Prinsip ini bertujuan agar masyarakat, khususnya siswa, dapat berkembang secara optimal tanpa kehilangan identitas budaya mereka.
Dalam dunia yang semakin terbuka, pengaruh budaya asing masuk melalui berbagai saluran, seperti media sosial, teknologi, pariwisata, dan interaksi global.
Azas konsentris mengajarkan cara menyaring pengaruh tersebut, mengadopsi yang sesuai dengan nilai-nilai lokal, dan menolak yang bertentangan dengan identitas bangsa.
Makna Azas Konsentris dalam Pendidikan
Dalam konteks pendidikan, azas konsentris menjadi panduan bagi guru untuk membentuk karakter siswa yang berakar pada budaya bangsa, namun tetap berpikiran terbuka terhadap dunia global.
Ki Hadjar Dewantara menekankan bahwa pendidikan harus menuntun siswa mencapai kodratnya—potensi tertinggi sebagai individu—dengan tetap mempertahankan kepribadian bangsa. Azas konsentris membantu mencapai tujuan ini dengan cara:
Menjaga Identitas Budaya
Budaya lokal, seperti nilai gotong royong, sopan santun, dan kearifan lokal, menjadi fondasi pendidikan.
Misalnya, guru dapat mengintegrasikan cerita rakyat atau tradisi daerah dalam pembelajaran untuk memperkuat rasa cinta siswa terhadap budaya mereka.
Menyaring Pengaruh Luar
Pengaruh budaya asing, seperti gaya hidup individualis atau tren pop global, tidak ditolak mentah-mentah, tetapi disaring berdasarkan kesesuaian dengan nilai lokal. Contohnya, penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat diadopsi untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi konten yang tidak sesuai dengan moral bangsa harus dihindari.
Mendorong Kemajuan
Dengan menggabungkan nilai lokal dan pengaruh positif dari luar, siswa didorong untuk berkembang menjadi individu yang kompetitif di era global, namun tetap berpijak pada identitas budaya mereka.
Keberagaman budaya di Indonesia, dengan ribuan suku, bahasa, dan tradisi, menjadikan azas konsentris sangat relevan. Prinsip ini mengajarkan bahwa setiap budaya lokal memiliki nilai yang unik dan harus dihormati sebagai inti identitas masyarakatnya.
Ketika budaya asing masuk, azas konsentris membantu masyarakat menyikapinya dengan bijak, sehingga keberagaman tidak memicu konflik, tetapi justru memperkaya identitas nasional.