Berita Musi Rawas

Takut Diamputasi, Remaja Datangi Damkar Musi Rawas Minta Lepaskan Cincin, Rela Tempuh Jarak 36 Km

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LEPASKAN CINCIN -- Petugas Damkar Musi Rawas di Muara Beliti saat berupaya melepas cincin yang tersangkut di jari seorang remaja. Sebelumnya, remaja tersebut rela menempuh jarak 36 Km untuk minta bantuan.

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS -- Takut diamputasi, seorang remaja bernama Apriana, warga Desa Pelawe Kecamatan BTS Ulu Kabupaten Musi Rawas, Sumsel memilih datang ke Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) Musi Rawas di Muara Beliti. 

Kedatangannya diantar langsung oleh petugas Damkar Pos Sukakarya dengan menggunakan Armada Damkar tersebut, untuk meminta bantuan melepaskan cincin di jari tangannya. 

Kepada petugas Damkar, Apriana mengaku, pilihan datang ke Pos Damkar untuk meminta melepaskan cincin dijarinya, ketimbang harus ke dokter, karena takut diamputasi. 

"Takut diamputasi kalau ke dokter," kata Apriana didampingi orang tuanya, saat dimintai keterangan oleh petugas Damkar. 

Sementara itu, Kasi Pencegahan Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP-Damkar) Musi Rawas, Ari Mardona, saat dikonfirmasi pada Jumat (18/7/2025) membenarkan hal tersebut. 

"Benar, kemarin kami kedatangan warga dari Desa Pelawe Kecamatan BTS Ulu, untuk meminta bantuan melepaskan cincin di jari anaknya," kata Ari kepad, Jumat (18/7/2025).

Diceritakan Ari, awalnya warga tersebut sudah datang ke Puskesmas setempat, namun pihak Puskesmas menyarankan agar dibawa ke Damkar, karena Puskesmas tidak memiliki alat untuk melepaskannya.

"Tapi sebelumnya dibawa ke Puskesmas, awalnya orang tuanya ini mencoba melepaskannya, namun tidak bisa. Hingga akhirnya jari anaknya tersebut bengkak dan sang anak merasa kesakitan," jelasnya. 

Setelah mendapatkan saran dari Puskesmas lanjut Ari, kemudian warga tersebut mendatangi Pos Damkar di Pos Sukakarya Kecamatan Sukakarya. Namun, di Pos Sukakarya juga keterbatasan alat. 

"Awalnya mereka datang ke Pos Damkar di Kecamatan Sukakarya, tapi di sana juga keterbatasan alat," ungkapnya. 

Dikatakan Ari, kemudian dengan menggunakan Armada Damkar dan diantar langsung oleh petugas Damkar, warga tersebut pun mendatangi Damkar di Pos Induk di Muara Beliti. 

"Waktu laporan masuk itu sekira 10.00 Wib, dan tiba di Pos Induk itu sekira pukul 13.45 Wib. Jarak dari Pos Sukakarya ke Pos Induk memang cukup jauh sekitar 36 Km," ucapnya.

Menurut Ari, cincin yang dijari warga tersebut, terbuat dari titanium Sehingga anggota pun sedikit kesulitan untuk melepaskannya.

Bahkan, prosesnya kurang lebih hampir setengah jam. 

"Cincinnya itu dari titanium, jadi tidak bisa hanya pakai gergaji besi. Maka, kami melepaskannya dengan menggunakan mesin Gerindra, mungkin sekitar setengah jam, baru bisa dilepas cincinnya," katanya. 

Halaman
12

Berita Terkini