Berita Viral

Alasan MAN 1 Tegal Keluarkan Siswi Berprestasi Popda Jateng, Sebut Pelanggaran, Bukan Baju Renang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SISWI BERPRESTASI DIKELUARKAN - Gerbang MAN 1 Tegal, Jalan Ponpes Babakan, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jumat (20/6/2025). MAN 1 Tegal menjadi sorotan setelah narasi siswi berprestasi dikeluarkan karena baju renang, viral di media sosial.

TRIBUNSUMSEL.COM - Alasan MAN 1 Tegal melakukan keputusan mengeluarkan siswi berprestasi yang telah menjuarai olahraga renang tingkat Popda Jawa Tengah terungkap.

Jumlahnya mencapai 385 poin, MAN 1 Tegal punya tata tertib kedisiplinan yang ketat.

Bila melakukan sampai 250 poin pelanggaran maka sudah masuk dalam kategori pelanggaran berat dan ratusan tata tertib itu wajib dipatuhi. 

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tegal H.M. Aqsho menuturkan telah menindaklanjuti kabar yang sedang viral tersebut pihaknya melakukan mitigasi datang langsung ke MAN 1 Tegal dan mengkonfirmasi kepada pihak sekolah. 

Aqsho mengaku pihaknya sudah mengetahui kasus yang viral di beberapa akun media sosial seperti Facebook, Instagram terutama X. 

"Dari hasil mitigasi yang kami lakukan pemberitaan yang viral ini tidak sepenuhnya benar. Pelaksanaan Popda Cabor renang ini pada tahun 2024 tepatnya semester 1 dan hal itu tidak ada kaitannya dengan pengeluaran atau pemindahan sekolah seperti kabar yang beredar," terang Aqsho. 

Terkait kedisiplinan, Aqsho menyebut masing-masing sekolah memiliki tata tertib dan aturan tersendiri yang terbentuk dalam poin-poin. 

Seperti di MAN 1 Tegal memiliki 385 poin tata tertib kedisiplinan yang wajib dipatuhi siswa-siswi. 

"Siswi tetap naik kelas XII dan sampai sekarang masih proses karena yang bersangkutan statusnya juga masih di MAN 1 Tegal," kata Aqsho. 

Orang Tua Tuntut Keadilan

Ditemui terpisah, orangtua siswi yang tidak mau disebutkan namanya ini bercerita imbas dari permasalahan yang viral anaknya berubah menjadi sosok lebih pendiam padahal sebelumnya sang anak dikenal aktif dan sangat ceria. 

Bahkan kegiatan renang sejak pelaksanaan Popda tahun kemarin sudah tidak dilakukan lagi. 

Sebagai orang tua ingin menjaga mental sang anak agar tidak berdampak ke depannya. 

"Kami sebagai orang tua sudah memberikan yang terbaik dan memberi dukungan sepenuhnya kepada anak untuk meraih prestasi tapi dipatahkan begitu saja. Itu yang membuat kami sedih dan belum bisa menerima," ujarnya. 

Orang tua menegaskan sebelum pelaksanaan Popda cabang olahraga renang, anaknya tidak memiliki masalah apapun di sekolah dan tergolong aktif mengikuti kegiatan sekolah. 

Halaman
1234

Berita Terkini