Di lini belakang ditim A ada nama, Fernando Barbosa Pereira, Aziz Hutagulung, Irwanto Bajo dan Kurniawan Karman, di tim B ada kuartet Agim Febriansyah, Otto Kapisa, Aziz Hutagalung dan Fatchurohman, yang menggisi lini pertahanan benar-benar diuji serangan yang dilancarkan oleh klub asal Brunei tersebut tidak mengendor sama sekali.
Baik dalam menyerang hingga sangat sedikit dalam melakukan kesalahan, hingga beberapa pelauang dan gol dapat diciptakan hingga membuat pemain bertahan Laskar Juaro kewalahan.
Terutama saat melawan tim A Sumsel United, klub asal Brunei tersebut, menurunkan semua pemain asing dan pemain intinya untuk menghadapi klub asal Sumatera Selatan tersebut, hingga membuat Fernando Barbosa dan kawan kawan kewalahan dengan serangan klub Ramadhan Sananta.
Dengan pengalaman dan kesempatan yang didapat oleh Sumsel United saat menghadapi DPMM FC, Nil Maizar berharap dalam waktu satu bulan dan saat TC di Yogyakarta anak asuhnya dapat mengambil pelajaran dan mengambil pelajaran apa saja yang kurang dalam diri pemain baik secara individu maupun tim.
“Mudah mudahan dalam satu bulan, semua bisa diperbaiki segala kelemahan yang ada di dalam dua laga Internasional menghadapi DPMM FC,” tutupnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel