Diplomat Kemenlu Tewas di Menteng

Sosok Meta Ayu Puspitantri, Istri Arya Daru Diplomat Kemenlu yang Tewas, Profesi Orang Tua Mentereng

Penulis: Aggi Suzatri
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ISTRI DIPLOMAT YANG TEWAS- Istri diplomat Arya Daru Pangayunan bernama Meta Ayu Puspitantri, pertama kali curigai sang suami yang tak ada kabar hingga ditemukan tewas di indekos

TRIBUNSUMSEL.COM - Arya Daru Pangayunan (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, meninggalkan istri dan kedua anaknya setelah ditemukan tewas dalam kondisi tak wajar.

Adapun istri Arya Daru Pangayunan bernama Meta Ayu Puspitantri, pertama kali mencurigai sang suami yang tak ada kabar semalaman dan meminta penjaga kost untuk mengecek kondisi kamar korban.

Perasaan buruk Meta pun terjadi, sang suami ditemukan tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.

Baca juga: Sosok Arya Daru Pangayunan, Diplomat Kemenlu RI Ditemukan Tewas Kepala Dilakban, Tinggalkan 2 Anak

Diketahui, dari pernikahan Arya dan Meta dikaruniai dua anak, satu perempuan dan satu laki-laki.

Meta sendiri merupakan anak Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Basu Swasta Dharmmesta.

Sama seperti Arya, Meta juga cukup aktif di media sosial.

Di akun Instagram pribadinya, @puspitantri, Meta menyebut dirinya sebagai amateur art enthusiast atau penikmat seni amatir, yang menunjukkan ketertarikannya di bidang seni.

Ia memiliki kanal YouTube bernama It's Puspitantri, yang berisi dokumentasi kehidupan mereka sebagai keluarga diplomat di luar negeri.

Kehidupan keluarga kecil Arya dan Meta pun terlihat harmonis sering berkumpul.

Meta sendiri tinggal di Yogyakarta bersama kedua anaknya.

Kini, Meta berduka atas kepergian suami tercinta.

Berawal Laporan Istri 

Kasus kematian Arya ini terbongkar setelah sang istri korban tak mendapat kabar dari suam dan meminta penjaga kost untuk mengecek kondisi kamar korban.

Istri korban yang berada di Yogyakarta menelepon penjaga indekos tempat ADP tinggal. Akhirnya kamar dibuka paksa oleh warga dan pengelola tempat tinggal tersebut.

"Setelah dicek dan diketuk tidak dibuka, akhirnya kamar dibuka paksa. Di dalam ditemukan korban dalam kondisi sudah meninggal,” tutur Kapolsek Menteng Komisaris Rezha Rahandhi, Selasa (8/7/2025), dilansir dari tribunnews.com.

Baca juga: Misteri Penyebab Arya Daru Diplomat Kemenlu Tewas Kondisi Terlilit Lakban, Kamar Terkunci dari Dalam

Terkait kematian diplomat muda tersebut, polisi telah menyita sejumlah rekaman CCTV di sekitar lokasi, termasuk dari perangkat yang menggunakan memory card dan sistem Articoder. 

Rezha menambahkan, istri korban saat ini tengah dalam perjalanan dari Yogyakarta ke Jakarta.

“Kerabatnya sudah ada di sini, istrinya masih perjalanan. Mungkin masih di pesawat,” ujarnya.

Kapolsek Menteng mengatakan, informasi mengenai status korban sebagai PNS Kemlu diperoleh dari sejumlah saksi di tempat kejadian perkara (TKP). 

"Tapi saya tidak bisa memastikan apakah korban merupakan diplomat atau bukan,” ujar Rezha. 

Menurut Rezha, korban merupakan warga asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepala Dililit Lakban

Saat ditemukan, korban berada di dalam kamar kos dalam kondisi tewas dengan bagian kepala dibungkus lakban.

Meski begitu, pihak kepolisian belum dapat memastikan penyebab kematian kasus mayat dililit lakban tersebut. 

“Belum dipastikan (pembunuhan), saya juga tidak bisa bilang bukan. Karena tidak ada tanda-tanda kekerasan, tidak ada barang yang hilang. Kami masih selidiki,” ucap Rezha.

Polisi menyebutkan, kondisi kamar korban saat ditemukan dalam keadaan terkunci dari dalam. Tak ada tanda-tanda kerusakan pada pintu maupun jendela.

“Tidak ada kerusakan sama sekali. 

Bahkan dari hasil visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” katanya.

Aktivitas Terakhir Arya

Kapolsek Metro Menteng, Kompol Rezha Rahandhi mengatakan Arya sempat terlihat masih melakukan aktivitas pada Senin (7/7/2025) malam, sebelum ditemukan tewas pada Selasa (8/7/2025) pagi sekira pukul 08.30 WIB.

Pertama, Arya masih sempat saling kontak dengan sang istri yang berada di Yogyakarta pada Senin malam, sekira pukul 21.00 WIB.

"Bahkan istri korban sendiri berhubungan terakhir di jam 21.00 WIB dan kini perjalanan dari Yogya dan sudah berangkat ke Jakarta untuk menemui kerabat dan jenazah korban," katanya dikutip dari program Kompas Petang di YouTube Kompas TV, Rabu (9/7/2025).

Baca juga: Postingan Terakhir Arya Daru Diplomat Kemenlu Sebelum Tewas Kepala Dililit Lakban, Transaksi Mobil

Lalu, dia mengungkapkan aktivitas kedua yang dilakukan Arya adalah ketika bertemu dengan penjaga kos pada pukul 22.15 WIB.

Arya sempat disapa penjaga kos yang kala itu tengah makan malam.

"Dari penjaga indekosnya, bahkan bertemu pada pukul 22.15 WIB, sempat menyapa korban sambil makan malam karena kebetulan malam kemarin (Senin) itu dalam kondisi hujan intensitas sedang."

"Lanjut menyapa korban dan (Arya) menjawab 'iya pak'. Itu (keterangan) dari penjaga indekosnya," kata Rezha.

Kemudian, aktivitas terakhir Arya yang diketahui adalah ketika dia berjalan keluar dari kamarnya dan mengambil pesanan makanan dari driver ojek online (ojol).

Setelah itu, dia juga sempat terlihat membuang bungkus makanannya ke luar kos pada pukul 23.30 WIB.

Rezha mengatakan aktivitas korban tersebut sempat terekam kamera CCTV yang sudah diamankan.

"Hanya korban keluar masuk tempat kos, pesan Gojek maupun buang makan setelah dia selesai makan di jam 23.30 WIB," jelasnya.

Jual Mobil

Sebelum ditemukan tewas, Arya juga diketahui menjual mobil.

Birvan yang merupakan tetangga indekos ADP mengaku, mendapatkan kabar dijualnya mobil tersebut lantaran ADP ingin pindah ke China.

"Dia (ADP) barusan jual mobil. Dijual mobilnya, aku dapat info dari Pak Sis yang jaga kos. (Aku tanya) loh kenapa? Mau pindah ke China. Keluar negeri. Keluar negeri, mau pindah ke luar negeri," kata Birvan kepada awak media saat ditemui di Indekos Gondia, Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).

Birvan mengaku, sosok ADP semasa hidupnya memang kerap kali membersihkan atau sekadar mengelap mobilnya di lahan parkir kos, sementara Birvan kerap membersihkan motor.

Namun dalam momen tersebut, Birvan dengan ADP jarang sekali berbicara panjang.

"Nggak ada dia (kegiatan terlihat), cuman pulang kerja, pergi kerja. Nanti keluar pergi, nanti pergi cari makanan atau ngelap mobil. Seringnya ketemu gitu sih. Nggak, jarang ngobrol," beber Birvan.

Lebih lanjut, dia memastikan kalau mobil ADP terjual diperkirakan terjadi sejak beberapa hari ini.

Lantaran kata Birvan, terakhir kali terlihat mobil yang terparkir bukanlah mobil ADP, melainkan diduga mobil milik istri ADP yang sedang berkunjung ke indekos.

"Nah, pernah juga waktu itu ada mobil dia, kayaknya mobil istrinya kan. Dia mau ngantar istrinya pulang gitu," kata Birvan.

"Ya udah. Dia nggak pernah (keliatan) lagi, mobilnya (juga) nggak nampak lagi lah," sambungnya.

Perjumpaan dirinya dengan ADP, diakui Birvan terjadi sekitar dua pekan lalu. Saat itu, dia melihat ADP hendak bersepeda dengan tujuan yang tidak diketahui oleh Birvan.

"Pernah terakhir ketemu waktu pas keluar, dia udah naik sepeda. Naik sepeda aja, mau keluar mungkin mau cari makanan atau apa," tutur Birvan.

"Berapa waktu lalu? Dua minggu, tiga minggu lalu lah. Terakhir ini memang nampaknya sandalnya di luar (kamar) terus, sandalnya di luar terus," tandas dia.

Kemenlu Berduka 

Sementara, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) membenarkan soal tewasnya diplomat muda Kemlu Arya Saru Pangayunan di Menteng, Jakarta Pusat.

Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha mengatakan Arya bekerja sebagai diplomat fungsional muda di Kemenlu.

"Selama ini beliau bertugas dalam menangani isu-isu perlindungan WNI," kata Judha di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).

Kemenlu, dikatakan Judha, turut berduka cita atas meninggalnya Arya.

"Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak," katanya.

Judha menambahkan pihaknya sudah menyerahkan kasus ini ke kepolisian dan mengikuti proses yang berlaku.

"Untuk hal-hal detail mengenai kasus ini, bisa ditanyakan ke pihak polisi. Kami tidak ingin berspekulasi, kita tunggu hasil penyelidikan dari pihak polisi," ucapnya.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkini