“Pintu langit terbuka pada pertengahan malam, maka sang penyeru berkata: Adakah yang berdoa sehingga terkabulkan baginya? Siapakah yang mau meminta (kepada Allah) sehingga ia diberi?
Adakah yang sedang merasakan kesulitan sehingga dihilangkan darinya?” [Imam al-Albani mensahihkannya dalam Shahihul Jami’ No. 2971 dan Shahihut Targhib No. 786]
Waktu Ketujuh Saat menghadiri salat fardu.
Dari sahabat Sahl bin Saad radhiallahu ‘anhu bahwa rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: «سَاعَتَانِ تُفْتَحُ فِيهِمَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَقَلَّمَا تُرَدُّ عَلَى دَاعٍ دَعْوَتُهُ: لِحُضُورِ الصَّلاَةِ…»
“Dua waktu padanya pintu langit terbuka, yang padanya jarang seorang tertolak doanya -salah satunya:- Ketika menghadiri panggilan salat...” [Imam al–Albani mensahihkannya dalam Shahihul Jami’ no. 3587]
Waktu Kedelapan Saat berada di barisan pada peperangan.
Dari sahabat Sahl bin Saad radhiallahu ‘anhu bahwa rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: «سَاعَتَانِ تُفْتَحُ فِيهِمَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَقَلَّمَا تُرَدُّ عَلَى دَاعٍ دَعْوَتُهُ: …وَالصَّف فِي سَبِيلِ اللهِ»
“Dua waktu padanya pintu langit terbuka, yang padanya jarang seorang tertolak doanya -salah satunya:- Ketika menghadiri barisan saf pada peperangan di jalan Allah.” [Imam al–Albani mensahihkannya dalam Shahihul Jami’ no. 3587]
Waktu Kesembilan Saat mengucapkan Laa ilaaha illallah.
Dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«مَا قَالَ عَبْدٌ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ قَط مُخْلِصًا إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ».
“Tidaklah seorang mengucapkan: Laa Ilaaha illallah dengan ikhlas kecuali akan terbuka baginya pintu langit.” [Imam al-Albani menghasankannya dalam Shahihul Jami’ No. 5648]
Waktu Kesepuluh Saat mengucapkan doa iftiftah:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Dari sahabat Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma beliau berkata: