Seputar Islam 2022
14 Adab Berhubungan Suami Istri Sesuai Sunnah Lengkap dengan Bacaan Doanya
Adab berhubungan suami istri penting untuk diketahui karena Islam supaya tabiat manusia tidak seperti binatang yang tidak ada aturan
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Berikut adalah adab berhubungan suami istri dalam Islam dan sesuai sunnah.
Kurang lebih ada 14 poin adab yang harus diketahui oleh pasangan suami istri sebelum memberi dan menerima nafkah batin suami dan istri.
Adab berhubungan suami istri penting untuk diketahui karena Islam telah menetapkan kaidah-kaidah dan adab-adabnya, supaya tabiat manusia tidak seperti binatang yang tidak memiliki aturan.
Simak artikel-artikel Seputar Islam lainnya, di sini.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan kaidah-kaidah dan adab-adab dalam menyalurkan hasrat seksual tersebut (jima’) suami-istri.
Di antara adab-adab yang harus diperhatikan tersebut adalah sebagai berikut:
-Mandi dan berwudhu sebelum berhubungan intim
- Memakai parfum
- Menyikat gigi
- Membaca doa
- Gaulilah di Tempat yang Ditentukan.
- Jangan Disebarkan Apa yang Terjadi antara Kalian Berdua di Ranjang
- Dianjurkan Untuk Wudhu Apabila Ingin Mengulangi Jima’
- Wajib Mandi Junub Setelahnya
- Hindari Dia Ketika sedang Haidh
- Perhatikan Kondisi Kejiwaan Pasangan Anda
- Lihatlah Kondisi Fisik Pasangan
- Jangan Egois
- Jangan Mengkhayalkan Orang Lain
- ’Azl metode kontrasepsi tradisional (senggama terputus) dengan ridha pasangannya
-Menjauh dari Anak ketika berhubungan intim
Doa sebelum bersetubuh (jima')
Bismillahi allahumma janniba as syaitona maa razaqtana
“Dengan nama Allah), Ya Allah jauhkanlah kami dari syetan dan jauhkan syetan dari apa yang engkau rizqikan kepada kami (anak).”
Doa ketika keluar air mani
Allahummaj al nuthfatana dzurriyatan thoyyibah
"Ya Allah, jadikanlah nutfah (air mani/benih) kami ini menjadi keturunan yang baik (saleh/salihah)".
Doa setelah bersetubuh
Alhamdulillahilladzi khalaqa minna maa ibasyaran.
"Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dari air."
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuliakan manusia di atas makhluk-makhluk yang Allah ciptakan, sebagaimana firman-Nya:
( وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلاً) (الاسراء:70)
”Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al-Israa’: 70)
Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menanamkan pada setiap manusia hasrat biologis (seksual) dan Dia menjadikan untuk manusia cara yang syar’i untuk menyalurkan hasrat seksual tersebut, dan hal ini supaya tidak menimbulkan kekacuan.
Adab berhubungan suami istri sesuai sunnah selanjutnya adalah gaulilah istri pada tempat yang ditentukan yaitu farji (kemaluan/vaginanya), dan diperbolehkan menggaulinya dari arah mana saja yang penting di kemaluannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
”Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki..” (Terjemahan QS. Al-Baqarah: 223)
Jabir -radhiyallahu’anhu- berkata: ”Dahulu orang-orang Yahudi berkata: ’Apabila seseorang menggauli istrinya pada kemaluannya dari arah belakang maka anaknya (apabila lahir) akan juling! Maka turunlah firman Allah :
“Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki..” (Terjemahan QS. Al-Baqarah: 223)
Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
”Dari depan maupun belakang (boleh dilakukan) apabila hal itu pada kemaluannya” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Adapun menggauli istri pada duburnya maka itu adalah perbuatan yang diharamkan, tidak boleh dilakukan, dan menyalahi fithrah manusia yang telah ditetapkan oleh Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
”Barang siapa menggauli (jima’) perempuan (istrinya) haidh atau pada duburnya atau mendatangi dukun lalu membenarkan ucapannya maka dia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam -” (HR. Abu Dawud)
Dianjurkan Untuk Wudhu Apabila Ingin Mengulangi Jima’
Abu Sa’id al-Khudri –radhiyallahu ‘anhu– berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
”Apabila salah seorang di antara kalian menggauli istrinya (jima’), lalu dia ingin mengulanginya maka berwudhulah” (HR.Muslim)
Wajib Mandi Junub Setelahnya
Maka kapan saja terjadi pertemuan antara dua kemaluan (walaupun tidak keluar mani), atau keluar mani maka wajib untuk mandi junub, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِذَا جَاوَزَ الْخِتَانُ الْخِتَانَ
“Apabila kemaluan (laki-laki) melewati kemaluan (perempuan)”
dalam riwayat yang lain:
مسّ الختان الختان فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْل
“kemaluan menyentuh kemaluan maka wajib mandi.” (HR.Muslim)
Dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
”Sesungguhnya air (mandi junub) itu disebabkan karena air (keluar mani)” (HR. Muslim)
Diperbolehkan bagi siapa yang wajib mandi junub untuk tidur dan menunda mandinya sampai waktu dia bangun untuk shalat shubuh atau yang lainnya.
Barang siapa yang ingin tidur (dalam keadaaan junub) disunahkan (sunnah muakkad) untuk berwudhu sebelum tidurnya, sebagaimana hadits Umar –radhiyallahu ‘anhu– bahwasanya beliau bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apakah boleh salah seorang di antara kami tidur dalam keadaan junub?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
”Boleh dan dia berwudhu kalau mau” (HR. Ibnu Hibban)
Itulah 14 Adab Berhubungan Suami Istri Sesuai Sunnah Lengkap dengan Bacaan Doanya dan penjelasannya. Semoga bermanfaat. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Arti Ridha atau Ridho dalam Islam, Keutamaan Bersikap Rela atas Ketetapan Allah Lengkap Dalilnya
Baca juga: Arti Lisanul Hal Afshahu Min Lisanil Maqal, Contoh yang Baik Lebih Efektif dari Sekadar Ucapan
Baca juga: 4 Bacaan Doa Masuk Bulan Baru Bulan Jumadil Awal 1447 H, Amalkan Lepas Maghrib dan Isya Malam ini
Baca juga: Kumpulan Hadits Tentang Dzikir yang Paling Utama adalah Membaca Alquran

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.