TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Dalam dua bulan terakhir sudah ada dua perempuan warga Desa Celikah, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir yang tewas karena dipatok ular kobra di dalam rumah.
Dikatakan Kades Celikah, Kartiwan membenarkan adanya kejadian naas yang menimpa dua warganya.
"Iya benar ada dua warga kami yang menjadi korban meninggal dunia akibat digigit oleh ular kobra saat tengah berada di dalam rumahnya," kata Kartiwan sewaktu dikonfirmasi pada Kamis (17/4/2025) sore.
Dikatakan kembali, korban pertama bernama Rohani (39) asal RT 12, Dusun 4 meninggal dunia saat pertengahan bulan Ramadhan 1446 Hijriah lalu.
"Saat itu korban sedang membuat bumbu memasak pindang ikan yang akan disajikan buka puasa. Tiba-tiba ada ular kobra ukuran besar datang dan menggigitnya,"
"Korban yang kebetulan sedang hamil tersebut, nyawanya tak bisa tertolong dan dinyatakan meninggal dunia," ungkapnya.
Dijelaskan, kejadian serupa kembali terjadi pada Senin (14/4/2025) pagi di RT 15, Dusun 5 menimpa Tamziah (52).
Sekitar pukul 05.30 WIB korban siap - siap mau berangkat bekerja menjadi petugas kebersihan masjid Mujahirin di komplek DPRD OKI.
"Ketika membuka lemari yang keadaan kacanya sudah pecah dan cuma tertutup kain, saat itu korban hendak mengambil pakaian dan tiba-tiba dipatok ular. Sampai mulut ular kobra masuk jari manis korban,"
"Mendengar cerita dari keluarga, ular itu sampai dilepas dari tangan korban dan dibanting masuk lemari. Lalu ular kobra tersebut dibunuh,"
sambungnya.
Baca juga: Ular Kobra Panjang 3 Meter Dalam Sumur Warga, Damkar Musi Banyuasin Turun Tangan Evakuasi
Baca juga: Ular Kobra Sepanjang 2,5 M Masuk Rumah Warga, Kejadian ke 4 di Lubuklinggau Sepanjang Bulan Mei 2024
Mendapati adanya kejadian ini, keluarga membawa korban berobat ke dukun kampung, karena keadaan fisik lemah maka segera dibawa ke klinik terdekat.
"Sampai di klinik, keluarga korban di anjurkan untuk dibawa ke rumah sakit Kayuagung atau Palembang. Namun belum sampai tujuan justru nyawanya tak tertolong," ujarnya.
Diuraikan dia, jarak waktu setelah di patok ular sekitar 2,5 jam kondisi korban masih dalam keadaan sehat
"Setelah dipatok ular keadaan sehat dan sempat dibawa berobat. Tetapi selang 2,5 jam korban tak sadarkan diri dan meninggal dunia," paparnya.
Menurutnya, penyebab berkeliaran ular kobra dikarenakan masuknya musim penghujan yang sering terjadi beberapa bulan terakhir.
"Kalau kondisi rumah bersih, tetapi mungkin karena cuaca hujan. Maka tempat persembunyian ular basah jadinya masuk ke rumah warga,"
"Kalau melihat informasi dari warga untuk korban yang pertama melihat memang ular kobra. Tetapi kejadian kemarin positif kobra karena ular dibunuh dan ada buktinya," terang Kades.
Tidak ingin kejadian serupa terjadi kembali, Kartiwan lewat pemerintah dusun dan RT selalu menghimbau masyarakat untuk jaga kebersihan dan membuang sampah yang akan menampung ular untuk bersarang.
"Karena biasanya ada dikampung disekitaran rumah ditabur garam, supaya hewan berbisa seperti ular tidak mendekati rumah mereka," bebernya.
Dengan adanya kejadian seperti ini yang menyebabkan korban jiwa. Ia selaku pemerintah desa berharap agar pemerintah daerah terkhusus petugas pemadam kebakaran untuk membantu warga menanggulangi hewan berbisa seperti ular kobra.
"Sehingga tidak adalagi muncul korban dihari mendatang. Itulah harapan kami terkhusus di Desa Celikah," pungkasnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com