Enjat mengaku tidak mendengar suara ledakan, kecuali gemuruh yang terdengar keras lalu dengan cepat menghilang.
“Saya gak denger ada ledakan,” ujarnya.
Pasca kecelakaan, ada dua orang korban yang langsung dilarikan ke rumah sakit.
Satu orang diantaranya dikabarkan meninggal dunia.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispen AU) Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana membenarkan insiden tersebut.
Ia menyebut, berdasarkan informasi awal, satu orang korban meninggal dunia merupakan mantan Kadispen AU, Marsma TNI (Purn) Fajar Adrianto.
“Informasinya sementara demikian. Saya baru sampai lokasi. Nanti kalau sudah ada informasi lengkap akan kami sampaikan dalam press release,” kata Suadnyana, dikutip dari Kompas.com.
Pada Minggu siang pukul 12.00 WIB, pesawat latih yang terjatuh ini mulai dievakuasi.
Pesawat yang jatuh ini terlihat hancur di bagian depannya.
Baling-baling pesawat sudah hancur.
Bangkai pesawat saat ini sudah dipotong oleh anggota dengan bantuan tim Basarnas.
Pemotongan mulai dilakukan dari bagian sayap pesawat.
Sosok Marsma Fajar
Marsma TNI Fajar Adriyanto, pejabat aktif sebagai Kepala Kelompok Staf Ahli (Kapoksahli) Kodiklatau.
Marsma Fajar tidak asing karena pernah dipercaya menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI (AU) atau Kadispenau.