Lirik Sholawat

Teks Sholawat Kamaliyah Untuk Menolak Lupa, Arab, Latin dan Terjemahan Lengkap

Artikel berikut memuat teks sholawat kamaliyah untuk menolak lupa, Arab, latin dan terjemahan lengkap.

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL/VANDA
SHOLAWAT KAMALIYAH - Teks sholawat kamaliyah untuk menolak lupa. Sholawat kamaliyah adalah doa kepada Allah SWT untuk meminta limpahan rahmat, keselamatan, dan berkah kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Artikel berikut memuat teks sholawat kamaliyah untuk menolak lupa, Arab, latin dan terjemahan lengkap.

Sholawat kamaliyah adalah doa kepada Allah SWT untuk meminta limpahan rahmat, keselamatan, dan berkah kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.

Di antara keutamaan sholawat kamaliyah adalah untuk menolak lupa. (Kumpulan sholawat lainnya klik di sini)

Mengutip laman Facebook Alhabib Quraisy Baharun, disebutkan dalam kitab Sa’âdatuddârain Syekh Yusuf bin Isma’il an-Nabhani menjelaskan, Sholawat Kamaliyah yang dinisbatkan kepada Nabi Khidir AS ini memiliki khasiat mampu menolak lupa. 

Dalam salah satu riwayat dikisahkan sosok Syekh Ali Syibromalisi yang (wafat 1087 H) mengalami kebutaan. 

Di suatu hari Jumat sebelum melaksanakan shalat, Syekh Ali bertamu ke rumah Syihab al-Khaffaji. 
Syekh Ali pun dipersilahkan duduk di sebuah kursi, sementara Syihab duduk di hadapannya dan bertanya kepada Syekh Ali perihal persoalan-persoalan pelik. Hebatnya, Syekh Ali mampu menjawab setiap persoalan yang diajukan beserta menyebutkan sumber kitab (buku) pengambilannya, lengkap pula dengan sanad-sanadnya.

Pada Jumat berikutnya, Syekh Ali melakukan hal yang sama. Ia juga ditanyai hal-hal sulit dan menjawabnya dengan menyebutkan rujukan kitab beserta sanad-sanadnya, sebagaimana Jumat sebelumnya. Kemudian, beliau pun ditanya, mengapa bisa sehebat itu. Padahal ia buta, tetapi seperti orang yang mampu melihat dengan baik.

Syekh Ali pun menjawab dengan mengungkapkan kisahnya. Dulu, ia mempunyai seorang kawan setia yang selalu bersama dalam menuntut ilmu. Akan tetapi kedunya terpaksa berpisah karena ia memutuskan untuk belajar ilmu ramal-- ilmu yang digunakan untuk mengetahui kejadian yang akan datang dengan menggaris di atas pasir, termasuk juga ilmu perbintangan--. Dengan kondisi matanya yang buta, hal ini terlalu sulit bagi Syekh Ali. 

Ia pun mendatangi gurunya, menceritakan apa yang sedang terhadi pada dirinya, dan meminta sang guru untuk mengajari ilmu ramal itu. Namun, sang guru menolak, menyadari bahwa Syekh Ali tidak mungkin mampu memahami ilmu tersebut, karena untuk memahaminya harus dengan penglihatan. 
Sementara ia tidak bisa melihat. Syekh Ali pun merasa sangat kecewa. Saking sedihnya, ia mogok makan selama dua hari.

Suatu saat datanglah seorang laki-laki, dan berkata, “Tidak apa-apa, wahai Ali.” Lalu laki-laki itu menasihatinya, mengatakan bahwa ilmu ramal tidak baik untuk di dunia maupun akhirat. Jangan sampai bergantung pada ilmu tersebut. Ia lalu menawarkan sebuah amalan sebagai gantinya, dengan syarat Syekh Ali tidak lagi berniat untuk mendalami ilmu ramal.

"Beri aku faedah (amalan) tersebut, aku berjanji padamu (tidak akan lagi berniat mendalami ilmu ramal),” mantap Syekh Ali.

Laki-laki itu pun memberikan Syekh Ali shalawat yang memiliki khasiat untuk menolak lupa. Dengan cara dibaca antara waktu Maghrib dan Isya tanpa dibatasi bilangan tertentu.

Bacaan yang diajarkan tersebut adalah bacaan sholawat kamaliyah.

Berikut ini selengkapnya.

_________

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved