Berita Viral

Nasib Pilu Santri Terjebak Runtuhan Ponpes Al Khoziny, Lengan Diamputasi Agar Bisa Diselamatkan 

Nasib pilu salah satu santri korban reruntuhan mushala Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo, Jatim, lengan harus

|
Instagram @basarnas_yogyakarta
SANTRI PONPES AMBRUK - Tim rescue melakukan proses evakuasi korban yang masih tertimpa dan terjebak akibat bangunan Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Seorang santri yang masih terjebak di reruntuhan bangunan, terpaksa diamputasi di bagian lengan kirinya, di mana proses amputasi dilakukan tim dokter di tengah reruntuhan bangunan agar bisa langsung mengeluarkan korban. 

Aziz lalu memastikan suplai oksigen, makanan, dan air kepada korban melalui tim rescue lain.

Hingga Selasa (30/9/2025) malam, sebanyak 102 santri berhasil dievakuasi, 11 di antaranya melalui bantuan petugas, sedangkan sisanya berhasil menyelamatkan diri secara mandiri. Namun, tiga santri meninggal dunia dalam peristiwa ini.

91 Santri yang Masih Tertimbun

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan bahwa masih ada 91 korban yang tertimbun reruntuhan bangunan musala Pondok Pesantren Al Khozyni, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Hal ini diketahui berdasarkan data yang diterima BNPB hingga Selasa (30/9/2025), pukul 19.00 WIB. 

"Tim gabungan terus melakukan upaya evakuasi terhadap korban insiden reruntuhan. Berdasarkan data absensi santri, sebanyak 91 orang diduga tertimbun material bangunan," ujar Abdul Muhari dalam keterangan pers, Rabu (1/10/2025).

Personel pencarian dan pertolongan (Search and Rescue - SAR) gabungan sebanyak 332 orang dikerahkan untuk mencari para korban di bawah reruntuhan. 

Ratusan personel tersebut terdiri dari Basarnas, BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Sidoarjo, BPBD dari kabupaten sekitar seperti Jombang, Mojokerto, dan Nganjuk, Dinas PU SDA Provinsi, Tagana Dinas Sosial, aparat TNI, serta Polri.

Abdul mengatakan, peralatan berat saat ini telah disiagakan meski penggunaannya belum dilakukan karena dikhawatirkan getaran yang ditimbulkan dapat memperparah kondisi reruntuhan.

"Upaya penyelamatan saat ini difokuskan secara manual dengan menggali lubang dan celah untuk mengevakuasi korban yang masih hidup," imbuhnya.

Tim SAR gabungan mendeteksi adanya indikasi enam orang korban yang masih bertahan di salah satu segmen reruntuhan. "Melalui celah yang ada, petugas telah menyalurkan makanan dan minuman untuk menjaga kondisi para korban," jelas dia.

Kondisi Korban

Berdasarkan data pada pukul 19.37 WIB, tercatat sebanyak 39 pasien telah ditangani. 

Skrining fisik para korban pun langsung diperiksa. 

Hingga 20.30 WIB, tercatat 44 pasien yang ditangani. 

Wakil Direktur Pelayanan Medis RSI Siti Hajar, dr Andiani, menjelaskan jika para korban ditempatkan sesuai tingkat keparahan. 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved