Berita Banyuasin Bangkit
Tangan Dingin Askolani-Netta Bawa Banyuasin Peringkat Dua Nasional Penghasil Gabah
Baru memimpin sembilan bulan memimpin Kabupaten Banyuasin, Dr H Askolani SH MH dan Netta Indian SP sudah banyak penorehan prestasi
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL. COM, BANYUASIN -- Baru memimpin sembilan bulan memimpin Kabupaten Banyuasin, Dr H Askolani SH MH dan Netta Indian SP sudah banyak penorehan prestasi. Selain prestasi, Bupati Banyuasin dan Wakil Bupati Banyuasin juga bisa membawa Bumi Sedulang Setudung menjadi penghasil gabah nomor dua terbesar secara nasional.
Memang, salah satu fokus dari Bupati Askolani dan Wabup Netta Indian, mewujudkan Banyuasin menjadi lumbung pangan nasional tidak hanya peringkat dua bahkan peringkat pertama di Indonesia. Saat ini, untuk gabah Banyuasin sudah menyumbangkan 1.1 juta ton gabah kering giling.
Sehingga, dianggap pantas bila Banyuasin sebagai lumbung pangan terbesar se Indonesia dan nomor satu di Pulau Sumatera dan di luar pulau Jawa. Keberhasilan ini, pastinya tidak terlepas dari tangan dingin Bupati Askolani dan Wabup Netta serta seluruh petani di Bumi Sedulang Setudung.
Tak hanya dari sisi sektor pertanian, di bawah kepemimpinan Askolani-Netta juga berhasil menurunkan angka kemiskinan Banyuasin. Sebelumnya, angka kemisminan di Kabupaten Banyuasin 9.31 persen. Meski baru memimpin beberapa bulan, Askolani-Netta berhasil menunrunkan kembali angka kemiskinan Banyuasin menjadi 8.48 persen di bulan September lalu. Data ini, dari BPS pada triwulan III, dimana Pemkab Banyuasin berhasil menekan angka kemiskinan kembali menjadi satu digit melalui program-program pengentasan kemiskinan.
Bupati Banyuasin Dr H Askolani SH MH dan Wakil Bupati Banyuasin Netta Indian SP juga tancap gas di sisi pembangunan infrastruktur. Meski ada pengurangan dana trasfer dari pemerintah pusat sebesar Rp 525 miliar, ini tidak menyurutkan komitmen Askolani-Netta untuk melakukan pembangunan di Kabupaten Banyuasin.
Saat ini, pembangunan sejumlah jalan poros sudah mulai dilaksanakan. Tak hanya jalan poros, jalan penghubung dan juga jemnatan juga tak luput dari perhatian Askolani-Netta. Setidaknya, Bupati Askolani-Netta sudah menganggarkan lebih kurang Rp 300 miliar untuk pembangunan jalan poros, jalan penghubung dan jembatan yang ada di Kabupaten Banyuasin.
"Anggaran yang kami gelontorkan kisaran Rp 300 miliar untuk 100 jalan dan jembatan. Pembangunannya memang bertahap, dan kami minta masyarakat paham dan mengerti. Terlebih dengan adanya pemotongan dana trasfer dari pusat," ungkap Askolani.
Meski ada pemotongan dana transfer dari pusar sebesar Rp 525 miliar, namun menurut Askolani tidak membuat Pemkab Banyuasin tidak bisa melakukan pembangunan. Dengan pengelolaan anggaran yang saat ini ada, dimaksimalkan sedemikian rupa agar gaji pegawai tetap berjalan begitu pula dengan pembangunan di Banyuasin.
"Saya dan Netta tetap berupaya dan terus berpikir, dengan anggaran yang minim tetap harus membangun Banyuasin. Bagaimanapun caranya, pembangunan di Banyuasin harus dilanjutkan dan bisa berjalan," jelas orang nomor satu di Banyuasin ini.
Bagusnya infrastruktur yang menjadi komitmen Askolani-Netta ini bukan tanpa alasan. Karena, selain memudahkan akses masyarakat melintas juga memudahkan petani untuk mengeluarkan hasil bumi. Bila infrastruktur bagus, maka perekonomian akan bergeliat dan taraf hidup masyarakat juga akan meningkat.
Perhatian Askolani-Netta juga tak lepas dari dunia pendidikan bagi anak-anak di kabupaten yang memiliki luas 12.551 kilometer persegi. Bupati Askolani dan Wabup Netta, juga memberikan buki tulis gratis sebanyak 170.577 paket buku tulis dan buku menggambar bagi siswa-siswi baik sekolah negeri dan swasta mulai dari TK, SD dan SMP se-Banyuasin. Para siswa dan siswi juga, akan diberikan seragam batik gratis. Langkah ini, sebagai upaya Askolani-Netta meringankan beban orangtua atau wali siswa.
Sedangkan untuk mahasiswa asal Banyuasin yang sedang berkuliah di Palembang maupun luar Sumsel, juga diberikan bantuan uang kuliah Rp 1 juta pertahun permahasiswa. Bantuan kuliah ini, diluar beasiswa yang bisa didapatkan dari Pemkab Banyuasin bila mahasiswa tersebut memiliki prestasi.
Program kesehatan gratis bagi masyarakat Banyuasin juga diberikan. Masyarakat Banyuasin yang ingin berobat, bisa langsung menggunakan KTP dan KK dan akan mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Kesehatan gratis yang dilaksanakan, tidak hanya di, pustu, puskesmas dan juga rumah sakit di Banyuasin, akan tetapi Pemkab Banyuasin juga sudah bekerjasama dengan sejumlah rumah sakit di Palembang. Sehingga, bila harus dilakukan rujukan, masyarakat Banyuasin bisa langsung dirujuk ke rjmah sakit yang ada di Palembang untuk mendapatkan perawatan medis.
Dengan visi misi Bupati Banyuasin Dr H Askolani SH MH dan Wabup Banyuasin Netta Indian SP, Banyuasin Bangkit Adil, Sejahtera serta Berkelanjutan bukan sekedar mimpi, namun merupakan pandangan kedepan yang ingin diwujudkan dan merupakan panduan untuk bersama membawa pembangunan yang akan dilakukan kedepan.
Pemerintah Kabupaten Banyuasin juga mendukung Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia melalui 7 Misi atau Sapta Cita Banyuasin antara lain :
- Mewujudkan Sumber Daya Manusia Banyuasin Yang Berdaya Saing Tinggi Melalui Pendidikan dan Kesehatan Yang Berkualitas.
- Mewujudkan Keamanan, Kenyamanan, dan Demokratisasi di Banyuasin.
- Mewujudkan Keimanan dan Ketaqwaan Masyarakat dengan Nilai-Nilai Kerukunan, Kebersamaan serta Kreativitas sehingga Mampu Berpretasi Gemilang
- Mewujudkan Nilai Tambah Sumber Daya Alam, Sumber Daya Ekonomi Menuju Banyuasin Yang Sejahtera.
- Mewujudkan Keterbukaan dan Keadilan untuk Semua.
- Mewujudkan Ketersediaan Infrastruktur Dasar yang Bermanfaat.
- Mewujudkan Fasilitas Sosial Dasar yang Memadai.
| Bupati Askolani dan Wabup Netta Indian, Dilantik Jadi Kamabicab Serta Pengurus Gerakan Pramuka |
|
|---|
| Bupati Askolani Ucapkan Terima Kasih Kepada Masyarakat Banyuasin Tetap Jaga Kondusivitas |
|
|---|
| Bupati Askolani dan Wabup Netta Buka Pasar Murah dan Beri Bantuan ke Pengerajin Songket |
|
|---|
| Bupati Askolani Hadiri APKASI Otonomi Expo 2025 di Jakarta |
|
|---|
| Netta Panen Padi IP 100 dan Tanam Padi IP 200, Yakin Banyuasin Nomor 1 Penghasil Gabah se-Indonesia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.