Kecelakaan Bus di Gunung Bromo

'Kung, saya lagi ada di Bromo', Panggilan Terakhir Anak, Menantu dan Cucu Sebelum Tewas Kecelakaan

Pria lansia itu mengaku tadi pagi sekitar Pukul 05.15 Wib merupakan perbincangan terakhir dengan anak cucunya.

Editor: Weni Wahyuny
Tribunjatim.com/Sri Wahyunik
KEHILANGAN KELUARGA - Abdul Wahab mencoba tegar ketika melayani wawancara awak media di halaman RS Bina Sehat, Jember, Jawa Timur, Minggu (14/9/2025). Ia kehilangan anak, menantu dan cucunya yang menjadi korban tewas kecelakaan di Bromo. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Wahyuni

TRIBUNSUMSEL.COM, JEMBER - 'Kung, saya lagi ada di Bromo' menjadi percakapan terakhir Abdul Wahab dengan cucunya, Aizah Fahroni, yang menjadi salah satu korban tewas kecelakaan maut di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/9/2025) siang.

Tak hanya cucunya, Abdul Wahab pula kehilangan anak sulung dan menantunya, Hendra Pratama dan Wardah, usai liburan di Gunung Bromo.

Gunung Bromo adalah sebuah gunung berapi aktif yang berada di Jawa Timur, Indonesia

Gunung ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan memiliki ketinggian sekitar 2.329 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Rasa kehilangan sudah pasti dirasakan oleh Abdul Wahab.

Kendati begitu, ia mencoba tegar ketika melayani wawancara awak media di halaman RS Bina Sehat, Jember, Jawa Timur, Minggu (14/9/2025).

Sesekali dia menyeka air mata yang mengalir turun. 

"Saya teringat cucu saya. Wong tadi pagi masih video call," ujar Wahab kepada Tribun Jatim Network.

Pria lansia itu mengaku tadi pagi sekitar Pukul 05.15 Wib merupakan perbincangan terakhir dengan anak cucunya.

"Cucu saya bilang 'Kung, saya lagi ada di Bromo'. Ya cerita-cerita. Dan dari video call itu, saya baru tahu kalau anak, menantu dan cucu saya ke Bromo," ujar Wahab.

Baca juga: Dirut RSBS Jember Tak Tahu Karyawannya Berwisata ke Bromo hingga Kecelakaan: Liburan Usai Wisuda 

KORBAN KECELAKAAN BROMO - Puluhan orang melaksanakan shalat jenazah massal korban kecelakaan bus pariwisata di halaman parkir RS Bina Sehat Jember, Minggu (14/9/2025).
KORBAN KECELAKAAN BROMO - Puluhan orang melaksanakan shalat jenazah massal korban kecelakaan bus pariwisata di halaman parkir RS Bina Sehat Jember, Minggu (14/9/2025). (KOMPAS.com/Mega Silvia)

Namun sampai siang, sang anak tidak memberi kabar lebih lanjut. Hal itu yang membuatnya khawatir.

Hingga akhirnya sekitar Pukul 13.30 Wib, salah satu anaknya memintanya menghubungi nomor telepon sang kakak.

"Sudah tidak bisa dihubungi semuanya," imbuhnya.

Hingga akhirnya, Wahab dan keluarganya mendapatkan kepastian tentang kabar sang anak, menantu, dan cucu.

Wahab sendiri tidak menyangka terjadinya kecelakaan yang merenggut nyawa anak sulung, menantu, dan cucunya.

Baca juga: Banjir Air Mata saat Salat Jenazah Massal 8 Korban Tewas Kecelakaan Bromo: Kembali ke Allah

Namun dia akhirnya kembali teringat pada mimpinya di hari Kamis (11/9/2025) malam.

Dia bermimpi menemukan kancing hitam. Dan ketika bangun tidur, dia kehilangan kancing bajunya yang berwarna putih.

"Padahal sebelum tidur, kancing ada. Mungkin itu pertanda. Meski awalnya ya nggak mikir apapun tentang mimpi itu," ujarnya.

Sejumlah pegawai RS Bina Sehat dan keluarganya, mengikuti wisata ke Gunung Bromo

Rombongan naik Bus Wisata Ind's 88. Mereka berangkat dari RS Bina Sehat, Sabtu (13/9/2025) Pukul 22.00 Wib.

