Anak Tembak Ibu di OKU Timur

Tampang Gusmadi Wiranata, Pemuda yang Tembak Ibunya Hingga Tewas di OKU Timur Karena Masalah Uang

Penulis: CHOIRUL RAHMAN
Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMBUNUHAN - Sosok Gusmadi Wiranata, Pemuda yang Tembak Ibunya Hingga Tewas di OKU Timur, Berstatus Mahasiswa, Kamis (25/4/2025).

Kasat Reskrim Polres OKU Timur, AKP Mukhlis membenarkan kejadian tersebut.

Tersangka saat ini sudah diamankan bersama barang bukti senjata api rakitan.

"Motifnya masih dalam pendalaman, namun dari keterangan awal, pemicunya berkaitan dengan permasalahan ekonomi dan konflik keluarga,” jelas AKP Mukhlis saat dikonfirmasi, Jumat (25/04/2025).

Selain senjata, barang bukti lain yang diamankan dari lokasi kejadian antara lain satu unit mesin DVR CCTV merk Dahua Technology dan satu helai baju milik korban.

Pihak kepolisian memastikan proses penyidikan akan terus berjalan sesuai prosedur hukum yang berlaku.

“Kami juga mengimbau masyarakat agar menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwajib,” pungkas AKP Muklhis.

Baca juga: Motif Pemuda di OKU Timur Tembak Mati Ibu Kandungnya yang Pjs Kades, Ribut Masalah Uang Rp 3 Juta

Baca juga: Dengan Satu Tembakan, Pemuda di OKU Timur Bunuh Ibu Kandungnya yang Jabat Pjs Kades Bangun Rejo

Kronologi Kejadian

Kronologi tragedi bermula sekitar pukul 13.30 WIB, saat Hely baru pulang dari menghadiri resepsi pernikahan warganya di wilayah RT 003 RW 003.

Ia tengah bersiap untuk melanjutkan aktivitas dengan menghadiri pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) di kantor desa.

Di rumah, korban berbincang dengan saksi Devi (26), sekretaris pribadi kepala desa, di ruang makan.

Saat itu, pelaku datang dan langsung menanyakan status utang piutang milik seorang warga atas nama Ganef Prasetyo senilai Rp 3 juta.

Pelaku bertanya apakah uang tersebut sudah dikembalikan kepada ibunya, dan dijawab belum oleh saksi.

Perdebatan mulai memanas saat korban menjawab.

"Berarti dio mbalekkan duit ibu dong." Perkataan itu memicu emosi pelaku, yang kemudian berkata, "Ha mbalekkan duit ibu, ya sudah berarti kalau uang itu masuk ke ibu semua, tanggungan di sini ibu yang bayar listrik, segala macam."

Saksi Devi yang merasa tak nyaman, memilih beranjak ke dapur.

Halaman
123

Berita Terkini