Berita Viral

Kepsek SMA di Banten Diduga Aniaya Siswa Gegara Ketahuan Merokok, Orang Tua Lapor Polisi

Kepala sekolah SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten diduga menganiaya siswa karena ketahuan merokok hingga berujung

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TribunBanten.com/Misbahudin
KEPSEK DIDUGA ANIAYA SISWA - Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Dini Fitria buka suara, terkait aksi dugaankekerasan yang menyeret nama dirinya yang dituding melakukan tindakan kekerasan terhadap anak muridnya. 

Ringkasan:

  • Kepala Sekolah diduga aniaya siswa SMA Negeri 1 Cimarga gegara ketahuan merokok.
  • Siswa mengaku dianiaya hingga dimaki.
  • Orang tua korban tak terima lapor polisi.

TRIBUNSUMSEL.COM - Kepala sekolah SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten diduga menganiaya siswa karena ketahuan merokok hingga berujung dilaporkan.

Adapun peristiwa kekerasan itu terjadi pada Jumat (10/10/2025) pagi.

Korban berinisial ILP (17) diketahui duduk di bangku kelas XII. Sementara oknum kepsek berinisial Dini Fitria.

ILP (17) mengaku kejadian tersebut berawal saat dirinya ketahuan merokok di belakang warung yang berada di dekat sekolah.

Saat itu ia mengaku rokok tersebut langsung dibuangnya.

"Saya kaget waktu ketemu kepsek. Rokok langsung saya buang, tapi disuruh nyari lagi sama kepala sekolah,” jelasnya melalui sambungan telepon, Sabtu (11/10/2025), dikutip Tribunbanten.com

"Enggak ketemu-ketemu, lalu kepsek bilang saya bohong.” sambungnya.

Namun setelah itu ia mengaku dimarah hingga dianiaya oleh kepsek tersebut.

"Terus beliau marah, nendang saya di bagian punggung, terus nampol saya di pipi kanan,” sambungnya.

Baca juga: Kejang usai Kepala Dipukul, Siswa SMP di Grobogan Tewas di Sekolah Diduga Korban Bullying

Ia mengaku tidak hanya mengalami kekerasan fisik, tetapi juga mendapat makian dengan kata-kata kasar saat peristiwa itu terjadi.

“Kepsek bilang goblok, anjing, terus nyuruh saya nyari rokok lagi, padahal udah enggak ada,” ujarnya.

Setelah itu, ILP kemudian dibawa ke ruang sekolah dan kembali dimarahi di hadapan beberapa guru.

“Beliau masih marah-marah, bilang kami enggak menghargai, dan katanya baru pertama kali marah sampai seperti itu,” katanya.

Orang Tua Tak Terima

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved