TRIBUNSUMSEL.COM, PALI -- Suasana penuh semangat mewarnai pelaksanaan panen jagung, di halaman belakang kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan (Sumsel). 

Bukan sekadar kegiatan seremonial, momen ini menjadi bukti nyata bahwa Kejaksaan juga bisa turun ke ladang, bersentuhan langsung dengan perjuangan para petani.

Panen jagung ini merupakan bagian dari program inovatif bertajuk Jaksa Sahabat Petani atau Jabat Tani, yang diinisiasi Kejari PALI sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan nasional.

Kepala Kejaksaan Negeri PALI, Farriman Isandi Siregar, SH, MH, secara langsung memimpin kegiatan tersebut, didampingi para pejabat struktural Kejari.

Hadir pula Plt. Kepala Dinas Pertanian PALI, Ahmad Jhoni, serta dua kelompok tani lokal yaitu kelompok Wanita Tani Kreatif pimpinan Endang Herwana, dan Poktan Taruna Bangkit yang dikomandoi Sutono.

"Kejaksaan tak hanya bicara soal hukum. Kami hadir nyata di tengah masyarakat, bersama petani, demi mewujudkan kedaulatan pangan di Kabupaten PALI,” ujar Farriman, Rabu (16/7/2025).

Farriman menekankan bahwa kegiatan ini bukan simbolisasi belaka, melainkan bentuk keberpihakan lembaga penegak hukum terhadap perjuangan petani di tengah tantangan ketahanan pangan.

Tak hanya panen, hasil jagung yang ditanam secara gotong royong oleh Kejari PALI tersebut juga langsung dibagikan kepada kelompok tani sebagai bentuk dukungan moral dan material.

“Kami berharap program Jabat Tani ini menjadi inspirasi bagi instansi lain. Jangan hanya melihat petani sebagai objek pembangunan, tapi libatkan mereka, dampingi mereka,” lanjut Farriman.

Program Jabat Tani sendiri merupakan wujud sinergi antara Kejari PALI dan Dinas Pertanian.
Selaras dengan Asta Cita Presiden RI, dan implementasi Perpres Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah.

Kegiatan panen berjalan lancar dan penuh semangat. Tak hanya menjadi ajang panen hasil tani, tetapi juga panen harapan, bahwa keadilan sosial bukan hanya soal ruang sidang, tapi juga bisa tumbuh dari ladang.

"Puluhan karung jagung dari hasil Panen ini, kita bagikan kepada dua kelompok tani yang hadir," ungkapnya.

Para petani yang hadir tak bisa menyembunyikan rasa terima kasih mereka atas perhatian yang tak biasa dari institusi kejaksaan.

“Baru kali ini kami merasa benar-benar dihargai. Ini bukan soal jagungnya saja, tapi rasa percaya diri kami sebagai petani kembali tumbuh,” ujar Endang Herwana, Ketua KWT Kreatif. 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel