Arti Kata Bahasa Arab
Ayat Wa Atimmul Hajja Wal Umrata Lillah, Berikut 5 Ayat tentang Haji dan Umroh dalam Alquran
Ayat ini menjelaskan tentang perintah melaksanakan haji dan umroh secara sempurna, karena mengharap wajah Allah, bukan untuk kepentingan duniawi
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Melaksanakan ibadah haji dan umroh merupakan perintah Allah dalam Alquran. Ibadah haji terdapat dalam rukun Islam yang kelima, salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan bila mampu.
Di dalam ayat-ayat Alquran menjelaskan makna, keutamaan, dan tata cara ibadah haji dan umroh.
Simak artikel-artikel Arti Kata Bahasa Arab lainnya, di sini.
Berikut adalah sedikitnya 5 Ayat tentang Haji dan Umroh dalam Al-Qur’an, dikutip dari laman BPKH.go.id
1. Surat Al Baqarah ayat 196
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Arab latin:
Arab-Latin:
Wa atimmul-ḥajja wal-'umrata lillāh, fa in uḥṣirtum fa mastaisara minal-hady, wa lā taḥliqụ ru`ụsakum ḥattā yablugal-hadyu maḥillah, fa mang kāna mingkum marīḍan au bihī ażam mir ra`sihī fa fidyatum min ṣiyāmin au ṣadaqatin au nusuk, fa iżā amintum, fa man tamatta'a bil-'umrati ilal-ḥajji fa mastaisara minal-hady, fa mal lam yajid fa ṣiyāmu ṡalāṡati ayyāmin fil-ḥajji wa sab'atin iżā raja'tum, tilka 'asyaratung kāmilah, żālika limal lam yakun ahluhụ ḥāḍiril-masjidil-ḥarām, wattaqullāha wa'lamū annallāha syadīdul-'iqāb
Artinya:
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan ‘umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat.
Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.”
Penjelasan:
Ayat ini menjelaskan tentang perintah melaksanakan haji dan umroh secara sempurna, karena mengharap wajah Allah, bukan untuk kepentingan duniawi. Jika perjalanan terhalang musuh dan kalian sudah berihram, boleh melepas ihram setelah mencukur rambut dan menyembelih hewan kurban yang mudah didapat, yang kemudian disedekahkan kepada orang miskin. Jangan mencukur rambut sebelum menyembelih kurban. Jika ada gangguan di kepala, boleh mencukur rambut dengan membayar fidyah berupa puasa tiga hari, bersedekah kepada enam orang miskin, atau menyembelih kambing.
Dalam kondisi aman, boleh melakukan Umroh sebelum Haji (tamattu’), lalu berihram untuk Haji dengan menyembelih kambing yang disedekahkan di tanah haram. Jika kambing sulit didapat, gantilah dengan puasa tiga hari di Mekah dan tujuh hari di rumah. Kewajiban ini khusus untuk bukan penduduk Mekah, sementara penduduk Mekah tidak diwajibkan apapun saat melakukan Haji tamattu’.
2. Surat Al-Baqarah ayat 158
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ ۖ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Arab-Latin:
Innaṣ-ṣafā wal-marwata min sya'ā`irillāh, fa man ḥajjal-baita awi'tamara fa lā junāḥa 'alaihi ay yaṭṭawwafa bihimā, wa man taṭawwa'a khairan fa innallāha syākirun 'alīm
Artinya:
“Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syi‘ar (agama) Allah. Maka barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sa‘i antara keduanya. Dan barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui.”
Penjelasan:
Dalam tafsir Quraish Shihab mengenai ayat ini dijelaskan bahwa Allah telah mengangkat martabat dua buah bukit, Safa dan Marwa, dan menjadikannya bagian dari manasik haji, sebagaimana Dia telah menjadikan Ka’bah sebagai kiblat salat. Maka barangsiapa yang menunaikan ibadah haji merupakan kewajiban bagi dirinya untuk melakukan sai (sa’y: berlari-lari kecil) di antara dua bukit itu tujuh kali.
3. Surat Al Baqarah ayat 197
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
Arab-Latin:
Al-ḥajju asy-hurum ma'lụmāt, fa man faraḍa fīhinnal-ḥajja fa lā rafaṡa wa lā fusụqa wa lā jidāla fil-ḥajj, wa mā taf'alụ min khairiy ya'lam-hullāh, wa tazawwadụ fa inna khairaz-zādit-taqwā wattaqụni yā ulil-albāb
Artinya:
“(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!”
Penjelasan:
Tafsir Quraish Shihab menjelaskan bahwa ibadah haji itu dilaksanakan pada bulan-bulan tertentu yang sudah kalian ketahui sejak masa Nabi Ibrâhîm a. s. Bulan-bulan tersebut adalah Syawal, Zulkaidah dan Zulhijah. Maka barangsiapa yang berniat haji dan telah masuk di bulan-bulan itu, ia harus memelihara etika haji. Etika haji itu, di antaranya, adalah bahwa seseorang yang berihram dilarang menggauli istri; menjauhi kemaksiatan seperti mencaci, berdebat, bertengkar dan sebagainya; dan menghindari hal-hal yang akan menimbulkan perselisihan dan permusuhan. Dengan demikian, diharapkan seorang yang berihram haji itu jiwanya menjadi bersih.
4.Surat Ali Imron Ayat 97
فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Arab-Latin:
Fīhi āyātum bayyinātum maqāmu ibrāhīm, wa man dakhalahụ kāna āminā, wa lillāhi 'alan-nāsi ḥijjul-baiti manistaṭā'a ilaihi sabīlā, wa mang kafara fa innallāha ganiyyun 'anil-'ālamīn
Artinya:
“Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”
Penjelasan:
Tafsir Quraish Shihab menjelaskan bahwa di dalamnya terdapat petunjuk yang jelas mengenai kesucian dan keutamaannya. Di antaranya adalah maqâm (tempat berdiri) Ibrâhîm ketika mengerjakan salat. Barangsiapa yang memasukinya akan merasa aman dan tidak akan terkena kehinaan. Mendatangi rumah ini untuk tujuan ibadah haji adalah suatu kewajiban bagi orang yang mampu melaksanakannya. Sedangkan orang yang enggan, melawan dan menentang perintah Allah, akan merasakan kerugian diri sendiri. Allah Mahakaya, yang tidak pernah merasa butuh kepada seluruh manusia.
5. Surat Al Hajj Ayat 27
وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
Arab-Latin:
Wa ażżin fin-nāsi bil-ḥajji ya`tụka rijālaw wa 'alā kulli ḍāmiriy ya`tīna ming kulli fajjin 'amīq
Artinya:
"Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh”
Penjelasan:
Tafsir Quraish Shihab menjelaskan tentang pemberitahuan kepada manusia bahwa Allah telah mewajibkan kepada semua orang yang mampu untuk mengunjungi rumah ini, hingga mereka memenuhi panggilanmu dengan berjalan kaki atau mengendarai unta yang menjadi lelah akibat perjalanan dari tempat yang jauh.
Dengan memahami ayat-ayat suci ini, semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk dan kemudahan bagi kita semua dalam melaksanakan ibadah haji dan umroh.
Demikian Ayat Wa Atimmul Hajja Wal Umrata Lillah, Berikut 5 Ayat tentang Haji dan Umroh dalam Alquran. Semoga bermanfaat. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Panduan Cara Memilih Travel Umroh Agar tidak Tertipu dan Dapat Beribadah Sesuai Syariah
Baca juga: Arti Allahumma Qini Adzabak Yauma Tab Atsu Ibadaka, Bacaan Sebelum Tidur dan Doa-Dzikir Lainnya
Baca juga: Allahummaghfirli Watub Alayya Innaka Antat Tawwaburrahim, Tulisan Arab & Arti, Manfaat Dibaca 100x
Baca juga: Doa Agar Menjadi Hamba yang Lebih Baik, Allahumma Ainni Ala Dzikrika Wa Syukrika Wa Husni Ibadatik
Ayat Sempurnakanlah Haji dan Umrah karena Allah
Ayat tentang Haji dan Umroh dalam Alquran
dalil tentang ibadah haji dan umroh
tuliskan dalil alquran tentang ibadah umroh lengka
dalil tentang umroh
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
Wa atimmul ḥajja wal umrata lillah
arti Wa atimmul ḥajja wal umrata lillah
ayat Wa atimmul ḥajja wal umrata lillah
surat al baqarah ayat 196 dan artinya
Arti Allahumma Qini Adzabak Yauma Tab Atsu Ibadaka, Bacaan Sebelum Tidur dan Doa-Dzikir Lainnya |
![]() |
---|
Arti Al Ins, Anam dan Bani Adam, Istilah Bahasa Arab untuk Sifat-sifat Asasi Manusia, Penjelasannya |
![]() |
---|
Arti Al Basyar, An Nas, Al Insan, Istilah Bahasa Arab untuk Manusia dalam Alquran, Penjelasan Ulama |
![]() |
---|
Arti Aswaunnasi Sariqatulladzi Yasriqu Min Sholatihi, Maksud Hadis Mencuri dalam Sholat |
![]() |
---|
Arti Alhamdulillahirobbil Alamin Wabihi Nastainu Ala Umuriddunya Waddin, Doa Pembuka Sambutan Pidato |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.