Demo di DPR RI

Tas Branded Istri Ahmad Sahroni Dikembalikan usai Rumah Dijarah Massa, Lengkap Dengan Uang Tunai

Tas branded milik istri Ahmad Sahroni dikembalikan ke perwakilan Ahmad Sahroni Center (ASC), Tabroni, di Musala Al-Mutaalim, Tanjung Priok, Jakut

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
Tangkapan layar Ig @ahmadsahroni88
ISTRI AHMAD SAHRONI - Tas branded milik istri Ahmad Sahroni dikembalikan ke perwakilan Ahmad Sahroni Center (ASC), Tabroni, di Musala Al-Mutaalim, Tanjung Priok, Jakut 

TRIBUNSUMSEL.COM - Satu per satu barang milik anggota DPR RI Ahmad Sahroni yang sempat raib saat aksi penjarahan pada Sabtu (30/8/2025) kian dikembalikan.

Setelah sebelumnya, jam tangan "Richard Mille" milik Ahmad Sahroni dikembalikan, kini penjarah lainnya turut mengembalikan tas branded milik istri sang pejabat.

Tas branded milik istri Ahmad Sahroni itu diserahkan  kepada perwakilan Ahmad Sahroni Center (ASC), Tabroni, di Musala Al-Mutaalim, perumahannya di Jalan Swasembada Timur XXII, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca juga: Fantastis, Harga Jam Tangan Mewah Milik Ahmad Sahroni yang Dijarah Massa, Capai Belasan Miliar

 

Tas branded milik istri Ahmad Sahroni itu diserahkan  kepada perwakilan Ahmad Sahroni
BARANG JARAHAN DIKEMBALIKAN- Tas branded milik istri Ahmad Sahroni dikembalikan kepada perwakilan Ahmad Sahroni Center (ASC), Tabroni, di Musala Al-Mutaalim, perumahannya di Jalan Swasembada Timur XXII, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

 

Hal itu terungkap setelah diunggah oleh akun Instagram @jakut_update pada Senin (1/9/2025). 

Terlihat warga merekam saat orang perwakilan Ahmad Sahroni mengecek isi tas tersebut.

Rupanya, seseorang mengembalikan tas istri Ahmad Sahroni utuh dengan sejumlah uang tunai di dalamnya.

"Saya gak mau tahu, tahunya isinya duit ada Rp5 juta ya pak ya, takut jatuhnya fitnah kan ya," katanya.

Kemudian, ia membuat sebuah dompet berwarna biru tua yang turut didalamnya berisi sejumlah kartu.

Dalam kejadian penggerudukan oleh massa ke rumah Sahroni pada Sabtu (30/8/2025) silam, sejumlah barang berharga Sahroni raib. 

Di antaranya jam tangah mewah, perabotan rumah, dokumen pribadi, patung Iron Man hingga barang-barang pribadi milik Politikus NasDem tersebut. 

Upaya pengembalian barang berharga itu dinilai sebagai langkah positif untuk meredam kemarahan warga yang geram dengan sikap sejumlah anggota DPR belakangan ini.

 

Jam Tangan Mewah Dikembalikan

Sebelumnya, jam tangan mewah milik Ahmad Sahroni yang bernilai fantastis mencapai belasan juta turut dikembalikan oleh orang tua dari bocah yang mengambilnya. 

Jam tangan tersebut bukanlah barang biasa, tetapi memiliki harga yang cukup fantastis.

Diketahui, jam tangan milik Ahmad Sahroni itu merupakan koleksi dari brand dunia "Richard Mille".

Merujuk langsung ke situs resmi Richard Mille yang mencantumkan harga jam tangan RM 40-01 McLaren Speedtail sebagai Rp 11,7 miliar.

Baca juga: Jam Tangan Branded Milik Ahmad Sahroni Dikembalikan usai Dibawa Remaja, Orang Tua: Bukan Hak

Model edisi terbatas ini memang dikenal sebagai salah satu koleksi paling eksklusif—hanya diproduksi sebanyak 106 unit di seluruh dunia—dengan desain terinspirasi mobil sport McLaren Speedtail.

Jam tangan ini dibuat dengan spesifikasi tinggi dan teknologi mutakhir, sehingga menjadi incaran kolektor kelas dunia.

Tak ayal banyak meme yang beredar di media sosial yang menyebut jika orang yang mengambil jam miliaran ini auto jadi kaya mendadak.

Belakangan, jam tangan itu berhasil dikembalikan setelah Ketua RW, Ketua RT, dan tokoh masyarakat setempat memediasi keluarga remaja yang kedapatan membawanya.

Barang tersebut diserahkan melalui perantara bernama Imammudin.

Proses pengembalian dilakukan dengan mediasi di kediaman orang tua remaja yang diduga mengambil jam tangan branded Ahmad Sahroni .

Proses pengembalian jam tangan mewah "Richard Mille" tersebut dibagikan di akun Instagram @tkpmedan, Senin (1/9/2025).

Dari pertemuan itu, pihak keluarga bersedia menyerahkan kembali barang berharga milik Sahroni yang ditaksir bernilai Rp11,7 miliar.

"Ini plat numbernya ketahuan ini dan ada sertifikatnya," kata salah seorang pria.

Ibu dari remaja yang mengambil jam tangan Ahmad Sahroni mengaku kooperatif untuk mengembalikan barang branded tersebut.

Ia merasa barang senilai belasan miliar itu bukanlah haknya.

"Saya juga udah bilang sama dia (anaknya) pak Imammudin, 'kak, ini jam bukan hak kita', bapaknya juga udah ngomong 'kita pulangin ya', kami udah ketemu pak RT dan pak RW, udah kooperatif juga dan jadi biar ini memang bukan hak kita juga pak," kata wanita diduga ibu dari remaja tersebut.

"Dan memang betul ini jam sepertinya limited edition, dak kita juga gak ngerti ini," timpal pria berkaca mata.

"Bapak, saya aja pas megang jamnya gini 'ini make jamnya gimana ya, kita kan orang susah gak tau ya'," kata sang ibu.

 Proses penyerahan berlangsung kondusif dan tanpa insiden.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari Ahmad Sahroni maupun pihak kepolisian terkait apakah remaja yang mengambil jam tersebut akan diproses hukum lebih lanjut.

Meski pengembalian sudah dilakukan, pihak kepolisian menegaskan proses hukum tetap berjalan.

Polisi masih melakukan penyelidikan terkait peran remaja yang mengambil jam tangan tersebut serta pelaku penjarahan lainnya.

Sebelumnya, beradar video, seorang remaja yang ikut menjarah memamerkan jam Richard Mille Ahmad Sahroni di media sosial.

Identitas sang remaja tersebut diduga langsung dilacak lewat jejak digital.

Nama, alamat, hingga detail pribadi tersebar di berbagai grup, membuatnya kini berada dalam radar intelijen.

 

Ijazah Hingga Sertifikat Tanah Turut Dijarah

Pada Sabtu (30/8/2025), rumah Anggota DPR RI Ahmad Sahroni, di Tanjung Priok, Jakarta Utara, diduga dijarah sejumlah orang.

Terjadi di sekitar rumah Ahmad Sahroni, yang berlokasi di Jalan Swasembada Timur XXII, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, keramaian tersebut terjadi.

Massa mulai menggeruduk kediaman Ahmad Sahroni sekira pukul 15.00 WIB, berdasarkan informasi.

Beberapa orang mengambil sejumlah barang dari dalam rumah Sahroni.

Baca juga: Sosok Feby Belinda, Istri Ahmad Sahroni Disorot, Rumah Dijarah Massa, Keberadaan Dicari

Massa terlihat membawa isi perabotan yang ada di dalam rumah Sahroni. Mulai dari televisi, kulkas, meja, kursi, baju, sepatu peralatan masak, hingga action figur iron man.

Bahkan, sejumlah pakaian dalam yang diduga milik Sahroni dan keluarga tak luput di bawa oleh massa.

Tak hanya itu, massa juga membawa sebuah berangkas yang diduga berisi uang dan harta benda milik Sahroni.

“Duit rakyat, duit rakyat, duit rakyat,” teriak massa sambil menggeret sebuah berangkas.

Massa juga mempreteli seluruh isi rumah Sahroni.

Selain barang mewah, massa juga membawa kabur dokumen-dokumen penting milik Sahroni.

Beberapa warga mengaku menemukan ijazah, sertifikat tanah, hingga SKCK miliknya tercecer saat penjarahan berlangsung.

Raibnya dokumen-dokumen ini dianggap ironis. Di satu sisi, Sahroni kehilangan barang koleksi berharga bernilai miliaran.

Namun di sisi lain, dokumen pribadi yang menjadi identitas dasar kehidupannya juga ikut hilang.

Seorang anggota TNI yang berada di lokasi pun tak mampu meredam massa yang menjarah rumah Sahroni.

Amarah massa dipicu oleh pernyataan Ahmad Sahroni terkait desakan pembubaran DPR.

Politikus NasDem itu sebelumnya menyebut orang-orang yang ingin DPR bubar sebagai "mental tolol".

 

Kenapa Ahmad Sahroni Disorot?

Nama Ahmad Sahroni dalam beberapa waktu terakhir menjadi sorotan publik usai pernyataannya terkait kisruh kenaikan tunjangan DPR RI. 

Dalam salah satu komentarnya, dia menilai desakan masyarakat untuk membubarkan DPR adalah hal keliru. 

Bahkan, dalam kunjungan kerja di Polda Sumatera Utara, Jumat (22/8/2025), Ahmad Sahroni menyebut pernyataan pembubaran DPR sebagai tindakan bodoh.

Pernyataan kontroversial itu dilontarkan Ahmad Sahroni saat memberi respons terhadap kritik dan seruan demo untuk membubarkan DPR, karena gaji dan tunjangan anggota dewan yang dinilai fantastis.

"Ini kadang-kadang ya, masyarakat boleh kritik, boleh komplain boleh caci maki, nggak papa, kita terima, tapi ada adat istiadat yang mesti sampaikan. Kita boleh dikritik, mau bilangin an**g, b**i, ban**t, nggak papa, mampus-mampus nggak papa."

"Silakan kritik, mau ngapain juga boleh, tapi jangan mencaci maki berlebihan, itu karena merusak mental manusia, mental manusia yang begitu adalah orang tertolol sedunia, catat nih," ucap Ahmad Sahroni.

"Orang yang cuma mental bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak, bodoh semua kita, tapi ada tata cara kelola bagaimana menyampaikan kritik yang harus dievaluasi oleh kita," ujar Ahmad Sahroni saat melakukan kunjungan kerja di Polda Sumatera Utara pada Jumat (22/8/2025)

Namun, setelah perkataannya itu dikecam publik, Ahmad Sahroni kemudian mengaku diam-diam menyimak orasi massa aksi bertajuk “Bubarkan DPR” yang digelar di depan Gerbang Pancasila, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin (25/8/2025). 

Saat itu, Ahmad Sahroni mengatakan bahwa dirinya berada di sekitar lokasi, tetapi memilih tidak menampakkan diri.

“Saya ngumpet-ngumpet dan mendengar langsung,” ujar Ahmad Sahroni saat dimintai tanggapan pada Selasa (26/8/2025).

Ahmad Sahroni pun menyampaikan apresiasi terhadap cara penyampaian aspirasi yang dilakukan secara terbuka dan damai.

“Penyaluran kritik yang benar adalah seperti yang di Gerbang Pancasila. Itu bagus sekali,” katanya.

Dia juga menilai aksi tersebut dilakukan di tempat yang tepat dan dengan cara yang patut dihargai. 

Meski begitu, Ahmad Sahroni tidak menanggapi tuntutan substantif dari massa, melainkan lebih fokus pada kericuhan yang sempat terjadi.

Menurutnya, gesekan antara massa dan aparat bukan bagian dari penyampaian aspirasi, melainkan ulah oknum yang berpikiran preman.

Ahmad Sahroni pun mendorong Polda Metro Jaya untuk menindak tegas pelaku kericuhan, termasuk jika mereka masih di bawah umur.

“Itu bukan bagian dari demo untuk menyalurkan aspirasi, tapi orang-orang yang berpikiran premanisme,” ucapnya.

“Saya dukung Polda Metro menangkap mereka-mereka yang anarkis, sekalipun di bawah umur,” tegas Ahmad Sahroni.

Masyarakat sebelumnya melakukan demo pada 25 Agustus 2025 di depan Gedung DPR RI, Jakarta, untuk menuntut pembubaran DPR, penolakan kenaikan gaji dan tunjangan DPR, pengesahan RUU Perampasan Aset, hingga desakan agar Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mundur.

Demo ini mencerminkan kekecewaan publik yang memuncak terhadap DPR, terutama terkait isu kesejahteraan anggota dewan yang dianggap tidak sensitif terhadap kondisi rakyat.

Meski tuntutan pembubaran DPR mengemuka, secara hukum hal tersebut tidak bisa dilakukan tanpa amandemen UUD 1945.

 

(*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved