Hadits ini menunjukkan bahwa mencium atau mengusap Hajar Aswad adalah sunah yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Tindakan ini bukan karena Hajar Aswad memiliki kekuatan magis, tetapi sebagai bentuk ketaatan dan cinta kepada Rasulullah. Menyentuh Hajar Aswad selama ritual Haji dan Umrah memiliki nilai spiritual yang besar, dan diyakini dapat menjadi saksi pada Hari Kiamat serta menghapus dosa.
2. Sebagai Tangan Allah di Bumi
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah mengkiaskan Hajar Aswad sebagai “tangan Allah” di bumi. Beliau bersabda:
“Barangsiapa bersalaman dengannya (Hajar Aswad), seolah-olah ia sedang bersalaman dengan Allah yang Maha Pengasih.”
Rasulullah juga bersabda hajar aswad turun dari surga, awalnya berwarna putih dan kemudian menghitam karena dosa-dosa manusia. Hadits ini mengandung makna simbolis yang mendalam. Mengusap Hajar Aswad diibaratkan seperti berbaiat kepada Allah SWT, memperbarui komitmen kita sebagai hamba-Nya.
3. Saksi di Hari Kiamat
Riwayat dari at-Tirmidzi dan al-Thabrani menyebutkan bahwa Hajar Aswad akan menjadi saksi pada hari kiamat bagi siapa saja yang menyentuhnya dengan sungguh-sungguh.
Ibnu Abbas RA juga meriwayatkan bahwa Hajar Aswad akan menjadi saksi pada hari kiamat. Hadits ini memperkuat keistimewaan Hajar Aswad sebagai bagian dari ibadah haji yang sarat dengan nilai spiritual.
4. Cahaya yang Dahsyat, Hitam Akibat Dosa
Menurut riwayat Ahmad dan at-Tirmidzi, Hajar Aswad sebenarnya memiliki cahaya yang sangat terang, tetapi Allah SWT menutup cahaya tersebut agar manusia tidak terpesona secara berlebihan.
Ini menunjukkan bahwa Hajar Aswad memiliki keagungan yang luar biasa, namun tetap menjadi bagian dari ciptaan Allah SWT. Jadi, Hajar Aswad awalnya berwarna putih sebelum berubah menjadi hitam karena dosa-dosa manusia.
Aturan Mencium Hajar Aswad
Untuk dapat mencium hajar aswad bukan perkara mudah. Ribuan jemaah dari berbagai penjuru dunia berkumpul untuk tawaf mengelilingi Ka'bah.
Maka mencium hajar Aswad harus memperhatikan situasi dan kondisi, tidak hanya ingin melaksanakan sunnah nabi hingga tidak memperhatikan kemampuan dan keselamatan
Berikut aturannya :
1. Dilakukan dengan Niat Ibadah
Mencium Hajar Aswad harus dilakukan semata-mata karena niat ibadah dan mengikuti sunah Rasulullah. Rasulullah SAW bersabda tentang pentingnya menyentuh Hajar Aswad dengan niat yang benar.