Berita Viral

Alasan dokter Hafid Pilih Tinggal di Kolong Jembatan Hidup Sederhana, Ditinggal Istri dan Anak 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KISAH DOKTER HAFID - Terungkap alasan dokter Hafid memilih tinggal di bawah kolong jembatan yang tak jauh dari Bendung Sungai Kalijajar Demak di Jalan Sunan Kalijaga,

TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap alasan dokter Hafid memilih tinggal di bawah kolong jembatan yang tak jauh dari Bendung Sungai Kalijajar Demak di Jalan Sunan Kalijaga.

Ia memutuskan hidup di kawasan Kadilangu, Demak, Jawa Tengah setelah kehilangan istri dan anaknya dalam kecelakaan.

Padahal sebelumnya, Hafid dikenal sebagai dokter spesialis THT yang pernah berpraktik di Singapura.

Istrinya juga seorang dokter, dan anak semata wayangnya merupakan lulusan universitas di Jerman.

Kepergian istri dan anaknya akibat kecelakaan membuat hidup pria tersebut berubah.

TINGGAL DI KOLONG JEMBATAN- Sosok dokter Hafid, viral memilih tinggal di kolong jembatan selama sembilan tahun.dulunya berprofesi sebagai spesialis THT di Singapura. (Youtube Sinau Hurip)

Ia kini memilih untuk tinggal menyendiri di sebuah rumah bedeng yang jauh dari hiruk pikuk aktivitas masyarakat.

Masih berdasarkan informasi yang diterima, aktivitas Hafidz sehari-hari hanya tinggal di rumah bedeng miliknya dan sesekali pergi ke Masjid Kadilangu Demak.

Baca juga: Sosok Dokter Hafid Tinggal Kolong Jembatan usai Istri & Anak Wafat, Dulu Spesialis THT di Singapura

Bahkan tersiar kabar bahwa ia memiliki sebuah pondok pesantren di Jember, Jawa Timur yang dikelola oleh keluarganya.

Untuk membuktikan kebenaran informasi tersebut, tim tribunjateng.com pada Senin (28/7/2025) siang mencoba untuk mendatangi rumah bedeng tempat Hafidz tinggal.

Layaknya rumah pada umumnya, bangunan berukuran 2x4 meter yang cukup sederhana itu dilengkapi dengan dapur dan teras yang hanya berisikan dipan sederhana diberi matras biru.

Tak jauh dari dipan, terdapat sebuah meja kecil yang berisi teko dan gelas untuk minum. Ada pula kursi ala kadarnya yang mungkin digunakan Hafidz untuk bersantai.

Namun sayangnya saat itu penghuni rumah tidak menampakkan batang hidungnya.

Meskipun tim Tribunjateng.com sudah berkali-kali mengucapkan salam, tak ada satupun balasan dari dalam rumah bedeng itu.

Tak jauh dari dapur yang ala kadarnya, terdapat tumpukan kayu yang digunakan Hafidz untuk memasak. Ada pula beberapa galon air, rak piring, dan ember yang digunakan untuk membersihkan peralatan dapur.

Tak jauh dari sana, juga masih terdapat rumah bedeng serupa yang berbentuk panggung.

Halaman
1234

Berita Terkini