Berita Viral

Kisah Dokter Hafid Tinggal Kolong Jembatan 9 Tahun usai Istri dan Anak Meninggal, Pasien Berdatangan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TINGGAL SEBATANGKARA- (Kanan) Dokter Hafid tinggal di kolong jembatan usai istri dan anaknya meninggal menyita perhatian. Dulu berprofesi sebagai spesialis THT di Singapura.

Saat ditemui, pria yang akrab disapa Kroto mengatakan, warga sekitar lebih mengenalnya sebagai sosok Pak Kafid.

"Orang sini manggilnya Pak Kafid. Tapi saya baru tahu kalau dia dulunya seorang dokter."

"Warga sini tahunya ya cuma orang pelarian saja," ucap Kroto yang bertugas sebagai penjaga Bendung Sungai Kalijajar Demak.

Baca juga: Kisah Pilu Abah Bidin, Kakek 80 Tahun di Sukabumi Merangkak Keliling Jual Ayam, Hidup Sebatang Kara

Kroto mengatakan bahwa Kafid sudah tinggal di bawah kolong jembatan sejak tujuh tahun silam.

Ia mengaku ada beberapa orang yang mendatanginya untuk berobat.

"Sesekali ada yang mencari Pak Kafid buat berobat. Tapi saya tidak tahu berobat untuk penyakit apa."

"Sudah lama dia tinggal di situ sejak tujuh tahun lalu. Orangnya bisa diajak komunikasi, bukan orang stres (ODGJ)," tambahnya.

Menurut Kroto, aktivitas sehari-hari Hafid sehari-hari hanya berdiam di bedeng miliknya.

Sesekali, Hafid menumpang mengisi daya ponsel di warung yang tak jauh dari Bendung Sungai Kalijajar.

"Siang gini biasanya ya di rumah itu. Kalau malam numpang ngecharge di warung situ. Dia punya HP (ponsel). Bahkan punya dua setahu saya," ujar Kroto.

Kroto sempat membantu Tribun Jateng untuk kembali mendatangi rumah Hafid yang ada di kolong jembatan, namun hasilnya tetap saja nihil.

"Biasanya dia santai-santai di depan rumah ini. Tapi ini kok kebetulan pas tidak ada. Mungkin lagi pergi," ucapnya.

Sampai saat ini pun, Kroto dan warga sekitar masih bertanya-tanya, bagaimana cara Hafid bertahan hidup.

Pasalnya, Hafid bukanlah tunawisma yang mencari uang dengan meminta belas kasihan dari warga sekitar.

"Enggak pernah lihat dia minta-minta ke warga atau ke jalanan. Warga sini juga masih belum tahu, bagaimana dia bisa hidup. Mungkin ada yang mengirimkan uang atau makanan," bebernya.

Halaman
1234

Berita Terkini