Berita Viral

Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak Militer, Mendikdasmen: Hahaha, Saya No Comment

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MENDIKDASMEN NO COMMENT - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti tak mau memberikan tanggapan terkait dengan kebijakan Dedi Mulyadi Gubernur Jabar mengirim siswa bermasalah ke barak militer yang sudah dimulai sejak 2 Mei 2025. 

TRIBUNSUMSEL.COM, BOGOR - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tuai pro dan kontra usai membuat kebijakan mengirim siswa bermasalah ke barak militer yang sudah dimulai sejak 2 Mei 2025. 

Terkait kebijakan Dedi Mulyadi itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti tak mau memberikan tanggapan.

"(Anak nakal dikirim ke barak militer berlaku hari ini) no comment kalau itu ya," katanya saat ditemui usai kunjungan ke SDN Leuwibatu 02 dan 03 di Desa Leuwibatu, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.

Ia enggan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai kebijakan tersebut. 

Abdul Mu'ti juga menghindari komentar saat ditanya mengenai kebijakan Dedi Mulyadi lainnya, yaitu penggunaan kapur tulis sebagai alat untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah-sekolah dasar dan menengah di Jawa Barat. 

Kebijakan ini berupaya mengurangi penggunaan teknologi modern seperti smart board atau papan tulis digital. 

"Hahaha, saya no comment lah soal itu," ujarnya sambil bergegas menuju mobilnya. 

Baca juga: Penyesalan Ayah Aura Cinta Tak Bela Anak Debati Dedi Mulyadi Berujung Dibully: Saya Tidak Ikhlas

Sebelumnya, program pendidikan militer yang dicanangkan oleh Gubernur Dedi Mulyadi dimulai pada hari yang sama dengan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2025. 

Program ini dilaksanakan di Purwakarta dan Bandung dengan dukungan dari TNI serta pemerintah kota/kabupaten di Jawa Barat. 

Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa siswa yang akan dikirim ke barak militer bukanlah siswa biasa, melainkan remaja yang terlibat dalam kenakalan berat dan berpotensi melakukan tindakan kriminal. 

Siswa yang terpilih akan mengikuti program pembinaan di 30 hingga 40 barak militer yang telah disiapkan, dengan pemilihan peserta berdasarkan kesepakatan antara pihak sekolah dan orangtua. 

Prioritas akan diberikan kepada siswa yang dinilai sulit dibina, terindikasi terlibat pergaulan bebas, atau melakukan tindakan kriminal. 

Program pendidikan karakter ini direncanakan berlangsung selama enam bulan untuk setiap siswa.

Dedi Sadar Banyak Kritikan

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi tak menampik banyaknya menuai kritikan dari sejumlah pihak atas program pendidikan karakter ala militer yang dirancangnya.

Halaman
123

Berita Terkini