Berita Viral

Pilu Siswi SMA di Gunungsitoli Tak Boleh UTS Gegara Nunggak SPP Rp40 Ribu, Ibu Kerja di Rumah Makan

Siswi SMA di Gunungsitoli tak boleh ikut UTS karena nunggak SPP Rp40 ribu. Dalam kesehariannya, siswi itu membantu ibunya berjualan kue.

Editor: Weni Wahyuny
Instagram/rumpi_gosip
DILARANG UJUAN - Siswi SMAN 1 Gunungsitoli menangis karena dilarang ujian akibat belum bayar SPP Rp40 ribu. Sehari-hari ibunya berjualan makanan. 
Ringkasan Berita:
  • Siswi SMA N 1 Gunungsitoli tak boleh ikut ujian karena nunggak SPP Rp40.000
  • Sekolah membantah siswi tersebut dilarang ikut ujian
  • Kepala sekolah kini dicopot

TRIBUNSUMSEL.COM – Viral di media sosial seorang siswi SMA Negeri 1 Gunungsitoli, Pulau Nias, Sumatera Utara, menangis karena disebut tidak diizinkan mengikuti ujian tengah semester (UTS).

Orang tua siswi itu bekerja di rumah makan.

Dari pengakuannya, siswi berinisial K itu tidak diperbolehkan ikut UTS karena belum membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) selama empat bulan. 

SPP merupakan biaya rutin yang dibayarkan oleh siswa atau orang tua siswa kepada sekolah setiap bulan untuk membantu penyelenggaraan kegiatan pendidikan.

Dalam video yang beredar, sang ibu, Hasmidar Harefa, menangis menceritakan perjuangan agar anaknya tetap bisa bersekolah meski kondisi ekonomi keluarga pas-pasan. 

“Bukan tidak dibayar, kalau boleh dibantu saya cicil,” kata Hasmidar dalam video yang tersebar di TikTok hingga Instagram tersebut.

“Anak saya sudah memohon kepada wali kelasnya, nanti saat ibunya gajian akan dilunasi,” tambahnya. 

Namun, permintaan tersebut disebut tidak digubris.

Akibatnya, ia tidak mendapat kartu ujian dan sempat membantu ibunya bekerja di rumah makan untuk menambah penghasilan keluarga. 

Baca juga: VIDEO Siswi SMAN 1 Gunungsitoli Dilarang Ujian Gegara Belum Bayar Sumbangan Rp40 Ribu, Ibu Menangis

Pihak Sekolah Membantah

Perwakilan SMAN 1 Gunungsitoli, Otenieli, membantah adanya aturan yang melarang siswa ikut ujian karena belum membayar uang komite.

“Sekalipun belum membayar, ada yang sampai sekarang belum membayar tetapi mereka ujian,” kata Otenieli. 

“Siswa wajib diikutkan ujian. Tidak ada alasan masalah sumbangan tersebut,” tegasnya.

Ia menambahkan, pihak sekolah tidak pernah memberi perintah kepada wali kelas untuk menahan siswa akibat tunggakan iuran. 

Dinas Pendidikan Sumut Turun Tangan 

Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Alexander Sinulingga, menegaskan bahwa siswi berinisial K tetap diizinkan mengikuti ujian setelah pihaknya turun tangan memeriksa kasus tersebut. 

“Anak kita itu tetap mengikuti ujian. Tadi saya cek dan koordinasi langsung dengan Kacabdis,” ujar Alexander di Kantor Gubernur Sumut, Jumat (10/10/2025). 

Alexander mengakui, K memang memiliki tunggakan SPP sebesar Rp 40.000 per bulan, namun permasalahan tersebut telah diselesaikan. 

“Saya cek langsung ke lapangan. Dari bukti yang didapati, peruntukan SPP ini ada untuk ASN. Ini pelanggarannya,” ujarnya menegaskan.

Kepsek Dicopot karena Dugaan Penyelewengan Dana SPP 

Alexander memastikan Kepala Sekolah SMAN 1 Gunungsitoli telah dinonaktifkan sementara waktu untuk memudahkan proses pemeriksaan. 

“Ini akan kami lakukan pemeriksaan. Sembari itu, dia kita nonaktifkan dulu. Kalau terbukti, akan dicopot permanen,” tegas Alexander. 

Langkah ini diambil usai viralnya video siswi K yang menangis lantaran tak bisa ikut ujian karena belum melunasi uang komite sekolah. 

Selain dugaan pelanggaran terhadap hak siswa, kepala sekolah juga diselidiki atas dugaan penyelewengan dana SPP yang semestinya tidak boleh digunakan untuk kepentingan ASN. 

Sumber : Kompas.com

Baca berita lainnya di Google News

Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved