Berita Palembang

Gelar Kongres Persatuan, PWI Sumsel Siap Dukung Siapapun yang Terpilih Jadi Ketua Umum

Penulis: Linda Trisnawati
Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KONGRES PWI - Gelar Kongres Persatuan, PWI Sumsel Siap Dukung Siapapun yang Terpilih Jadi Ketua Umum, Minggu (18/5/2025).

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Konflik kepengurusan di organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) perlahan menemui titik terang untuk diselesaikan.

Dua tokoh utama yang selama ini berseteru, Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang sepakat bakal melaksanakan Kongres Persatuan PWI di Jakarta paling lambat 30 Agustus 2025.

Terkait tindak lanjut dari rencana kongres yang akan dipercepat sebagai bentuk mengakhiri konflik di PWI pusat direspon positif oleh PWI Sumsel.

Ketua PWI Sumsel, Kurnaidi mengatakan, percepatan kongres merupakan jalan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah ini.

"Artinya kedua belah pihak menyadari, dan nantinya pihak yang terpilih itulah sebagai ketua umum. Sapapun yang terpilih tentunya di daerah akan mensupport," kata Kurnaidi, saat dikonfirmasi, Minggu (18/5/2025). 

Menurut Kurnaidi, sebenarnya bukan ranah provinsi untuk mengomentari hal tersebut, namun upaya rekonsiliasi atau upaya untuk mempersatukan kembali PWI ini tentu patut didukung.

Artinya sudah ada langkah maju untuk memperbaiki kondisi PWI di tingkat pusat.

"Untuk PWI Sumsel saat ini organisasi berjalan maksimal. Semua kegiatan dan program PWI sudah dilaksanakan, seperti sebelumnya sudah melaksanakan festival al-fatihah, kegiatan kabupaten/kota seperti pelantikan di Palu, Prabumulih dan lain-lain tetap berjalan," ungkapnya. 

Menurutnya, untuk PWI Sumsel tidak ada masalah dan berjalan maksimal.

Meski saat ini, Jon Heri ditunjuk sebagai Plt Ketua PWI Sumsel versi KLB, Kurnaidi mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut.

"Menurut saya, sah-sah saja kalau menunjuk tapi sesuaikan prosedur aturan yang ada bukan berdasarkan hasil membalikkan telapak tangan.  Mereka tidak ada SK dan lain-lain. Artinya ilegal dan tidak sah. Bahkan banyak anggota PWI yang dirangkul. Padahal proses jadi anggota PWI tidak mudah," katanya. 

Menurutnya, tak masalah jika Jon Heri CS ingin membuat nama baru seperti PWI Peduli, PWI Pembaharu dan lain-lain. "Namun tidak sama dengan PWI yang sudah berdiri sejak 1946," tegasnya.

Baca juga: Sigit Eko Raharjo Terpilih Aklamasi Sebagai Ketua PWI Muara Enim 2025-2028

Baca juga: PWI Muara Enim Gelar Audiensi Bahas Konferensi Kabupaten dan Kolaborasi Publikasi

Sementara itu Plt Ketua PWI Sumsel, Jon Heri yang ditunjuk Zulmansyah mengatakan, adanya kesepakatan untuk segera digelar kongres yang dimediasi Dewan Pers sangatlah bagus.

"Tentu kita dukung dalam mempersatukan organisasi ini. Persoalan beda pendapat kita tetap mengacu pada PD dan PRT organisasi," kata Jon Heri

Menurutnya, untuk kondisi PWI di Sumsel tetap kondusif. PWI Sumsel masih tetap satu. 

"Kalau saya yang ditunjuk Ketum Zulmansyah sebagai Plt Ketua PWI Sumsel siap melaksanakan arahan dan petunjuk Ketum PWI Pusat Zulmansyah," katanya. 

Sementara itu Firdaus Komar yang pernah menjabat Ketua PWI Sumsel dan juga Direktur UKW PWI menambahkan, kesepakatan mengadakan kongres PWI dipercepat pada dasarnya tidak ada dalam PD PRT PWI. 

"Namun upaya bentuk kesepakatan Kongres dipercepat dengan nama kongres persatuan merupakan terobosan untuk mencari jalan tengah, ketika terjadi dinamika organisasi yang telah terjadi sejak setahun lalu," katanya. 

Menurutnya, kesepakatan ini adalah bentuk atau wujud kebesaran hati ketua Umum PWI yang sah Hendry Ch Bangun yang terpilih secara sah dan legal pada kongres PWI 2023 di Bandung.

Firdaus menceritakan, terjadinya konflik ini berawal adanya tuduhan terhadap Ketua Umum PWI yang sah dikatakan terlibat penggelapan dana.

Padahal hingga kini tidak terbukti. 

Dari asumsi penggelapan dana ini lah yang membuat beberapa kelompok mengadakan kongres luar biasa pada tahun 2024.

Namun itu tidak sah dan tidak memenuhi aturan, sehingga sampai saat ini SK AHU Menkumham yang sah masih atas nama Ketua Umum Hendry Ch Bangun, sedangkan Zulmansyah yang ditetapkan melalui KLB yang tidak sah hingga kini dan saat ini tidak ada SK AHU Menkumham alias tidak ada dasar hukum. 

"Karena demi mengedepankan kepentingan PWI maka ketua umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun mengakomodir kelompok ini dengan rasa untuk PWI setuju gelar kongres. Dengan kongres kesepakatan ini, kita berharap akan memberikan penyelesaian yang utuh, baik untuk PWI dan pers Indonesia," katanya. 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkini