Hari Guru Nasional 2025

9 Guru yang Menjadi Pahlawan Nasional, Jasa dan Pemikirannya Dikenang Sepanjang Masa

t 9 guru yang menjadi pahlawan nasional, momentum peringatan Hari Guru Nasional 2025 di antaranya Ki Hajar Dewantara, RA Kartini, Rohana Kudus dll.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma/canva
GURU PAHLAWAN NASIONAL -- Ilustrasi Ki Hajar Dewantara, RA Kartini dan Jenderal Sudirman, 3 dari 9 Guru yang Menjadi Pahlawan Nasional, Jasa dan Pemikirannya Dikenang Sepanjang Masa. 

Raden Dewi Sartika adalah pionir pendidikan bagi kaum perempuan pribumi di Indonesia. Pada 16 Januari 1904, ia mendirikan Sekolah Istri di Bandung.

Sekolah tersebut memberikan pelajaran dasar bagi perempuan pribumi. Sekolah ini terus berkembang dan berganti nama menjadi Sekolah Raden Dewi pada 1929. 

Mata pelajaran yang diberikan meliputi dasar-dasar berhitung, menulis, membaca, memasak, menyetrika, mencuci, membatik, dan merawat orang sakit. Pada 1908, Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduran Agah Suriawinata, seorang guru sekolah Karang Pamulang. 

Suami-istri itu pun berjuang untuk memajukan Pendidikan bagi kaum wanita. Usahanya meningkatkan pendidikan perempuan pribumi membuat Dewi Sartika dianugerahi gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 252 Tahun 1966.

 

7. Rohana Kudus (1884-1972)

Pahlawan nasional Rohana Kudus tidak cuma sosok jurnalis perempuan yang handal. Rohana Kudus mendirikan Sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Koto Gadang pada 1911. 

Sekolah keterampilan khusus ini diperuntukkan bagi perempuan. Mereka diajarkan baca-tulis, mengelola keuangan, pendidikan agama, budi pekerti, dan bahasa Belanda.

8. Maria Walanda Maramis (1872-1924)

Maria Walanda Maramis lahir di Kema, Sulawesi Utara. Ia adalah tokoh emansipasi pendidikan perempuan di daerah Sulawesi. Ia berjuang agar perempuan dapat memperoleh pendidikan yang layak.


Ia adalah pendiri Pikiran Wanita, organisasi yang memperjuangkan pendidikan untuk perempuan. Ia juga mengembangkan pengajaran keterampilan dan etika di Sulawesi Utara.


9. Sutomo (Dr. Soetomo, 1888-1938)

Sutomo lahir pada 30 Juli 1888 di Nganjuk, Jawa Timur. Ia adalah pendiri Boedi Oetomo, organisasi pelopor gerakan kebangkitan nasional. Selain sebagai dokter, ia sangat peduli terhadap pendidikan masyarakat Indonesia.

Karya dan kontribusinya adalah sebagai pendiri Boedi Oetomo (1908) yang mendorong pembentukan sekolah-sekolah. Ia juga terkenal dengan pemikiran tentang pentingnya pengembangan pendidikan untuk kebangkitan bangsa.

Sebagai pendiri Boedi Oetomo, ia turut mendorong kemajuan pendidikan bagi rakyat Indonesia dan menginspirasi pentingnya pendidikan untuk kebangkitan nasional.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved