Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau serupa juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang kancil, wayang potehi, wayang golek techna, dan wayang ajen.
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi baru berupa suket. Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik teater hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
-----
Setelah membaca teks di atas, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini!
1. Setujukah kalian kalau teks laporan hasil observasi di atas sudah mengikuti struktur yang benar?
Kunci Jawaban:
Ya, teks laporan hasil observasi berjudul "Wayang" sudah mengikuti struktur yang benar.
Teks diawali dengan pernyataan umum yang menjelaskan pengertian wayang, statusnya sebagai warisan budaya dunia, dan pengakuan UNESCO.
Kemudian, dilanjutkan dengan deskripsi bagian yang merinci jenis-jenis wayang berdasarkan bahan, bentuk, daerah asal, serta perkembangan modernnya.
Terakhir, terdapat deskripsi manfaat atau perkembangan yang menjelaskan upaya pelestarian wayang dan variasi bentuknya.
2. Bandingkan dengan teks berjudul “Mapag Panganten”! Manakah di antara kedua teks tersebut yang mengikuti struktur yang benar?
Kunci Jawaban:
Jika dibandingkan, teks "Wayang" lebih lengkap dalam mengikuti struktur teks laporan hasil observasi.
Teks "Wayang" ini menyajikan pernyataan umum, deskripsi bagian, dan informasi tambahan yang sesuai kaidah.
Sementara teks "Mapag Panganten" (jika isinya lebih berupa urutan prosesi atau cerita tanpa pembagian struktur yang jelas) kemungkinan lebih menyerupai teks prosedur atau teks deskripsi peristiwa, sehingga kurang memenuhi struktur teks laporan hasil observasi.