Berita Viral
Kisah Nenek 95 Tahun di Kota Palu Dirantai di Pohon oleh Anaknya, Sempat Hilang Seminggu
Seorang nenek berusia 95 tahun dirantai di pohon oleh keluarga di Jl Tolambu, Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, dituduh penyiksaan
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang nenek berusia 95 tahun dirantai di pohon oleh keluarganya di Jl Tolambu, Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Peristiwa itu menjadi viral setelah seseorang mendokumentasikan momen saat sang nenek sedang dijemput oleh cucunya.
Video itu diunggah ke media sosial dengan narasi yang menyudutkan pihak keluarga.
Upaya ini membuat pihak keluarga merasa disalahkan.
Baca juga: Tak Menuntut Maaf, Yai Mim Tegas Tolak Berdamai dengan Sahara, Siap Perang usai Keluarga Terseret
Narasi yang menyertai video tersebut menyudutkan pihak keluarga, seolah-olah terjadi penyiksaan.
Rupanya di balik itu, ada alasan tersendiri dari pihak keluarga demi keselamatan sang nenek.
Sebelum kejadian itu terjadi, Nenek S sempat hilang selama seminggu karena keluar rumah tanpa arah.
Belakangan diketahui nenek itu ternyata mengalami demensia berat.
Untuk mencegah kejadian serupa, anak kandungnya H (65) meminta cucunya RI (30) untuk memasang rantai sepanjang 20 meter di kaki kiri sang nenek.
Rantai itu diikat ke pohon di halaman rumah agar nenek tetap bisa bergerak bebas di sekitar rumah, tapi tidak tersesat.
Kapolresta Palu Kombes Pol Deny Abrahams, melalui Kapolsek Palu Barat, Iptu Makmur Johan, memberikan penjelasan.
Menurut dia, kejadian tersebut tidak dimaksudkan sebagai bentuk penyiksaan, melainkan langkah preventif dari pihak keluarga.
Menurut keterangan pihak kepolisian, nenek berinisial S tersebut mengalami demensia cukup berat dan telah beberapa kali pergi tanpa arah hingga pernah hilang selama seminggu.
"Anak kandungnya, H (65), meminta cucunya RI (30) untuk memasang rantai di kaki sebelah kiri sang nenek. Panjang rantai sekitar 20 meter agar beliau tetap bisa bergerak di sekitar halaman rumah, namun tidak sampai tersesat," jelas Iptu Makmur Johan saat ditemui Rabu (1/10/2025) malam.
Namun, kata dia, framing di media sosial membuat keluarga seolah berlaku kejam.
“Padahal justru sedang berusaha menjaga keselamatan nenek S sering meninggalkan rumah tanpa arah karena kondisi kesehatannya," kata Kapolsek.
Nasib Aiptu IWS Jambret Kalung Emas Pedagang di Bali Gegara Terjerat Utang,Terancam Penjara 9 Tahun |
![]() |
---|
Kronologi Anggota Baru Pecinta Alam di Bitung Sulut Ditampar hingga Ditendang saat Orientasi |
![]() |
---|
Viral Anggota Baru Pecinta Alam di Bitung Sulut Alami Kekerasan saat Orientasi, Berlutut & Ditendang |
![]() |
---|
Sosok Agustian Anggi Siagian, Advokat Muda jadi "Panglima Perang" Yai Mim Lawan Sahara Sang Tetangga |
![]() |
---|
Sosok Wahyu Hidayat, Wali Kota Malang Diminta jadi Penonton Yai Mim "Perang" dengan Sahara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.