1. Kegiatan Persiapan
- Pendidik merumuskan sebuah rencana pengalaman pembelajaran yang memiliki target tertentu dan bersifat terbuka atau open minded.
- Pendidik memberikan motivasi dan rangsangan kepada peserta didik.
2. Kegiatan Inti (Eksplorasi dan Elaborasi)
- Para peserta didik bekerja secara individu atau ditempatkan dalam sebuah kelompok, lalu mereka akan belajar dari pengalaman yang mereka alami.
- Para peserta didik ditempatkan pada berbagai situasi nyata, artinya para peserta didik mampu memecahkan masalah yang nyata terjadi, bukan dalam peristiwa lain atau pengganti.
- Peserta didik aktif terlibat dalam pengalaman yang ada, lalu mereka akan membuat sebuah keputusan, dan menerima konsekuensi atas keputusan yang mereka buat.
3. Kegiatan Penutup
- Pada kegiatan yang terakhir ini, seluruh peserta didik akan menceritakan kembali pengalaman mereka yang terkait dengan teori atau hal yang menjadi materi pembelajaran, untuk memperluas pengalaman dan pemahaman pembelajaran peserta didik.
== Alternatif Contoh Jawaban (2) ==
Experiential learning atau pembelajaran berbasis pengalaman menjadi metode yang semakin populer dalam dunia pendidikan dan pelatihan.
Metode ini menekankan pada proses belajar melalui pengalaman langsung, bukan hanya dari teori atau ceramah.
Namun, agar penerapannya efektif, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan.
Tujuan Pembelajaran yang Jelas
Langkah pertama dalam penerapan experiential learning adalah merumuskan tujuan pembelajaran secara spesifik.
Tanpa tujuan yang jelas, peserta mungkin hanya “bermain” tanpa benar-benar belajar.
Tujuan ini akan menjadi panduan dalam merancang aktivitas dan evaluasi hasil belajar.
Desain Aktivitas yang Relevan
Aktivitas experiential learning harus sesuai dengan konteks materi yang diajarkan.
Misalnya, untuk pembelajaran kepemimpinan, simulasi kerja tim atau permainan peran bisa menjadi pilihan tepat.
Aktivitas harus cukup menantang, tetapi tidak membuat peserta merasa kewalahan.