Polisi Tewas di Lombok Barat

Satu Minggu Sebelum Pembunuhan, Briptu Rizka Tanya ke Bank Soal Utang Lunas Jika Suami Meninggal

Gelaget aneh Briptu Rizka sebelum membunuh sang suami Brigadir Esco Faska Rely diungkap kakak ipar.Adapun hal tersebut bak menguak dugaan motif

Editor: Moch Krisna
kolase Youtube Kompas TV
PEMBUNUHAN BRIGADIR ESCO: Foto kenangan Brigadir Esco semasa hidup dengan sang istri yakni Briptu Rizka (kiri). Kasus pembunuhan intel Polres Lombok Barat Brigadir Esco disorot jenderal bintang 2. Sang jenderal meyakini pembunuh Esco lebih dari 1 orang. 

Kini sang istri, Briptu Rizka ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan kasus kematian suami.

 

30 Adegan Diperagakan, Tapi Tanpa Adegan Pembunuhan

Di lokasi yang sama, kuasa hukum keluarga Brigadir Esco, Lalu Anton Hariawan, menyebutkan bahwa terdapat 30 adegan yang diperagakan dalam proses rekonstruksi di dalam rumah.

Namun, ia menyayangkan bahwa tidak ada adegan pembunuhan yang diperagakan dalam proses tersebut.

“Tidak ada adegan pembunuhan di dalam rumah, hanya soal dia mencuci pakaian, kemudian penggunaan motor, dan adanya bau bangkai dari dalam rumah,” katanya.

Proses rekonstruksi berlangsung cukup lama. Lalu Anton juga mengungkap adanya ketidaksesuaian keterangan antara tersangka dan beberapa saksi.

“Misalnya, motor tersangka kan Scoopy, tapi kuncinya ada di jenazah korban. Itu dipertanyakan sama teman kejaksaan. Kamu pakai motor yang mana? Ada yang dia salah, ada yang bilang Scoopy, dan ada yang bilang Vario,”sebutnya.

Sebelumnya, suasana sempat tegang saat tersangka, Briptu Rizka yang tak lain adalah istri korban dibawa ke lokasi dengan mobil tahanan.

Tampil mengenakan baju merah dan jilbab cokelat, Rizka langsung menjadi sorotan warga.

Edi Sriawan, warga Bonjeruk yang juga masih memiliki hubungan keluarga dengan almarhum, menyebut hampir seluruh masyarakat Bonjeruk merasa terpanggil untuk hadir.

"Informasinya kan sekarang rekonstruksi, hampir semua masyarakat Bonjeruk kepengen tahu seperti apa kejadian sebenarnya,” ujarnya, dikutip Tribunlombok.com

Edi menambahkan, kehadiran warga Bonjeruk bukan sekadar ingin melihat rekonstruksi, melainkan juga bentuk solidaritas dan dukungan terhadap almarhum Brigadir Esco.

Selain warga Bonjeruk, masyarakat dari wilayah lain juga turut hadir. Husniani, warga Sekotong, mengaku datang khusus karena kasus ini sudah viral di media sosial.

“Saya mengikuti dari sosmed (kasus Brigadir Esco), kasusnya cukup viral, dan kebetulan saya punya keluarga yang kasih tahu kalau ada acara rekonstruksi hari ini, makanya saya datang langsung ke sini,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Brigadir Esco ditemukan tewas di bukit belakang permukiman warga Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, pada Minggu, (24/8/2025), 

Kini sang istri, Briptu Rizka ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan kasus kematian suami.

 

Briptu Rizka Sempat Curhat ke Mertua

Sebelumnya, Briptu Rizka sempat curhat pada mertuanya, Samsul.

Menurut Samsul, menantunya itu ada beberapa kali komunikasi setelah pemakaman Brigadir Esco.

"Sempat dia chat setelah pemakaman, Pak mohon maaf belum bisa jenguk makam, mungkin besok pagi. Pagi ditunggu pagi sampai siang belum ada," kata Samsul dikutip dari Youtube Tribun Lombok, Selasa (23/9/2025).

Saat dihubungi lagi oleh mertuanya, Rizka beralasan sore, namun tak kunjung datang.

"Dichat lagi, katanya besok. Besoknya, besok besok lagi, tapi gak ada sampai sekarang," kata Samsul.

Kepada Samsul, Briptu Rizka juga sempat meminta tolong melalui chat.

"Pernah dia bilang saya 'gak bisa ke sana bawa cucu, jengukin makam, karena saya diperiksa, saya bingung muaranya orang-orang, penyidik tuduhannya ke saya. Bagaimana ini pak?'," kata Samsul menirukan ucapan Rizka.

Belum menaruh rasa curiga, Samsul pun meminta agar menantunya itu jujur.

"Saya bilang, kenapa pusing? Jawab jujur, iya iya tidak tidak," ujarnya.

Bahkan ia pun meminta Rizka untuk bicara saja padanya jika memang ia pelakunya.

"Kalau iya pelakunya jujur saja, atau ke sani (bilang). Dia memohon ke saya, saya suruh bilang jujur," katanya lagi.

Kemudian setelah itu, ibu Rizka juga sempat menghubungi Samsul.

Besannya itu meminta Samsul datang ke sana untuk menjenguk cucunya.

Briptu Rizka tak pernah datang ke acara tahlilan almarhum.

Sementara,  ibunda Rizka juga mengatakan kalau anaknya jadi tertuduh.

"Ibunya nelepon katanya saya disuruh ke sana. Dia bilang semua menuduh Rizka. Kenapa menunjuk ke saya muara penyelesaian," kata Samsul lagi.

Sebelumnya, jasad Brigadir Esco pertama kali ditemukan oleh mertua sekaligus ayah dari Briptu Rizka, Dalem Amaq Siun di pekarangan belakang rumahnya di Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat pada 24 Agustus 2025 lalu.

Adapun Siun menemukan jasad menantunya itu ketika tengah mencari ayamnya yang hilang.

Ketika ditemukan, jasad Brigadir Esco dalam kondisi leher terjerat tali, muka rusak, badan membengkak, dan dikerumuni lalat.

Setelah itu, Amaq Siun melaporkan penemuannya itu ke kepala dusun dan akhirnya diteruskan ke Polsek Lembar.

Kemudian, polisi langsung tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Berdasarkan hasil olah TKP, polisi menemukan beberapa barang bukti seperti satu buah kunci sepeda motor Honda Scoopy, sepasang sandal jepit berwarna putih, dan satu unit telepon genggam.

(*)

 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved