LAPORAN Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Saat ini hampir setiap sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai ke Sekolah Menangah Atas (SMA) sedang melakukan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).
Namun banyak masyarakat Kota Pagar Alam yang mengeluhkan adanya dugaan permainan Orang Dalam (Ordal) dalam tes penerimaan siswa baru tersebut.
Hal ini berdasarkan keluhan masyarakat saat kegiatan reses anggota DPRD Kota Pagar Alam Dapil II (Dua) Kecamatan Pagar Alam Selatan Kota Pagar Alam.
Pasalnya berdasarkan keluhan masyarakat tersebut SPMB saat ini banyak membuat masyarakat bingung.
Sistem atau jalur yang ada saat ini yaitu jalur Prestasi, Domisi, Afirmasi dan Mutasi membuat masyarakat bingung karena kurangnya sosialisasi dari pihak terkait baik Dinas Pendidikan maupun sekolah itu sendiri.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kota Pagar Alam, M Fathi Atalla meyampaikan kepada Dinas Pendidikan dan satuan pendidikan agar tidak ada lagi praktik orang dalam dalam seleksi penerimaan siswa baru disemua tingkatan sekolah.
"Untuk dinas pendidikan harusnya sebelum mengadakan penerimaan siswa baru harus disosialisasikan berapa kuota untuk masing-masing jalur seleksi mulai dari prestasi, domisi, afirmasi dan mutasi agar masyarakat tahu dan transfaran," ujarnya.
Baca juga: Batas Akhir Pendaftaran SPMB Depok 2025 TK Hingga SMP Jalur Domisili, Afirmasi, Mutasi dan Inklusi
Baca juga: DPRD Sumsel Buka Aduan Kecurangan SPMB, Minta Warga Datang Langsung Bawa Bukti, Cegah HOAX
Hal ini penting disosialisasikan agar tidak ada masalah kedepannya, jadi kuota dari masing-masing jalur jelas dan masyarakat tahu berapa jumlah yang diterima dan apa saja syarat yang harus dipenuhi.
"Ini penting disosialisasikan, agar jika masing-masing kuota sudah terpenuhi dan syarakatnya jelas, maka tidak akan ada lagi kegaduhan ditengah masyatakat saat seleksi sudah selesai," katanya.
Kemudian ditegaskan Fathi, pihaknya tidak mau lagi mendengar adanya laporan terkait praktek ordal atau pungli dalam sistem penerimaan siswa baru tersebut.
"Jadi kami minta dinas pendidikan dapat mengawasi hal itu dan kami berharap kedepan tidak ada lagi laporan masyarakat terkait masih adanya jalur orang dalam atau pungli dipenerimaan siswa baru pada setiap tingkatan sekolah," tegasnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com