Dukungan nyata dari pemerintah daerah sangat dibutuhkan, baik dari sisi regulasi, penyediaan sarana-prasarana, hingga pelatihan bagi pelaku UMKM dan petugas lapangan.
“Kita ingin OKU Timur dikenal karena hal-hal baik. Pariwisata lokal bisa jadi pintu masuk untuk itu. Tapi semua ini harus dibangun dengan konsep yang matang, berkelanjutan, dan partisipatif,” tuturnya.
Bendung Perjaya adalah simbol baru semangat masyarakat OKU Timur dalam mengelola ruang publik secara inklusif. Namun, keberhasilan jangka panjangnya akan sangat bergantung pada kesadaran kolektif dan peran semua pihak.
“Kalau semua yang datang, berjualan, dan beraktivitas di sini saling membantu, saling menghormati, dan saling mengingatkan. Maka kita bisa menciptakan tempat wisata yang tidak hanya indah, tapi juga membanggakan,” tutup Rio.
Dengan semangat kolaborasi inilah, OKU Timur diharapkan tak hanya menjadi tujuan rekreasi warga lokal, tetapi juga bisa menarik perhatian masyarakat dari luar daerah karena keindahannya, ketertibannya, dan keramahan warganya.
Baca Berita Selengkapnya di Google News
Ikuti dan Bergabung Dalam Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com