Minggu (14/9/2025) Pukul 05.00 Wib, rombongan menikmati sunrise Bromo. Berdasarkan jadwal, Pukul 12.00 Wib, rombongan perjalanan pulang ke Jember.

Namun sekitar Pukul 12.14 Wib, bus mengalami Kecelakaan di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

Rombongan terdiri 52 orang penumpang.

Dari jumlah itu, delapan orang meninggal dunia dan 44 orang terluka.

Pukul 19.30 Wib, semua korban dibawa pulang ke Jember memakai 23 mobil ambulans dari Probolinggo. Semua korban  dibawa, baik korban selamat dan meninggal.

Baca juga: Pengakuan Sopir Bus Wisata Bawa Karyawan RSBS Kecelakaan di Bromo Probolinggo, Saya Sudah Pasrah

Korban 8 meninggal dunia 

Kapolres Probolinggo AKBP M Wahyudin Latif ungkap delapan orang meninggal dunia dalam kecelakaan bus RS Bina Sehat Jember. 

Namun, ia belum dapat menjelaskan detail mengenai identitas para korban meninggal dunia. 

Termasuk, jumlah korban luka dari bus bernopol P-7221-UG itu. 

Pasalnya, Anggota Laka Satlantas Polres Probolinggo masih melakukan evakuasi terhadap korban, olah TKP awal, dan rekayasa arus lalu lintas agar ruas jalan tetap dapat dilalui pengendara umum. 

Namun, sejauh ini, keseluruhan korban dievakuasi ke rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, seperti RSUD dr Mohamad Saleh, RSUD Ar Rozy Kota Probolinggo, Puskesmas Sukapura, dan Puskesmas Wonokerto. 

"8 orang (korban meninggal dunia akibat kecelakaan bus). Mohon waktu, kami masih melakukan pendataan korban," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Sabtu (14/9/2025). 

Di lain sisi, Kasat Lantas Polres Probolinggo AKP Safiq Jundhira Z membenarkan adanya kecelakaan di ruas jalan tersebut. Ia juga tak menampik adanya korban jiwa.

Baca juga: Terlempar dari Bus, Arty Perawat RSBS Tewas di Bromo Probolinggo, Baru Kehilangan Ayah Sepekan Lalu

Namun Safiq belum dapat menyebutkan secara pasti jumlah korban jiwa dan terluka, akibat kecelakaan itu.

Pasalnya, beberapa orang anggota personelnya; Unit Laka Satlantas Polres Probolinggo, masih melakukan evakuasi terhadap korban, olah TKP awal, dan rekayasa arus lalu lintas agar tetap dapat dilalui pengendara umum. 

"Saat ini masih evakuasi korban dan barang bukti. Untuk jumlah nanti kami info lebih lanjut," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, pada Sabtu (14/9/2025). 

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Iwan Saktiadi. Bahwa pihaknya masih fokus penanganan korban.

"Mohon waktu kami sedang proses untuk olah TKP maupun evakuasi seluruh korban, keterangan lengkap nanti saya sampaikan," ujar Iwan, saat dihubungi TribunJatim.com. 

Kronologi 

Bus rombongan RS Bina Sehat Jember kecelakaan di ruas jalan Jalan Raya Sukapura, Desa Botoh, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, Minggu (14/9/2025) siang. 

Informasinya, bus pariwisata yang terlibat kecelakaan itu, adalah PO INDS'88 Trans bernopol P-7221-UG.

Informasi yang diperoleh, kecelakaan bermula saat Bus Pariwisata melaju dari arah Bromo sekitar pukul 12.14 WIB. 

Setiba di lokasi, Bus melaju tidak terkendali dan menabrak pembatas jalan setelah sopir bus tidak bisa mengendalikan laju kendaraan.

Laju kendaraan terhenti setelah menabrak sepeda motor milik seorang kurir. 

Sehingga dari benturan keras itulah membuat sejumlah penumpang terlempar keluar dari bus.

Bus itu mengangkut rombongan karyawan RSBS dan keluarganya.

Rombongan itu baru turun dari wisata di Gunung Bromo

Kondisi bus viral di media sosial

Kondisi bus rombongan RS Bina Sehat Jember usai mengalami kecelakaan di Probolinggo, Minggu (14/9/2025), beredar di media sosial.

Berdasarkan video unggahan siaran langsung akun TikTok @susmithazen5487, di lokasi, tampak kondisi bodi bus berwarna merah tersebut teronggok di salah satu bahu jalan, dalam keadaan miring. 

Diduga bodi bus tersebut terperosok parit salah satu bahu jalan. Jika dilihat dari lokasi angle video amatir siaran langsung tersebut direkam, bodi bus yang teronggok dengan posisi demikian, berada di seberang jalan. 

Lalu, tampak di pinggir jalan, satu orang korban tergeletak tak bergerak dengan kondisi sekujur tubuhnya telah ditutupi oleh kain bermotif gambar batik dominan warna cokelat.

Selain itu, di dekat tubuh salah satu korban tadi, juga ada seseorang wanita berbusana biru dongker, dan berkerudung abu-abu tampak duduk dengan posisi kaki di rebahkan ke depan. 

Namun posisinya, membelakangi kamera si perekam video amatir tersebut. Sehingga, tidak dapat diketahui bagaimana kondisi wajah dari wanita itu. 

Dan, di area jalan tersebut, tampak dipenuhi puluhan orang warga yang berdiri seperti hendak melihat kecelakaan tersebut dan ada juga yang membantu proses evakuasi korban yang selamat atau tidak. 

Bahkan, terpantau sebuah mobil ambulan jenis kendaraan SUV berwarna putih berhenti di tengah ruas jalan dengan kontur menikung tersebut, lalu pada bagian pintu belakang tampak beberapa orang warga berjibaku mengevakuasi korban untuk dimasukkan ke dalam kabin perawatan ambulans.

Kesaksian warga di sekitar lokasi kecelakaan bus

Sebelum mengetahui adanya kecelakaan maut yang melibatkan Bus Pariwisata dan membuat 6 penumpang tewas di lokasi kejadian, warga terlebih dulu 2 kali mendengar adanya suara seperti ledakan.

Suryadi, warga Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur menjelaskan, sebelum menyadari adanya kecelakaan, dirinya sempat mendengar seperti suara ledakan. Setelah dicek, baru diketahui terjadi kecelakaan. 

"Suara pertama itu seperti ledakan biasa, dan suara kedua seperti ledakan benturan ke tembok. Sempat saya tanyakan kepada penumpang yang masih sehat, katanya dari Jember," kata Suryadi, Minggu (14/9/2025).

Akibat kecelakaan tersebut, menurut Suryadi, beberapa korban sudah meninggal dunia sedangkan puluhan penumpang lainnya mengalami luka-luka.

"Setahu saya ada 5 orang yang meninggal dunia. Kalau korban yang luka-luka itu banyak, panik saya jadi tidak menghitung," ujar Suryadi.

"Kalau kendaraan lain yang terlibat itu kayaknya sepeda motor kurir paket tapi orangnya tidak terluka, hanya saja sepeda motornya ada di bawah bamper depan bus. Informasinya dari Bromo," tambahnya.

Salat Jenazah Massal

Ratusan warga mensalatkan 8 jenazah korban kecelakaan bus di Probolinggo Jawa Timur, yang dialami rombongan pegawai RS Bina Sehat Jember, Minggu (14/9/2025).

Proses pensalatan dilakukan secara massal di halaman parkiran baru Rumah Sakit (RS) Bina Sehat Jember pada pukul 21.30 WIB.

"Sampai di Rumah Sakit Bina Sehat, jenazah akan di sholatkan diatas kendaraan masing-masing," ujar Direktur RS Bina Sehat Jember dr Faida.

Selain mengevakuasi jenazah, Faida mengaku juga membawa 15 korban luka dalam kecelakaan, untuk dilakukan perawatan medis di RS Bina Sehat.

"Sementara yang cedera, sebanyak 15 orang diturunkan di UGD, dan sudah disiapkan kamar operasi bagi beberapa yang perlu," ucap Faida.

Faida menjelaskan, total ada 52 penumpang bus yang terlibat kecelakaan, 8 orang meninggal dunia dan 17 orang mengalami luka berat.

"Yang dibawa ke Rumah Sakit Bina Sehat 15 orang, dan yang dua terpaksa ditinggal di Rumah Sakit Tongas 1 orang dan di RS M.Saleh 1 orang," paparnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan Topik Kecelakaan Bus Pegawai RSBS Jember

Baca berita lainnya di Google News

Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved