Berita Viral

Perangai Jan Hwa Diana Dikuliti, 3 Hari Diduga Sekap Pegawai Pabrik Untuk Lembur, Cak Ji Kaget

Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CURHAT PEGAWAI : Beberapa mantan pegawai perusahaan UD Sentosa Seal milik Jan Hwa Diana curhat ke wakil walikota Surabaya Armuji beberapa waktu lalu

TRIBUNSUMSEL.COM -- Perangai Jan Hwa Diana pemilik usaha UD Sentosa Seal Surabaya kini dikuliti para mantan pegawainya.

Tak hanya menahan ijazah, sang pengusaha juga disebut pernah menyekap pegawai untuk lembur.

Hal tersebut dikuak dalam sebuah video pengakuan mantan pegawai ke wakil walikota Surabaya, Armuji alias cak Ji melansir dari Wartakotalive, Minggu (20/4/2025).

Para mantan pegawai Jan Hwa Diana mengaku pernah disekap di dalam pabrik saat diminta untuk lembur di akhir pekan. 

Para pegawai pabrik dikunci dari luar pabrik selama tiga hari yakni Sabtu, Minggu, dan Senin dengan alasan agar tidak membawa kabur barang di dalam pabrik. 

"Pernah kami Sabtu, Minggu, Senin dikunciin dari luar. Katanya agar kita enggak bawa kabur barang di dalam," ujar seorang mantan pegawai bernama Rangga Putra  yang diamini oleh mantan pegawai lainnya. 

Bahkan Jan Hwa Diana juga disebut ogah memberikan kunci pabrik saat diminta oleh pegawainya dengan alasan ingin mencari makan. 

Alhasil apabila lembur di malam hari, para pegawai terkurung dari dalam pabrik. 

Mendengar hal tersebut membuat Armuji kaget bukan main saat mendengarnya.

"Hah Nginep, lo loh,sampai segitu ya," ujar Armuji saat mendengarkan

CURHAT : Mantan pegawai ijazah ditahan curhat ke wakil walikota Surabaya Armuji

Gaji Dipotong Jika Salat Jumat

Sementara itu. mantan karyawan lainnya bernama Peter Evril Sitorus, mengungkapkan bahwa beberapa rekan Muslimnya mengalami pemotongan gaji sebesar Rp 10.000 setiap kali mereka melaksanakan shalat Jumat.

"Karena saya non-Islam, saya kurang tahu detailnya. Tapi saya tahu ada pemotongan Rp 10.000 per Jumat kalau mereka shalat Jumat," ujar Peter di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Peter juga menambahkan bahwa dirinya hanya menerima gaji harian sebesar Rp 80.000, yang menurutnya tidak sebanding dengan beban kerja yang diberikan.

Pengakuan senada datang dari mantan karyawan lain, yang kesaksiannya diunggah melalui akun Instagram resmi Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji. 

Halaman
123

Berita Terkini