Berita Viral
Reaksi Bupati hingga DPRD Seluma Ada Warganya Alami Cacingan hingga Keluar dari Mulut dan Hidung
Dinas Kesehatan selaku leading sektor harus segera membagi tenaga kesehatan sesuai klasifikasi keahlian.
Laporan Reporter Tribunbengkulu.com, Yayan Hartono
TRIBUNSUMSEL.COM, SELUMA - Nasib pilu yang dialami Nur Sabrina alias NS, bayi berusia 1 tahun 8 bulan di Seluma, Bengkulu, yang mengalami cacingan, mencuri perhatian publik.
Apalagi, tak hanya NS, Aa (4) sang kakak pula turut mengalami hal yang sama.
Kabar memprihatinkan ini terdengar Bupati Seluma Teddy Rahman hingga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seluma.
Bupati Seluma Teddy Rahman mengatakan, ke depan Puskesmas harus lebih intens turun ke masyarakat untuk melakukan monitoring secara detail terhadap permasalahan kesehatan yang terjadi di lingkungan masyarakat.
"Ini perlu pemantauan Posyandu. Jadi Puskesmas harus monitoring yang detail terkait permasalahan kesehatan di masyarakat. Jangan cuma menunggu masyarakat yang datang berobat, harus lebih intens turun ke masyarakat," kata Teddy Rahman dikonfirmasi Tribunbengkulu.com, Senin (15/9/2025).
Baca juga: Penyebab Tubuh Kakak Adik di Seluma Bengkulu Ada Gumpalan Cacing hingga Keluar dari Hidung & Mulut
Semua OPD terkait, ucap Teddy, harus berkoordinasi terkait seluruh permasalahan yang ada di masyarakat.
Dinas Kesehatan selaku leading sektor harus segera membagi tenaga kesehatan sesuai klasifikasi keahlian.
Selain itu, juga dilakukan pemetaan permasalahan kesehatan yang dialami masyarakat.
"Tenaga kesehatan harus disebar sampai tingkat desa. Menjalankan tugas dan mengumpulkan data untuk dijadikan program dan sasaran kegiatan kesehatan Pemkab Seluma," ucap Teddy.
Kepala desa dan lurah hingga camat, ujarnya, juga harus berperan aktif dalam sosialisasi masalah kesehatan di setiap desa di wilayahnya, dengan memantau setiap penduduk agar berperan aktif dalam posyandu.
"Hirarkinya harus jalan. Saya minta semua berperan aktif untuk memantau permasalahan di masyarakat ini. Bukan hanya kesehatan, tapi meliputi semua aspek yang terjadi di masyarakat," sampai Teddy Rahman.
Baca juga: Penjelasan Dokter Soal Cacing di Perut Kakak Adik di Bengkulu hingga Keluar dari Hidung & Mulut

DPRD Ikut Buka Suara
DPRD Seluma angkat suara terkait kasus balita Nur Sabrina yang terjangkit cacing gelang di Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil.
Ketua DPRD Seluma, April Yones, meminta Dinas Kesehatan menangani pasien secara khusus dan menekankan pentingnya peningkatan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat.
Ia juga menyatakan DPRD siap mendukung anggaran dan mendorong OPD terkait untuk lebih proaktif mencegah kasus serupa di masa depan.
"Ini peristiwa luar biasa, semua harus sigap dan cepat menangani ini. Lakukan penanganan secara khusus kepada pasien," ucap April Yones kepada TribunBengkulu.com malam ini, 15 September 2025.
Adanya bayi terjangkit cacing gelang ini, kata April Yones, menunjukkan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) belum terlaksana maksimal di masyarakat.
Baca juga: Kisah Pilu Kakak Adik di Seluma Bengkulu Keluar Cacing dari Mulut dan Hidung, Ketahuan saat Demam
Sehingga sosialisasi PHBS harus lebih gencar dilakukan agar semua masyarakat memahami dan menerapkannya.
"Dinkes dan Puskesmas harus peka dengan peristiwa ini. Gencarkan sosialisasi PHBS, agar masyarakat memahami pentingnya PHBS diterapkan di lingkungan keluarga," kata April Yones.
DPRD Seluma siap mendukung anggaran untuk meningkatkan perilaku hidup sehat masyarakat, ujar April Yones.
OPD yang memiliki program terkait harus lebih proaktif, seperti Dinkes, DP3AP2KB, Dinas PUPR untuk sarana sanitasi, dan Dinas Sosial untuk program kemasyarakatan.
"Nanti kami DPRD Seluma di setiap pertemuan dengan masyarakat di Dapil masing-masing juga akan melaksanakan sosialisasi PHBS ini. Ini harus menjadi prioritas agar ke depan tidak ada lagi peristiwa seperti ini," tambah Ketua DPRD Seluma.
April Yones menambahkan, pihaknya akan menjadwalkan pemanggilan Dinkes, Puskesmas, dan RSUD Tais untuk menindaklanjuti kasus ini.
Langkah ini bertujuan mencari solusi agar ke depan tidak ada lagi anak yang mengalami penyakit cacing gelang.
"Saya berencana akan memanggil Dinkes, Puskesmas juga RSUD Tais menyikapi ini. Kita akan duduk bersama, mencari solusi agar ke depan tidak ada lagi anak mengalami penyakit ini," ungkap April Yones.
Kondisi Terkini
Setelah menjalani perawatan kurang dari 20 jam di RSUD Tais, Nur Sabrina, bayi berusia 1 tahun 8 bulan warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, akhirnya dirujuk ke RSUD M. Yunus (RSMY) Bengkulu.
Direktur RSUD Tais, dr. Eva Debora Siahaan, menjelaskan rujukan dilakukan karena RSUD Tais belum memiliki dokter spesialis bedah anak.
Sehingga untuk memastikan penanganan yang maksimal, pasien dialihkan ke RSMY.
"Tadi sekitar pukul 15.00 WIB pasien kita berangkatkan ke RSMY Bengkulu. Penanganan kita telah maksimal, namun karena kita belum ada dokter spesialis bedah anak, jadi pasien kita rujuk," terang dr. Eva saat dikonfirmasi TribunBengkulu.com, Senin petang (15/9/2025).
Eva menambahkan, hasil rontgen menunjukkan cacing gelang di perut pasien telah menggumpal.
Hal ini membuatnya tidak memungkinkan dikeluarkan melalui anus.
"Harus dilakukan bedah perut, jadi kita rujuk pasien agar penanganannya maksimal untuk mengeluarkan cacing tersebut," ucap Eva.
Mengenai kondisi pasien, Eva memastikan secara umum dalam keadaan baik.
Namun, tindakan cepat tetap diperlukan untuk memutus atau mengeluarkan cacing dari perut agar tidak menyebar ke organ lain.
"Rujukan dengan sistem Sisrut semua aman. Tadi kita sudah ditanggapi langsung oleh pihak RSMY Bengkulu," ungkapnya.
Terkait biaya perawatan, Eva menjelaskan semua ditanggung BPJS Kesehatan, sehingga orang tua tidak terbebani dalam proses penyembuhan anak yang terjangkit cacing gelang ini.
"Biaya semua sudah dijamin BPJS Kesehatan. Terkait ini, kami juga telah menyampaikan ke Pak Bupati dan Wabup sebagai laporan," pungkas Eva.
Keluar Cacing dari Hidung dan Mulut
Sebelumnya diberitakan, Nur Sabrina, balita berusia 1 tahun 8 bulan, warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, mengidap penyakit tak biasa.
Balita ini mengeluarkan cacing gelang atau Ascaris dari mulut dan hidung.
Direktur RSUD Tais, dr. Eva Debora Siahaan, mengatakan kejadian ini pertama kali diketahui pihak keluarga pada Minggu, 13 September 2025, sekitar pukul 18.00 WIB.
Saat itu, cacing gelang sebesar lidi sapu keluar dari hidung dan mulut pasien.
"Saat ini Sabrina telah kita rawat intensif di RSUD Tais. Cacing gelang masih keluar dari hidung dan mulutnya," terang Eva kepada Tribunbengkulu.com, Senin siang, 15 September 2025.
Eva menjelaskan, bantuan pernapasan terus diberikan kepada pasien agar pasokan oksigen tetap maksimal dan normal.
Pihaknya juga berupaya mengeluarkan cacing yang ada di dalam tubuh pasien.
"Hasil rontgen menunjukkan ada gumpalan di perut pasien yang diduga kumpulan cacing ini. Kami masih berupaya untuk mengeluarkan cacing ini dari tubuh pasien," jelasnya.
Lebih lanjut, Eva menerangkan bahwa penyakit ini awalnya diketahui ketika pasien mengalami demam tinggi, batuk berdahak, serta terlihat gelisah.
Pada saat demam tersebut, cacing mulai keluar dari hidung dan mulut pasien.
"Oleh orang tua, kemarin, 14 September 2025, pasien diantar ke kami. Saat ini sedang kita rawat intensif," kata Eva.
Direktur RSUD Tais menuturkan, penyebab pasien terjangkit penyakit cacing ini berkaitan dengan pola hidup yang tidak sehat.
Pasien sering bermain di tanah tanpa memakai sandal, lalu tanpa mencuci tangan dan kaki langsung menyantap makanan menggunakan tangan.
"Jadi, telur cacing ini menempel di tangan dan masuk ke mulut. Berkembang biak di perut hingga menjadi banyak seperti ini," ungkap Eva Debora.
Menyikapi hal tersebut, dr. Eva mengingatkan para orang tua untuk selalu menjaga kebersihan anak.
Jika keluar rumah, biasakan memakai sandal dan yang terpenting cuci tangan serta kaki sebelum makan.
"Terpenting juga, setiap enam bulan atau setahun sekali berikan obat cacing pada anak. Ini penting agar anak terhindar dari penyakit cacing ini," pesan Eva Debora.
Gejala Cacingan
Dilansir dari Halodoc, tanda-tandanya amat bergam, tergantung jenis cacing yang menginfeksi. Namun, gejala umumnya meliputi:
- Feses mengandung cacing.
- Kulit kemerahan, gatal dan ruam. Bahkan, beberapa orang melihat bentuk cacing pada kulit.
- Mengalami diare lebih dari dua minggu.
- Sembelit berkepanjangan.
- Perut kembung dan bengkak.
- Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas
- Anus terasa gatal, terutama pada malam hari.
- Sering mengalami reaksi alergi pada kulit.
- Sering kelelahan.
- Nyeri sendi dan otot
- Terhambatnya tumbuh kembang anak.
- Mengalami kaki gajah atau filariasis.
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul topik Balita di Seluma Cacingan
Baca berita lainnya di Google News
Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com
Iwan Pelaku Utama Pembacokan Serda Rahman TNI di Wonosobo Diduga Residivis, Didesak Hukuman Mati |
![]() |
---|
Apa Motif Iwan Bacok Serda Rahman, TNI di Wonosobo hingga Tewas ? Ini Penjelasan Polisi |
![]() |
---|
Peran Putri, Kekasih Iwan Diduga Terlibat Pembacokan Serda Rahman hingga Tewas, Ini Kata Polisi |
![]() |
---|
Penyebab Tubuh Kakak Adik di Seluma Bengkulu Ada Gumpalan Cacing hingga Keluar dari Hidung & Mulut |
![]() |
---|
Penjelasan Dokter Soal Cacing di Perut Kakak Adik di Bengkulu hingga Keluar dari Hidung & Mulut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.