Beliau mengucapkan: "ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MINAL 'AJZI WAL KASALI WAL BUKHLI WAL JUBNI WAL HARAMI WA 'ADZAABIL QABRI. ALLAHUMMA AATI NAFSII TAQWAAHAA WA ZAKKIHAA ANTA KHAIRU MAN ZAKKAHAA ANTA WALIYYUHAA WA MAULAAHAA. ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MIN QALBIN LAA YAKHSYA' WA MIN NAFSINN LAA TASYBA' WA 'ILMIN LAA YANFA' WA DA'WATINN LAA YUSTAJAABU LAHAA
(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, kikir, sifat pengecut, pikun dan siksa kubur. Ya Allah, berikanlah ketakwaan jiwaku, sucikanlah ia karena Engkau adalah sebaik-baik Dzat yang mensucikannya. Engkau adalah Pengatur dan Pemiliknya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyu', jiwa yang tidak merasa puas, ilmu yang tidak bermanfaat, dan doa yang tidak diijabahi)."
Dikutip dari rumaysho.com, adal 10 permohonan dan hikmah dari doa tersebut adalah.
- Doa tersebut berisi permintaan agar kita diberi keselamatan terhindar dari sifat-sifat jelek yang disebutkan di dalamnya.
- Doa tersebut berisi permintaan agar kita tidak terjerumus dalam sifat-sifat jelek tersebut.
- Meminta perlindungan dari sifat ‘ajz, yaitu tidak adanya kemampuan untuk melakukan kebaikan. Demikian keterangan dari An Nawawi rahimahullah.
- Meminta perlindungan dari sifat kasal, yaitu tidak ada atau kurangnya dorongan (motivasi) untuk melakukan kebaikan padahal dalam keadaan mampu untuk melakukannya. Inilah sebagaimana yang dijelaskan oleh An Nawawi rahimahullah.
- Jadi ‘ajz itu tidak ada kemampuan sama sekali, sedangkan kasal itu masih ada kemampuan namun tidak ada dorongan untuk melakukan kebaikan.
- Meminta perlindungan dari sifat al jubn,artinya berlindung dari rasa takut (lawan dari berani), yaitu berlindung dari sifat takut untuk berperang atau tidak berani untuk beramar ma’ruf nahi mungkar.[5] Juga do’a ini bisa berarti meminta perlindungan dari hati yang lemah.
- Meminta perlindungan dari al harom, artinya berlindung dari kembali pada kejelekan umur (di masa tua). Ada apa dengan masa tua? Karena pada masa tua, pikiran sudah mulai kacau, kecerdasan dan pemahaman semakin berkurang, dan tidak mampu melakukan banyak ketaatan.
- Meminta perlindungan dari sifat bukhl, artinya berlindung dari sifat pelit (kikir). Yaitu doa ini berisi permintaan agar seseorang bisa menunaikan hak pada harta dengan benar, sehingga memotivasinya untuk rajin berinfak (yang wajib atau yang sunnah), bersikap dermawan dan berakhlak mulia. Juga do’a ini memaksudkan agar seseorang tidak tamak dengan harta yang tidak ada padanya.
- Meminta perlindungan dari siksa kubur
- Meminta perlindungan dari fitnah (cobaan) ketika hidup dan mati.
Ibnu Daqi Al ‘Ied mengatakan, “Fitnah kehidupan adalah fitnah yang dihadapi manusia semasa ia hidup yaitu berupa fitnah-fitnah dunia (harta), fitnah syahwat, kebodohan dan yang paling besar dari itu semua –semoga Allah melindungi kita darinya- yaitu cobaan di ujung akhir menjelang kematian.
Sedangkan fitnah kematian yang dimaksud adalah fitnah ketika mati. Fitnah kehidupan bisa kita maksudkan pada segala fitnah yang ada sebelum kematian. Boleh jadi fitnah kematian juga bermakna fitnah (cobaan) di kubur.
Demikian penjelasan Dahsyat Arti Doa Allahumma Inni Audzubika Minal Ajzi Wal Kasal, Mohon 10 Perlindungan dari Keburukan. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: 2 Bacaan Doa Masuk Pasar dan Mal Sesuai Hadis Mohon Perlindungan Selama Berada dan Bertransaksi
Baca juga: Arti Hamdan Wa Syukron Lillah Alladzi An Amana Binimatil Imani Wal Islam, Doa Pembuka
Baca juga: Arti Yumkin Ila Hadza Minni In Wajadtum Minni, Kalimat untuk Mengakhiri Pidato atau Sambutan
Baca juga: Arti Ushikum Wa Iyyaya Bitaqwallah Faqod Fazal Muttaqun, Nasihat agar Bertakwa dalam Khutbah Jumat
Baca juga: 4 Contoh Kalimat Penutup Pidato Islami dengan Kalimat Kesempurnaan Hanya Milik Allah