Berita Viral

Pulang ke Rumah, Yai Mim Temui Langsung Sahara dan Minta Maaf usai Berseteru, Raut Wajah Disorot

Yai Mim berinisiatif menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada tetangganya, Sahara dan suaminya, yang sempat berseteru akibat lahan parkir

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
IG/mohammad_imammuslimin
MINTA MAAF- Yai Mim berinisiatif menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada tetangganya, Sahara dan suaminya, yang sempat berseteru akibat lahan parkir dan dugaan asusila. 

Yai Mim mengungkapkan bahwa teriakan yang diarahkan ke arah istrinya membuat telinga sang istri sakit hingga menyebabkan gangguan pendengaran di satu sisi.

“Aku tanya ucapan, terus dia teriak di telinga istri sampai sekarang telinganya sakit," ujar Yai Mim.

"Jadi saya ini budek sebelah,”  timpal istri Yai Mim.

Meski sempat menahan diri dan “menerima” hal-hal lain, Yai Mim menegaskan bahwa perlakuan terhadap istrinya tidak bisa dibiarkan.

Ia menyatakan telah menerima informasi bahwa video-video pribadi mereka  ditengarai disebarkan ke sejumlah grup WhatsApp pesantrennya oleh pihak yang disebutnya terkait dengan Sahara.

“Kalau kami berhasil menemukan aspek hukumnya, maka percayalah, Yai Mim ini kesabarannya ada batasnya,” ujar Rose, istri Yai Mim sambil meminta pihak Sahara dan yang terlibat untuk menghentikan penyebaran video tersebut.

Yai Mim tampak menahan emosi saat menyampaikan bahwa dirinya tidak terima atas tuduhan cabul yang diarahkan kepadanya.

Dengan suara bergetar, Yai Mim menegaskan bahwa ia telah bersabar menghadapi berbagai masalah, mulai dari persoalan lahan parkir hingga diusir dari rumahnya sendiri. 

Namun, ia mengaku tak bisa menahan diri ketika tuduhan itu menyentuh kehormatan dirinya dan istrinya.

“Saya sabar saja, masalah parkir, tanah mau diambil, rumah saya mau dibakar—silakan. Tapi tolong, istriku, saya tidak terima ini. Maaf saya,” ucap Yai Mim dalam video tersebut.

Ia juga menyebut bahwa dirinya adalah seorang kiai yang menghafal Al-Qur’an, dan merasa fitnah yang diarahkan kepadanya sangat melukai martabatnya sebagai pengajar dan tokoh agama.

Imbasnya, ia harus mengundurkan diri sementara sebagai dosen.

“Saya ini kiai, saya menghapal Qur’an. Tapi saya dituduh cabul. Saya dikatakan di depan mahasiswa saya, ‘Kok maunya kalian diajar oleh Khayimim, dosen yang cabul.’ Katanya ada videonya,” lanjutnya.

Menurut Yai Mim, tuduhan itu membuatnya terpukul secara pribadi maupun moral.

Ia menegaskan akan mempertimbangkan langkah hukum apabila penyebaran fitnah dan pelecehan terhadap dirinya dan keluarga terus berlanjut.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved