Berita Viral

54 Korban Tewas Dalam Insiden Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, BNPB: Jadi Tragedi Terbesar 2025

Totalnya, sampai Senin (6/10/2025) siang sudah ada 54 korban meninggal dunia dalam tragedi runtuhnya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Dok. Basarnas Surabaya
KORBAN TEWAS PONPES- Proses pengangkatan puing bangunan mushala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Minggu (5/10/2025). Totalnya, sampai Senin (6/10/2025) siang sudah ada 54 korban meninggal dunia dalam tragedi runtuhnya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny 

BNPB juga menegaskan bahwa tragedi ini menjadi insiden dengan jumlah korban meninggal terbanyak sepanjang tahun 2025, melampaui berbagai bencana alam seperti banjir bandang di Nagekeo (NTT), banjir di Bali, maupun gempa di Poso.

"Bahwa korban kali ini di sepanjang tahun 2025, ini adalah korban cukup besar menurut BNPB. Karena dari bencana-bencana alam seperti di Poso, termasuk banjir bandang di Bali atau Nagekeo, korbannya tidak sebanyak ini. Ada 50an orang meninggal," jelas Budi.

Sejauh ini total korban robohnya bangunan pesantren di Buduran, Sidoarjo itu ada 158 orang. Sebanyak 104 orang selamat dan 54 korban meninggal dunia. 

Dari jumlah keseluruhan itu, yang merupakan hasil evakuasi petugas gabungan sebanyak 67 korban. 

Proses evakuasi di lokasi masih terus berlangsung. Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama. 

Penyebab Ambruk

BNPB melalui Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan, Abdul Muhari, menyebut penyebab robohnya bangunan musala ini karena kegagalan teknologi konstruksi. 

Ia menilai kurangnya pengawasan dan penerapan standar keselamatan dalam pembangunan turut menjadi faktor utama.

"Masyarakat dan pengelola bangunan bertingkat diimbau untuk memastikan pengawasan teknis pembangunan agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang," ujar Abdul.

Ia juga menekankan pentingnya pengawasan dari pihak ahli dan penerapan standar ketat dalam pembangunan, terutama untuk gedung-gedung yang digunakan untuk kegiatan publik seperti pesantren.

Baca juga: 4 Fakta Viral Santri Ponpes Lirboyo Bantu Ngecor Gedung Baru, Pengasuh Singgung Soal Amal Jariyah

Santri Ikut Pengecoran

Fakta mengejutkan terungkap dari keterangan salah satu korban selamat, Rizki Ramadhan (19), yang mengaku ikut membantu proses pengecoran saat musala runtuh. 

Ia mengatakan saat kejadian, ia berada di lantai atas bersama para pekerja.
 
"Saya tidak tahu persis siapa saja yang tertimpa bangunan, soalnya waktu itu saya berada di atas ikut kerja," ujarnya.

Rizki menambahkan, beberapa santri lain sedang melaksanakan salat asar di lantai bawah ketika bangunan tiba-tiba ambruk.

Diduga, para santri ikut serta dalam pekerjaan konstruksi sebagai bagian dari kegiatan pondok atau bahkan bentuk hukuman bagi yang tidak mengikuti jadwal rutin.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved