TNI Tewas Dianiaya Senior

Pangdam Ungkap 20 Tersangka di Kasus Kematian Prada Lucky, Keluarga Sebut Nama Senior Ini

Penulis: Laily Fajrianty
Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TNI TEWAS- Potret Prada Lucky Namo. Keluarga Lucky ungkap sosok senior yang diduga ikut aniaya Prajurit Dua Lucky Saputra Namo (22) hingga tewas.

TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus kematian Prajurit Dua (Prada) Lucky Saputro Namo (22) tewas dianiaya para senior mulai menemui titik terang.

Setelah 20 orang yang berstatus anggota TNI ditetapkan sebagai tersangka.

Adapun Prada Lucky mengembuskan napas terakhir di ruang IGD RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Rabu, 6 Agustus 2025, sekitar pukul 11.23 WITA,

Setelah menjalani perawatan intensif selama empat hari sejak Sabtu, 2 Agustus 2025.

Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Senin (11/8/2025) kakak Prada Lucky Namo, Novilda Lusiana Hetinina Namo mengatakan sang adik sempat menyebutkan salah satu nama seniornya yang diduga ikut menganiaya.

Hal ini diungkapnya saat menanggapi informasi penetapan 20 tersangka.

Namun Lusi mengaku belum mengetahui siapa saja para tersangka tersebut, kecuali satu nama yang pernah disebut korban ketika sebelum meninggal.

"Pengakuan almarhum adik saya itu dia sempat menyebutkan Bamasnya, namanya itu Andre Maklori, itu saja yang kami tahu, kalau yang lainnya itu tidak tahu," kata Novilda.

Baca juga: Isi Chat Prada Lucky ke Kakak Ungkap Alasan Dipukul Senior, Bukan Karena Penyimpangan

Novilda menjelaskan bahwa sosok nama yang dia sebut tersebut merupakan salah satu senior Prada Lucky yang diduga ikut terlibat.

Dia menduga bahwa dari 20 orang yang menjadi tersangka itu, nama yang disebut almarhum sebelum tewas itu menjadi salah satunya.

"Kami berharap diusut secara tuntas, secara terang-terangan seperti kata bapak Pangdam tadi, bapak Pangdam akan kawal dan kasih hukuman yang setimpal," katanya.

Baca juga: Sosok Prada Ricard Junimton Rekan Prada Lucky Senasib Jadi Korban Penganiayaan Senior, Sempat Demam

 

Penyebab Lucky Dianiaya

Sementara disisi lain, Novilda Lusiana Hetinina Namo mengungkapkan curhatan sang adik sebelum tewas.

Menurut Lusi, Prada Lucky sudah dipukuli para seniornya sebelum kabur.

Kala itu Prada Lucky mengaku sakit-sakitan.

"Dia curhat saya pernah, sekitar bulan lalu, itu chat-nya masih ada, dia telepon saya ketika saya sedang kerja. Dia bilang 'kak Lusi, saya ada sakit'. Saya bilang berobat dulu adek ke kesehatan gitu, minum obat," ujar Lusi.

Prada Lucky juga curhat soal pemukulan oleh para senior yang dialami selama ini.

Korban juga mengungkapkan perihal alasan mengapa dirinya dipukul. 

Menurutnya mereka menduga Prada Lucky kelelahan saat memasak.

"'Senior pikir saya capek kerja'," kata Lusi menirukan ucapan adiknya.

Prada Lucky diketahui bertugas di bagian dapur dan biasa bangun pukul 03.00 Wita untuk menyiapkan makanan.

"Dia bilang bangun jam 03.00 Wita. Pasti drop juga, saya bilang 'ke rumah sakit dulu atau ke kesehatan di Batalyon'. Dia bilang 'Iya Lusi nanti saya pergi'," tuturnya.

Prada Lucky Namo, kata Lusi, biasanya tidak pernah banyak bicara soal keluhannya selama menjadi anggota TNI. 

"Dia anaknya tidak banyak omong, kebanyakan dia simpan keluh kesah sendiri. Tapi waktu itu mungkin dia tidak tahan jadi curhat saya," kata Lusi.

Bahkan Prada Lucky Namo sempat marah pada Lusi karena memberitahukan curhatannya itu pada sang ibu.

"Dia sempat marah saya karena kasih tau mamah. Katanya nanti mamah banyak pikiran. Habis itu dia tidak cerita saya lagi," pungkasnya.

Tak hanya itu, Lusi juga membantah kalau adiknya ada penyimpangan.

Sempat beredar informasi bahwa aksi kekerasan tersebut lantaran Prada Lucky melakukan penyimpangan seksual dengan Prada Ricard Junimton Bulan.

"Yang saya kenal, saya punya adik dari kecil sampai sekarang, dia punya pergaulan itu normal. Pergaulannya luas, malah lebih dari saya," jelas Lusi.

 

20 Orang Tersangka

Kini Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto mengumukan 20 prajurit TNi yang terlibat kematian Prada Lucky Namo ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

"Laporan sementara saat ini semua sudah ditangani. Seluruhnya 20 tersangka yang sudah ditahan, kemudian ditindaklanjuti pemeriksaan lanjutan. Ada satu orang perwira," kata Piek Budyakto. 

Piek Budyakto tidak menyebutkan inisial dari para tersangka. Motif dari kejadian itu, kata Piek Budyakto, sedang dilakukan penyelidikan oleh Polisi Militer. Piek Budyakto meminta semua pihak untuk menunggu proses. 

Sejauh ini, menurut Piek Budyakto, pemeriksaan sedang dilakukan termasuk menggelar rekonstruksi terhadap kejadian itu.  

Piek Budyakto berkata, ia mendapat laporan kalau tengah dilakukan pemeriksaan oleh pihak berwenang. 

"Siapapun yang melakukan perbuatan ini harus diusut, tidak pandang bulu. Seluruhnya harus kita periksa sesuai mekanisme hukum, dan kita sesuaikan dengan prosedur yang ada," ujar Piek Budyakto. 

"Hukuman terberat sesuai dengan mekanisme nanti oleh Polisi Militer yang berhak menyampaikan dan permintaan keluarga. Proses hukum kemudian tindaklanjuti akan kita laksanakan secara transparan tidak ada yang kita tutupi. Sudah jadi tersangka dan sudah ditahan," ujar Piek Budyakto. 

Piek Budyakto menyampaikan duka cita atas kejadian itu. Piek sedih atas peristiwa memilukan dan menyayat hati. Ia mengaku akan melakukan segala proses secara terang-terangan benderang. 

"Saya kehilangan anggota saya Prada Lucky Chepril Saputra Namo, anak kandung dari Sersan Mayor Kristian Namo, ini menyedihkan dan sesalkan," ujar Piek Budyakto. 

Piek Budyakto juga menyampaikan perintah dari Menteri Pertahanan maupun pejabat Mabes TNI agar pengusutan kejadian ini dilakukan secara terbuka sesuai aturan yang berlaku

Diketahui, Prada Lucky Namo menjadi korban kekerasan yang diduga akibat penganiayaan oleh seniornya di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere, Nagekeo. 

Prada Lucky mengembuskan napas terakhir di ruang IGD RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Rabu, 6 Agustus 2025, sekitar pukul 11.23 WITA, setelah menjalani perawatan intensif selama empat hari sejak Sabtu, 2 Agustus 2025.

Prada Lucky mengalami luka disekujur tubuhnya akibat diduga dianiaya oleh puluhan seniornya.

 

Idantitas 20 Orang

Pelaku pemukulan dikelompokan menjadi dua, yakni pemukulan menggunakan selang dan pemukulan menggunakan tangan. Total pelaku sebanyak 20 orang. Berikut ini identitas para pelaku pemukulan:  

Pemukulan mengunakan selang

  • Letda Inf Thariq Singajuru
  • Sertu Rivaldo Kase
  • Sertu Andre Manoklory
  • Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie
  • Serda Mario Gomang
  • Pratu Vian Ili
  • Pratu Rivaldi
  • Pratu Rofinus Sale
  • Pratu Piter
  • Pratu Jamal
  • Pratu Ariyanto
  • Pratu Emanuel
  • Pratu Abner Yetersen
  • Pratu Petrus Nong Brian Semi
  • Pratu Emanuel Nibrot Laubura
  • Pratu Firdaus

Pemukulan dengan tangan

  • Pratu Petris Nong Brian Semi
  • Pratu Ahmad Adha
  • Pratu Emiliano De Araojo
  • Pratu Aprianto Rede Raja

(*)

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkini