Berita Viral

PDIP Pecat Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo usai Sesumbar Rampok Uang Negara, Pelanggaran Berat

Nasib Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo sesumbar rampok uang negara biar miskin, kini dipecat dari jabatannya.

|
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TribunGorontalo.com
ANGGOTA DPRD GORONTALO - Nasib Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo sesumbar rampok uang negara biar miskin, kini dipecat dari jabatannya. 

Tangis Wahyudin Depan Istri

Sementara, dalam momen yang berbeda  Tangis penyesalan Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo sebut rampok uang negara biar miskin.

Momen ini dibagikan istri istri sah Wahyudin Moridu, yang mengunggah satu video di Facebook pribadinya.

Video itu dibubuhi judul, "Apapun yang terjdi kita ada selalu untuk ngana Ujian ini trng hadapi sama2,Kita syg ngana wago,"

Meski didominasi cuplikan gelap, namun hal yang menarik adalah suara seseorang dalam video itu. 

Diduga itu adalah suara aleg PDIP Gorontalo yang sedang membuat "pengakuan dosa" kepada sang istri sahnya tersebut.

Dilihat dari jam tayang, dipastikan video tersebut diunggah pada Jumat malam (19/9/2025) kemarin.

Video itu memang tak dimaksudkan untuk dinikmati secara visual.

Sebab, fokus sebetulnya pada audionya. Hanya terlihat tangan yang saling menggenggam.

Diduga Wahyudin yang sedang menggenggam tangan Mega Nusi. 

Dalam video tersebut, terdengar jelas Wahyudin menceritakan latar belakangnya dulu sebelum jadi anggota DPRD Provinsi Gorontalo termuda periode 2025-2031. 

Kepada Mega, Wahyudin mengaku kufur nikmat sejak jadi anggota DPRD Provinsi Gorontalo.

Kepada istrinya yang sambil sesegukan, ia mengenang kembali masa-masa sulit sebelum menjabat sebagai wakil rakyat.

Saat itu, kehidupannya hanya bergantung pada pendapatan sebagai sopir mobil dengan gaji Rp100 ribu per hari.

Meski serba terbatas, ia masih mampu memberikan perhatian dan membantu istrinya yang kala itu sedang kuliah, bahkan ikut mendampingi hingga penyelesaian skripsi.

Namun setelah duduk sebagai anggota dewan, Wahyudin merasakan adanya jarak yang semakin jauh dari orang-orang terdekat.

Kesederhanaan yang dahulu menjadi kekuatan justru perlahan memudar.

Dalam pengakuannya, ia menyadari banyak kesalahan yang telah terjadi.

Ia bertekad untuk memulai kembali dari nol bersama keluarga, meski harus kembali hidup sederhana dengan penghasilan yang jauh lebih kecil.

Wahyudin melihat perjalanan ini sebagai sebuah ujian dan titik balik dalam hidupnya.

Ia menganggap segala hujatan dan konsekuensi yang muncul merupakan bagian dari tanggung jawab sebagai pejabat publik.

Namun, ia tetap menaruh harapan besar agar keluarganya tetap setia mendampingi.

"Kita minta satu hal pa ngana, jangan kasih tinggal kita (satu hal yang saya minta, jangan tinggalkan saya)," katanya. 

Sosok

Wahyudin Moridu ini lahir di Desa Kota Raja, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, pada tahun 1995, sehingga kini berusia 30 tahun dan menjadi aleg termuda di DPRD Provinsi Gorontalo. 

Ia merupakan putra dari mantan Bupati Boalemo, Darwis Moridu.

Jejak karier politik Wahyudin dimulai di DPRD Kabupaten Boalemo, di mana ia menjabat selama tiga periode. 

Sebagai anggota DPRD kabupaten, ia bertugas memperjuangkan aspirasi warga, menyusun peraturan daerah kabupaten, serta mengawasi pelaksanaan program dan anggaran pemerintah setempat, dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Boalemo.

Setelah mengabdi di tingkat kabupaten, Wahyudin melanjutkan kariernya di DPRD Provinsi Gorontalo periode 2024–2029 dan saat ini tergabung di Komisi I, yang membidangi hukum dan pemerintahan. 

Komisi ini memiliki tanggung jawab melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah, kebijakan pemerintahan, serta administrasi publik di tingkat provinsi. 

Selain itu, Komisi I membahas rancangan peraturan daerah terkait hukum, menampung aspirasi masyarakat, dan memberikan rekomendasi agar penyelenggaraan pemerintahan berjalan efektif, transparan, dan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Wahyudin berasal dari Fraksi PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), partai nasionalis yang fokus pada kesejahteraan rakyat. 

Anggota DPRD dari PDIP biasanya mengusung program pembangunan daerah, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan pelayanan publik.

Politisi dari Dapil V (Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato) ini sempat kalah pada Pemilu 2024. 

Sebagai kader PDI Perjuangan, ia dikenal aktif menyuarakan isu-isu masyarakat.

Namun, rekam jejaknya tidak lepas dari kontroversi.

Pernah Terjerat Narkoba

Pada Maret 2020, Wahyu Moridu ditangkap bersama dua anggota DPRD lainnya di Jakarta atas kasus penyalahgunaan narkoba.

Ia bahkan secara terbuka mengaku pernah kecanduan obat-obatan terlarang selama bertahun-tahun sebelum akhirnya menjalani rehabilitasi.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved