“Kejadiannya dua hari lalu yang pemindahan keranda itu. Hari Rabu, 20 Maret 2025,” ungkap ketua RT 06, Paniran, Jumat (21/3/2025).
Dia menjelaskan bahwa almarhum, Saitun (70) merupakan salah satu warga yang terisolir dampak dari ambrolnya jembatan Tugu di Dusun Sumberejo, Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jatim.
“Jembatannya kan ambrol pada Senin, 17 Matet 2025 lalu. Sedangkan posisi rumah almarhum ke pemakaman harus melewati lokasi itu,” urainya.
Karena itu, kata dia, rombongan pengiring jenazah terpaksa menandu keranda melewati sungai untuk menuju makam setempat.
“Tidak ada jalan lain. Karena lewat pinggir sungai juga tidak bisa, hanya pakai bambu ini," terang Paniran kepada wartawan.
Salah satu warga yang takziah, Gitu mengaku terpaksa berjalan kaki sejauh lima kilometer dari rumahnya menuju ke rumah almarhum.
Karena terhalang jembatan yang ambrol.
"Ya nekat menyeberang sungai, motor ditaruh di atas, ada kalau jalan 5 kilometer," pungkas Gitu.
Sebelumnya, Warga Dusun Sumberejo, Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jatim nekat menyebrangi sungai, Selasa (18/3/2025).
Ini setelah jembatan Tugu din Dusun Sumberejo, Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jatim ambrol.
Pasca jembatan Tugu ambrol otomatis ratusan warga terisolir.
Baca Berita Selengkapnya di Google News
Ikuti dan Bergabung Dalam Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com