menjadi sorotan, Deni akhirnya muncul didampingi pihak keluarga menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan yang diperbuatnya.

Deni rupanya memiliki kisah hidup yang pelik sejak ia masih kecil.

Baca juga: Curhat Guru Honorer SMAN 1 Lutra, 10 Bulan Tak Digaji Dibantu Rasnal & Abdul Muis, Malah Dilaporkan

Maya, bibi Deni menerangkan, keponakannya itu memang sejak kecil menyukai sesuatu yang lembut, melukis karena memang ada bakat. 

"Cuma memang latar belakangnya ini adalah orang tuanya ini tidak mampu, ayah ibunya berpisah saat ia balita. Mengalami broken home," jelas Maya saat dikonfirmasi Tribun Lombok, Sabtu (15/11/2025). 

Pasca orang tuanya berpisah, Deni kecil kemudian tinggal dan diasuh oleh keluarga dari pihak ibunya. Ia tinggal bersama neneknya. 

Sementara ibunya bekerja sebagai seorang tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi termasuk ayahnya juga pergi mengadu nasib jadi TKI ke Malaysia. 

Deni kecil tidak mendapatkan sentuhan kasih sayang dari ibu dan ayahnya layaknya anak-anak pada umumnya. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved