Seputar Islam

3 Fadhilah Istigfar, Bahagia, Dilapangkan hingga Ditambahkan Rezeki dari yang tidak Diduga-duga

Orang yang banyak istighfar Allah beri rezeki dari tempat dan arah yang tidak pernah disangka dan dia duga sebelumnya

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Tribun Sumsel
FADHILAH ISTIGHFAR -- Ilustrasi orang beristighfar dan berdoa berikut, 3 Fadhilah Istigfar, Bahagia, Dilapangkan hingga Ditambahkan Rezeki dari yang tidak Diduga-duga. 

Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu. [Muhammad/47: 19].

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;

وَاسْتَغْفِرُوا اللهَ إِنَّ اللهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Al-Muzzammil/73: 20]

Istighfar adalah sebab bagi turunnya hujan, mendatangkan harta dan anak. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfiraman:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا * يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَارًا * وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا

“Maka aku katakan kepada mereka: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. [Nuh/71: 10-12]

Istighfar adalah sebab bagi tertolaknya bencana. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمَا كَانَ اللهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun”. [Al-Anfal/8:33].

Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu berkata, “Tidaklah suatu bencana diturunkan kecuali karena adanya dosa dan tidak ada yang mengangkatnya kecuali taubat”. Abu Musa berkata, “Kita memiliki dua perkara yang menjamin kemamanan kita, dan telah pergi salah satu dari keduanya, yaitu keberadaan Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam di tengah-tengah kita dan tinggallah istighfar masih bersama kita, maka jika dia pergi binasalah kita ini”.[8]

Istighfar adalah sebab turunnya rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قَالَ يَا قَوْمِ لِمَ تَسْتَعْجِلُونَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ لَوْلَا تَسْتَغْفِرُونَ اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Dia berkata: “Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan? Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat“. [Al-Naml/27: 46]

Isitgfar adalah penghapus dosa di dalam majlis. Diriwayatkan oleh Al-Tirmidzi di dalam sunannya dari Abi Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berada pada sebuah majlis yang terjadi padanya keributan, lalu sebelum dirinya bangkit dari majlis itu hendaklah dia membaca:

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved