Berita Viral

Guru SD di Gorontalo Diduga Tampar Siswa di Depan Kelas Gegara Ribut, Orang Tua Lapor Polisi

Reymond menilai kekerasan fisik tersebut tidak dapat dibenarkan dan ia merasa kecewa atas kepercayaan yang diberikan kepada sekolah.

Editor: Weni Wahyuny
TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga
GURU TAMPAR SISWA -- Reymond Panigoro, orang tua siswa saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Jumat (26/9/2025). Reymond melaporkan oknum guru yang diduga menampar anaknya. 

TRIBUNSUMSEL.COM, GORONTALO – Insiden dugaan kekerasan yang melibatkan seorang guru dengan siswanya terjadi di SDN 2 Batudaa, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo.

Seorang guru diduga menampar siswanya pada Jumat (19/9/2025), sekira pukul 11.00 Wita.

Tak terima anaknya diduga ditampar, orang tua siswa melaporkan sang guru ke polisi.

Pelapor guru SD adalah Reymond Panigoro, orang tua siswa.

“Anak saya dipukul di depan kelas, ditampar bagian depan dan belakang. Katanya gara-gara ada ribut-ribut dengan teman-temannya, lalu guru salah sangka bahwa anak saya yang melapor ke pihak luar,” ungkap Reymond kepada TribunGorontalo.com, Jumat (26/9/2025).

Reymond menilai kekerasan fisik tersebut tidak dapat dibenarkan dan ia merasa kecewa atas kepercayaan yang diberikan kepada sekolah.

“Bagi saya, sekolah itu orangtua kedua bagi anak-anak. Saya sudah titipkan anak dengan harapan dididik dengan baik, bukan diperlakukan seperti ini,” tegasnya.

Baca juga: Nasib Kapolsek di Kendal yang Digerebek Warga Berduaan dengan Bu Guru, Kini Terancam Dipecat

Ia juga menyoroti tidak adanya itikad baik dari guru terduga pelaku meminta maaf secara langsung.

"Tidak ada penyampaian, tidak ada rasa menyesal yang ditunjukkan. Itu yang bikin saya tambah kecewa,” ujarnya.

Reymond kini menegaskan akan menempuh jalur hukum.

"Saya sudah lapor ke pihak berwajib. Kalau mediasi tidak memuaskan, maka langkah hukum harus diambil. Saya ingin ada keadilan untuk anak saya,” pungkasnya.

Klarifikasi Pihak Sekolah

Kepala SDN 2 Batudaa, Faisal Bima, memberikan klarifikasi terkait insiden yang terjadi di sekolahnya.

Ia membenarkan adanya laporan keributan di kelas pada Jumat pekan lalu.

Namun ia mengaku tidak melihat langsung dugaan pemukulan yang terjadi.

“Kejadiannya Jumat lalu. Saya sendiri waktu ke sana, kondisi kelas sudah tenang. Anak-anak saya tanya kenapa belum pulang, mereka bilang masih menunggu paket. Saya sampaikan supaya pulang saja karena sudah dekat waktu salat jumat,” jelas Faisal.

Baca juga: Kagetnya Wabup Ogan Ilir Ardani Temukan 5 Siswa Kelas 3 SMP Tak Bisa Membaca, Soroti Kinerja Guru

Faisal menuturkan, tak lama setelah itu, orangtua murid datang dan menyampaikan bahwa anaknya dipukul.

Ia mengaku sudah berusaha menenangkan suasana dan mengusulkan agar mediasi dilakukan pada Senin agar lebih tertata.

“Saya katakan, mari kita bicarakan baik-baik. Tapi karena waktu itu sudah mau salat, saya usulkan nanti setelah ibadah atau di Senin. Namun rupanya orangtua langsung memilih melapor ke Polsek Batudaa,” ujar Faisal saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, Jumat.

Faisal mengaku terkejut saat ditelepon pihak kepolisian bahwa laporan dugaan kekerasan sudah masuk.

"Terus terang saya kaget. Belum sempat kami lakukan klarifikasi internal, masalah ini sudah langsung masuk ranah hukum,” bebernya.

Faisal menegaskan pihak sekolah akan tetap kooperatif dengan penegak hukum dan menjunjung prinsip bahwa sekolah harus menjadi tempat aman bagi anak-anak.

“Kami di sekolah tidak menoleransi kekerasan dalam bentuk apa pun. Tapi saya juga berharap persoalan ini tidak terburu-buru digiring ke opini negatif. Mari kita duduk bersama, klarifikasi dengan tenang, supaya jelas duduk perkaranya,” tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan topik Guru Tampar Siswa Gorontalo

Baca berita lainnya di Google News

Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved